Menuju konten utama

Demo Berlanjut di Mako Brimob Kwitang, Massa Tertahan Barikade

Massa aksi yang memadati bilangan Kramat Kwitang mulai berjalan menuju Mako Brimob Kwitang pada sekitar pukul 09.45 WIB.

Demo Berlanjut di Mako Brimob Kwitang, Massa Tertahan Barikade
Halte Transjakarta Sentral Senen. tirto.id/Qonita

tirto.id - Puluhan massa aksi yang terdiri dari segmen masyarakat dan pengemudi ojek online (ojol) masih bertahan di sekitaran Jalan Kramat Kwitang, Jakarta, pada Sabtu (30/8/2025) pagi. Dengan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka, mereka bergerak ke Mako Brimob Kwitang untuk melanjutkan protes.

"Ayo lanjutkan perjuangan!" seru salah seorang demonstran sambil melangkah berangkulan bersama massa aksi lainnya.

Tuntutan mereka masih sama dengan aksi-aksi yang telah berlangsung sejak Kamis (28/8/2025). Mereka berharap Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemerintah dapat berbenah diri.

Selain itu, aksi unjuk rasa juga dilakukan untuk menuntut hukuman setimpal bagi 7 anggota Brimob yang melindas salah seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan, sampai meninggal saat melakukan pengamanan massa aksi di Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (30/8/2025) malam.

Berdasarkan pantauan Tirto, massa aksi yang memadati bilangan Kramat Kwitang mulai berjalan menuju Mako Brimob Kwitang pada sekitar pukul 09.45 WIB, dengan sejumlah TNI AD yang bertugas mengamankan jalannya aksi. Sayangnya, langkah mereka terhenti karena jalan menuju Mako Brimob Kwitang ditutup oleh barisan barikade.

Sementara itu, hingga artikel ini ditulis, lalu lintas di sekitaran Jalan Kramat Kwitang masih ditutup. Namun, banyak masyarakat terus berdatangan hanya untuk menyaksikan sisa-sisa unjuk rasa yang dilaksanakan semalam.

Tidak sedikit pula dari mereka yang datang bersama keluarga atau pasangannya untuk mengabadikan foto dan video.

"Nggak bisa ikut (demo) langsung. Jadi, ingin lihat, biar tahu gimana perjuangan temen-temen kemarin," ujar Stevan yang datang bersama kekasihnya dari Cideng, Jakarta Pusat.

Di sisi lain, sampah sisa unjuk rasa dan puing-puing dari kerusakan Halte Transjakarta Sebtral Senen yang dibakar orang-orang tidak bertanggungjawab pada aksi semalam masih belum dibersihkan. Sedangkan, efek gas air mata yang disemprotkan untuk membubarkan aksi massa juga masih terasa hingga membuat mata dan kulit perih serta sesak nafas.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN POLISI TANGANI DEMO atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash News
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Anggun P Situmorang