tirto.id - Dahnil Anzar Simanjuntak, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menjawab kritik yang disampaikan oleh Juru Bicara Anies Baswedan Surya Tjandra mengenai food estate yang disebut hanya fokus menanam singkong dan bukan tanaman pangan lainnya.
"Food estate dikerjakan sebagai leading sector. Kalau bicara beras Mas Surya itu sektornya Menteri Pertanian yang sekarang jadi tersangka di Partai Nasdem," kata Dahnil dalam diskusi pandangan capres-cawapres terkait isu lingkungan dan perubahan iklim di Pemilu 2024, Gedung Pakarti Centre CSIS, Jakarta Pusat, Kamis (2/11/2023).
Dahnil menegaskan bahwa food estate dibangun bukan dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan logistik pangan dalam negeri. Dirinya menyebut food estate dicanangkan sebagai persediaan cadangan pangan, bilamana Indonesia menghadapi krisis pangan.
"Kalau sekarang dimaknai oleh publik bahwa food estate itu untuk mencukupi kebutuhan pangan itu yang keliru," kata dia.
Dirinya menjelaskan bahwa di Kementerian Pertahanan istilah yang digunakan adalah cadangan logistik strategis dan menggunakan pendekatan militer.
Dahnil mengungkapkan bahwa singkong yang ditanam juga diharapkan tidak hanya berguna untuk kebutuhan cadangan pangan, namun juga menjadi cadangan sumber daya energi lainnya.
"Karena yang dikerjakan oleh Menhan Pak Prabowo, itu kami sebutnya sebagai cadangan logistik strategis. Bahasa yang digunakan di Kemenhan itu adalah cadangan logistik strategis dan fokusnya pada singkong memang," kata dia.
Dahnil mengklaim bahwa food estate bukanlah kerja tunggal dari Kementerian Pertahanan namun lintas sektor di bawah naungan instruksi Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Dia juga menyebut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dari Partai Nasdem juga ikut bertanggung jawab dalam pembentukan food estate.
"Pak Prabowo memang lebih seksi dalam tanda kutip bagi media kemudian seolah-olah yang menjadi leading sector itu Pak Prabowo. Sesungguhnya Pak Prabowo itu fokus pada logistic strategies," kata Dahnil.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Reja Hidayat