tirto.id - Pemerintah menargetkan tambahan realisasi belanja Rp1.700 triliun hingga akhir tahun 2020. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan target realisasi ini terbagi menjadi belanja Rp700 triliun di Q3 2020 dan Rp1.000 triliun di Q4 2020.
“Bapak Presiden tadi pagi mendorong agar belanja dipacu. Karena kalau belanja dipacu diharapkan kita bisa masuk jalur positif,” ucap Airlangga dalam pembukaan virtual rapat kerja dan konsultasi APINDO, Rabu (12/8/2020).
Airlangga mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II (Q2) 2020 kemarin sudah turun. Realisasinya minus 5,32 persen.
Ia bilang pemerintah akan mengejar perbaikan pertumbuhan di Q3 2020. Salah satunya melalui peningkatan belanja pemerintah. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), konsumsi pemerintah menyumbang sekitar 8,67 persen dari PDB di Q2 2020.
Presiden Joko Widodo pada akhir Juli 2020 lalu sempat mengatakan kalau mau tidak mau pertumbuhan ekonomi ditopang belanja pemerintah. Penyebabnya komponen investasi yang dijagokannya kemungkinan tidak bisa diandalkan sementara waktu.
Menurut data Kemenkeu realisasi belanja negara hingga Semester I 2020 sudah mencapai Rp1.068,9 triliun. Nilainya setara 39 persen dari pagu Rp2.739,2 triliun sesuai Perpres 72/2020 yang merupakan revisi APBN kedua selama 2020.
Dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) DPR RI bersama pemerintah, Kamis (9/7/2020), Kemenkeu menargetkan realisasi belanja pemerintah pusat di semester II 2020 yang juga adalah akumulasi Q3-Q4 berkisar Rp1.670,2 triliun. Angka ini sedikit di bawah target Airlangga di kisaran Rp1.700 triliun.
Namun, jika prediksi Airlangga dan Kemenkeu tercapai maka setidaknya realisasi belanja pemerintah selama 2020 akan hampir mendekati 100 persen.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri