Menuju konten utama

Di Balik Penampilan Glamor Para Pesohor

Syahrini memilih helikopter untuk balik ke Jakarta pasca berlebaran di Sukabumi. Banyak selebriti yang berpenampilan glamor demi menjaga citra diri. Hidup jangan penuh gaya. Berbahaya.

Di Balik Penampilan Glamor Para Pesohor
Syahrini berada di St. tropez, Côte d'azur. [foto//www.instagram.com]

tirto.id - Rini Fatimah Jaelani alias Syahrini (34) memang jago mengemas penampilan diri. Saat balik ke Jakarta, setelah berlebaran di Sukabumi, “Sang Princess” memilih terbang dengan menggunakan sebuah helikopter. “Bye Bye Sukabumi... Bye Bye Macet...,” tulisnya di akun instagram sembari mengunggah video detik-detik kepulangannya menuju helikopter, pada Senin (11/7/2016).

Hebatnya, Syahrini memajang inisial SYR dan nama Princessyahrini berwarna emas, di sisi badan helikopter milik Helicopter City Transportation (HeliCity). Pemasangan inisial SYR agaknya buat menarik perhatian para follower-nya yang mencapai 13 juta orang.

Ampuhkah? Tentu saja. Pengikutnya pun terkagum-kagum. “Wow sungguh cetarrr cuma teteh @princessyahrini yg mudiknya gak pake macet, naik helicopter," tulis pemilik akun @arniefida.

Berapa biaya yang harus dikeluarkan “Sang Princess”?

Menurut Ari Nurwanda, HeliCity Business Head, layanan helikopter untuk mudik merupakan program yang baru ditawarkan perusahaannya pada lebaran 2016. Tarif yang dikenakan per 30 menit terbang pun didiskon. Jika tarif normal Rp26,4 juta, maka promo Idul Fitri menjadi Rp16 juta.

Jika penerbangan Sukabumi-Jakarta ditempuh dalam waktu 20 menit - 30 menit. Artinya, Syahrini maksimal harus merogoh koceknya Rp16 juta. Jumlah yang agaknya memang remeh buat pelantun lagu '”ku Tak Biasa” itu, jika menengok daftar kekayaan artis Indonesia untuk tahun 2015-2016. Sebab, Syahrini ditaksir memiliki kekayaan Rp16,3 miliar.

Jaga Privasi

Syahrini memang boleh-boleh saja balik menggunakan helikopter. Toh, uang yang dipakai juga buah kerja kerasnya. Upaya mengunggah video di instagram, bisa jadi merupakan kiat untuk menjaga image sebagai salah satu selebritis kaya di negeri ini. Dengan image itu, Syahrini bisa mengangkat “nilai jualnya” di industri hiburan.

Pertanyaannya, apakah merupakan hal yang umum bagi para pelaku dunia hiburan untuk selalu menjaga citra diri dengan menampilkan gaya hidup berbalut kemewahan? Meskipun harus dengan cara menyewa jika memang tak punya.

Budayawan Arswendo Atmowiloto punya jawabannya. “Biasanya sindromnya para artis ya begitu itu. Waktu masih laku, hidupnya mewah. Begini, begitu. Setelah itu ngeri, karena biayanya mahal. Itu baru jadi problem,” katanya.

Upaya para artis menjaga image dengan penampilan yang “wah”, ternyata sangat dipahami oleh kalangan pebisnis. Bermunculan bisnis penyewaan barang-barang mewah yang menyasar konsumen dari kalangan selebriti.

Mulai dari penyewaan busana demi memasok kebutuhan untuk selalu tampil dengan busana mahal yang tidak itu-itu saja, tas wanita, jam tangan, hingga perhiasan emas atau berlian, atau bahkan mobil mewah.

Salah satu penyedia jasa penyewaan mobil mewah adalah Queen Rental yang terletak di Ciputat, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Dimas Wibowo, pemilik Queen Rental, mengakui bahwa mayoritas pemakai jasa bisnisnya berasal dari kalangan selebriti, baik artis maupun pejabat negara. Beberapa merk mobil yang disewakan di antaranya Honda CRV, Toyota Velfire, Toyota Camry, Toyota Alphard, hingga Mercedes Benz.

Siapa pelanggan setia Queen Rental? “Yang paling sering ini,” kata Dimas sembari menunjuk poster promosi yang terpampang foto personel “Sheila on 7”.

Demi menjaga pelanggan, Dimas enggan menyebut nama lainnya. “Saya kenal beberapa artis. Kalau pejabat ada beberapa. Kalau saya bilang ngrental di sini, saya tidak enak. Sorry itu privacy mereka,” katanya kepada tirto.id.

Tarif sewa yang dikenakan berdasarkan merk mobil dan lama pakai. Mobil Camry dikenakan tarif Rp1,3 juta hingga Rp1,7 juta per 24 jam. Sedangkan Alphard tarifnya Rp1,8 juta hingga Rp2,2 juta per 12 jam. Begitu juga Mercedes Benz Rp1,8 juta hingga Rp2,4 juta per 12 jam.

Selain sistem sewa, ternyata ada juga sistem barter promosi. Sistem ini dipakai Butik Ayumi yang berada di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Butik ini menyediakan busana perempuan seharga Rp2 juta hingga Rp4 juta.

“Jadi artisnya pakai baju dari kita gratis, tapi nama butik kita harus tertera di program dia atau dipromisikan saat dia pakai. Itu saja timbal-baliknya. Jadi secara tidak langsung, kita diiklankan dengan si artis pakai baju kita,” kata Rachma Permatasari, staf Butik Ayumi.

Beberapa artis yang menjadi pelanggan Ayumi di antaranya Ersa Mayori, Millane Fernandez, Chef Marisa, Fenita Arie, Krisdayanti, Tia Ivanka, Bunga Citra Lestari, atau Riyanti Catwright. Kalaupun ada syarat, lebih pada batas waktu peminjaman. “Kalau pinjam itu batasnya dua minggu, tapi ngembaliinnya harus di-laundry di 5asec,” katanya.

Jangan Banyak Gaya

Kehidupan glamor meski harus membayar mahal atau meminjam berbagai kemewahan, memang sangat mungkin terjadi di kalangan selebriti. Bagaimana psikolog melihatnya?

Menurut psikolog Adityana Kasandra Putranto, memang ada orang-orang tertentu yang punya kebutuhan diri untuk menunjukkan "sesuatu" kepada orang lain. “Itu hanya psikodinamika kepribadian saja. Di mana ‎memang banyak terjadi pada fenomena menampilkan kehidupan yang glamor,” kata Kasandra kepada tirto.id, Rabu (3/8/2016).

Adakah bahaya bersikap hidup glamor? Tentu saja ada, jika sikap itu terus dipelihara. Buntutnya, bisa terjebak utang karena memaksakan diri. “Nanti dia akan terjebak di gaya hidup semacam itu. Jadi keterusan. Itu akhirnya membuat dia terus mencari. Bisa jadi akan terlilit utang karena memaksakan diri,” kata finalis None Jakarta tahun 1989 itu.

Pada akhirnya, Kasandra punya pendapat menarik. “Segala hal di dunia ini banyak memberikan tekanan-tekanan. Jika menggunakan hukum Newton fisika, tekanan itu disebabkan karena gaya. Makanya hidup itu jangan banyak gaya, biar tidak banyak tekanan,” ujar finalis None Jakarta tahun 1989 itu sembari tersenyum.

Baca juga artikel terkait ARTIS atau tulisan lainnya dari Kukuh Bhimo Nugroho

tirto.id - Indepth
Reporter: Mahbub Junaidi & Aditya Widya Putri
Penulis: Kukuh Bhimo Nugroho
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti