Menuju konten utama

Denny JA Akui Jadi Konsultan Politik Prabowo di Pilpres 2024

Pendiri LSI Denny JA, Denny Januar Ali, meniilai Prabowo Subianto, memiliki sosok kepemimpinan untuk membangun Indonesia menjadi macan Asia.

Denny JA Akui Jadi Konsultan Politik Prabowo di Pilpres 2024
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berjoget saat hadir dalam acara pemantauan hasil hitung cepat atau quick count di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/2/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/YU

tirto.id - Pendiri Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Denny Januar Ali, mengakui, membantu pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di pemilihan umum 2024. Terdapat lima alasan mengapa dia ikut membantu dan mendukung Prabowo.

"Ada lima alasan mengapa akhirnya saya memilih mendukung Prabowo pada Pilpres 2024 ini.Pertama, Prabowo punya kemungkinan menang paling besar. Simpel saja saya melihatnya. Saya sudah punya insting. Jokowi pada waktunya akan membantu Prabowo, dan diketahui publik luas," kata Denny JA dikutip dari laman facebooknya.

Dia yakin karena pada Pilpres 2019, Joko Widodo bertarung dengan Prabowo. Jika digabung dukungan suaranya 100% seluruh pemilih Indonesia.

"Di pilpres 2024, ketika mereka bergabung kembali, menyatukan kekuatan, berarti 100% dukungan pemilih pula kekuatannya. Katakanlah 50% pendukung lamanya pergi, karena tak setuju kerjasama Prabowo dan Jokowi, toh masih ada 50% lagi pendukungnya yang tersisa. 50% dukungan itu sudah besar sekali. Sudah cukup kemungkinannya untuk menang. Bahkan cukup untuk menang satu putaran saja," ungkap Denny.

Kedua, dia menilai kegigihan Prabowo untuk mendapatkan mandat menjadi presiden. Dia mengakui selalu mengikuti secara khusus sejak Pilpres 2004. Sikap Ketua Partai Gerindra itu dinilai memiliki energi yang besar dan bercita-cita untuk membangun negeri.

"Saat itu Prabowo sudah ikut konvensi Partai Golkar, dan gagal. Lalu Pilpres 2009, Prabowo sebagai calon wakil presiden. Kembali ia gagal.Kemudian Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo maju sebagai capres. Kembali Prabowo kalah. Ia ikut lagi di tahun 2024," ungkap Denny.

Ketiga, dia menilai perhelatan pilpres 2024 kali ini merupakan pertarungan terakhir untuk Prabowo. Jika kalah, tidak ada lagi momen yang bisa diikuti Prabowo.

"Saya ingat sekali waktu jumpa Prabowo Subianto di bulan Mei 2023 itu. Saya menyanyikan lagu 'it is now or never.' Ini lagu Elvis Presley. 'Pak, lagu ini juga buat Bapak (Prabowo). Kalau Bapak ingin jadi presiden, kesempatannya tinggal sekarang, Pak. dan harus menang.Now! Jika tidak, ia never untuk menjadi presiden," kata Denny.

Keempat, yang membuat Denny juga memilih mendukung Prabowo adalah pemimpin konsensus. Prabowo memiliki karakter leadership yang memang dibutuhkan di negeri ini.

"Itu kemampuan mengubah lawan menjadi kawan. Mengubah penentang menjadi pendukung. Kita lihat contoh, banyak sekali, Jenderal, aktivis, dan tokoh-tokoh yang tadinya menentangnya, tiba-tiba berubah menjadi pendukungnya. Dia juga berada di sentral spektrum politik. Dia dekat dengan kalangan nasionalis, Islam dan minoritas," ungkap Denny.

Kelima, Denny menilai visi Prabowo ingin Tanah Air menjadi macan Asia. Tidak hanya itu, Prabowo juga dinilai memiliki keinginan membawa Indonesia menjadi negara yang kuat.

"Begitu kuat keinginannya membawa Indonesia menjadi negara besar di Asia, bahkan di dunia. Dengan passion sekuat itu, banyak hal menjadi mudah, tinggal diperkuat saja oleh kemampuan teknokratis para pembantunya," tutur Denny.

"Saya berdiri di samping Prabowo dengan sikap seorang profesional sejati. Yaitu memberi gagasan positif. Mendukungnya ketika ia benar. Tapi juga nanti ikut menyapanya ketika ia salah. Sikap profesional itu sama dengan sikap teman sejati. Kita mendukung ketika teman benar. Juga menyapa ketika teman salah," tambah Denny.

Baca juga artikel terkait LSI DENNY JA atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Flash news
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin