Menuju konten utama

Daftar Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2023

Enam tokoh nasional bakal dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2023. Berikut daftar nama 6 tokoh tersebut.

Daftar Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional 2023
Mohammad Tabrani. FOTO/commons.wikimedia.org/

tirto.id - Enam tokoh dianugerahi gelar Pahlawan Nasional 2023 mulai dari Raja Klungkung Ke-2, Ida Dewa Agung Jambe, Mohammad Tabrani Soerjowitjirto hingga Ratu Kalinyamat.

Pemerintah melalui Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) RI, Mahfud Md, telah menyampaikan daftar tokoh yang mendapatkan gelar pahlawan nasional untuk tahun 2023.

Upacara penganugerahan dilaksanakan pada hari Jumat, 10 November 2023, atau tepat pada saat Hari Pahlawan, dan dipimpin oleh Presiden Joko Widodo.

"Setiap Hari Pahlawan, kita (Pemerintah Indonesia) menganugerahkan gelar pahlawan kepada para pejuang yang dulu ikut memperjuangkan kemerdekaan negara dan atau ikut mengisi kemerdekaan dengan pengabdian dan perjuangan yang luar biasa jasanya kepada negara," ucap Mahfud Md, seperti dikutip Antara News.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) itu, terdapat syarat umum dan khusus yang ditetapkan Presiden dalam penentuan Pahlawan Nasional. Syarat umumnya seperti sudah wafat, sudah berjuang, serta tidak pernah berkhianat kepada negara.

Untuk tahun 2023, pemerintah menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), dan Mohammad Tabrani Soerjowitjirto (Jawa Timur).

Kemudian Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), KH Abdul Chalim (Jawa Barat), dan KH Ahmad Hanafiah (Lampung).

6 Tokoh Pejuang yang Dianugerahi Pahlawan Nasional 2023

Berikut adalah daftar 6 tokoh yang dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2023:

1. Ida Dewa Agung Jambe (Bali)

Ida Dewa Agung Jambe adalah Raja Klungkung Ke-2. Ia gugur dalam memimpin pertempuran melawan Belanda lewat Perang Puputan Klungkung tahun 1908.

Ida Dewa Agung Jambe I merupakan anak dari raja Kerajaan Gelgel, Dalem Di Made yang pada masa pemerintahannya memindahkan puri kerajaan ke Klungkung.

2. Bataha Santiago (Sulawesi Utara)

Bataha Santiago berasal dari Sangihe, Sulawesi Utara. Ia adalah Raja Ketiga Manganitu. Bataha termasuk satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe yang menolak keras perjanjian kerja sama dengan VOC Belanda.

3. Mohammad Tabrani Soerjowitjirto (Jawa Timur)

Mohammad Tabrani kondang sebagai "Bapak Bahasa Indonesia". Ia menjadi ketua Kongres Pemuda I pada 1926. Kelak, lahirlah Sumpah Pemuda II pada 1928.

Pria asal Jawa Timur itu merupakan pencetus pertama penggunaan "Bahasa Indonesia" lewat karya berjudul "Kasihan" yang muncul di surat kabar Hindia Baroe pada tanggal 10 Januari 1926.

4. Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah)

Ratu Kalinyamat merupakan satu-satunya perempuan yang mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada tahun 2023. Nama aslinya Retna Kencana.

Ia adalah penguasa wilayah Jepara, Jawa Tengah, sebelum Islam masuk ke Pulau Jawa. Ratu Kalinyamat terlibat dalam pertempuran melawan Portugis.

5. KH Abdul Chalim (Jawa Barat)

KH Abdul Chalim merupakan ulama kelahiran Majalengka, Jawa Barat. Ia merupakan keturunan Pangeran Cirebon dan mempunyai silsilah dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati.

Semasa hidup, KH Abdul Chalim turut membantu Nahdlatul Wathan (Syubbanul Wathon), yang kemudian membikin Komite Hijaz bersama KH. Abdul Wahab Hasbullah.

Komite Hijaz merupakan cikal bakal berdirinya Nahdlatul Ulama oleh KH. Hasyim Asyari (Rais Aam) dan KH. Abdul Wahab Hasbullah (Khatib). KH Abdul Chalim kala itu ditunjuk sebagai Katib Tsani (Sekretaris kedua) kepengurusan PBNU pertama.

Namanya kini diabadikan sebagai salah satu perguruan tinggi di Mojokerto, Jawa Timur, yakni Institut Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto, yang segera berubah menjadi Universitas Pesantren KH. Abdul Chalim Mojokerto.

6. KH Ahmad Hanafiah (Lampung)

KH. Ahmad Hanafiah merupakan ulama yang berasal dari Sukadana, Lampung Timur. Ia seorang pejuang yang memimpin pertempuran kontra Belanda dalam agresi militer tahun 1947.

Baca juga artikel terkait HARI PAHLAWAN 2023 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Yantina Debora