tirto.id - Daftar tokoh perempuan pemenang Pilgub di Pilkada 2024 mulai banyak dicari setelah masyarakat Indonesia secara serentak memberikan hak suara mereka untuk memilih kepala daerah pada Rabu, 27 November.
Pada Pilkada 2024, terdapat 37 provinsi dari 38 provinsi yang memilih gubernur dan wakil gubernur untuk kepemimpinan periode 2024 – 2029. Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi satu-satunya daerah yang tidak melakukan pilkada langsung.
Untuk memperebutkan posisi orang nomor satu di 37 provinsi tersebut, terdapat 103 pasang calon gubernur dan wakil gubernur yang bertarung. Dari total 103 pasangan calon, hanya ada 7 tokoh perempuan yang maju sebagai calon gubernur.
Dengan kata lain, keterwakilan perempuan sebagai pemimpin utama dalam Pilkada 2024 hanya berjumlah 6,7 %. Persentase tersebut sangat kecil jika dibandingkan dengan dominasi laki-laki yang mencapai 92,3 %.
Pada Pilgub Pilkada 2024, terdapat 7 tokoh perempuan yang mencalonkan diri sebagai calon gubernur di 5 provinsi. Jawa Timur (Jatim) mendominasi keterwakilan perempuan dengan keseluruhan calon gubernur diisi oleh tokoh perempuan, mereka adalah Khofifah Indar Parawansa, Luluk Nur Hamidah, dan Tri Rismaharini.
Kemudian, Banten diikuti Airin Rachmi Diany, Kalimantan Selatan diikuti Raudatul Jannah, Sulawesi Tenggara diisi Tina Nur Alam, dan Maluku Utara diikuti Sherly Tjoanda.
Daftar Tokoh Perempuan Pemenang Pilgub 2024
Berdasarkan informasi terbaru penghitungan cepat, di antara 7 tokoh perempuan tersebut, hanya ada 2 tokoh perempuan yang berhasil mengungguli pesaingnya. Mereka adalah Khofifah Indar Parawansa dari Jatim dan Shely Tjoanda dari Maluku Utara.
Dengan demikian, apabila 2 orang tersebut nantinya resmi ditetapkan sebagai gubernur, dapat dikalkulasikan, keterwakilan perempuan sebagai orang nomor satu di 38 provinsi Indonesia hanya berada pada angka 5,2%.
1. Sherly Tjoanda – Maluku Utara (Malut)
Sherly Tjoanda maju dalam Pilkada Maluku Utara (Malut) menggantikan mendiang suaminya, Calon Gubernur Malut sekaligus mantan Bupati Pulau Morotai, Benny Laos, yang meninggal dunia akibat peristiwa nahas, speed boat terbakar di Pelabuhan Bobong, Kabupaten Pulau Taliabu pada Sabtu (12/10/2024).Penetapan Sherly sebagai Cagub Malut tersebut dilaksanakan dalam rapat pleno KPU Malut pada Rabu (23/10/2024). Keesokan harinya, Sherly menerangkan kepada publik bahwa dirinya akan maju dalam Pilgub Malut berpasangan dengan Sarmin Sehe sebagai pasangan calon nomor urut 4.
Indikator Politik Indonesia telah merilis hasil final penghitungan cepat atau quick count pada Pilkada 2024. Didapati hasil bahwa Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe jauh mengungguli tiga paslon lainnya dengan perolehan suara 50,73 %.
Namun perlu diingat, quick count merupakan hasil penghitungan prediksi yang tidak menjadi penentu kemenangan. Penetapan kemenangan akan diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai melakukan penghitungan nyata atau real count dan rekapitulasi.
2. Khofifah Indar Parawansa – Jawa Timur (Jatim)
Khofifah Indar Parawansa bertarung melawan dua tokoh perempuan lainnya yaitu Luluk Nur Hamidah dan Tri Rismaharini. Pada Pilkada 2024 Khofifah kembali menggandeng Emil Elestianto Dardak sebagai wakilnya.Pilkada 2024 menjadi kali kedua Khofifah mencalonkan diri sebagai orang nomor satu di Jatim setelah menyelesaikannya periode jabatan pertamanya pada 13 Februari 2024. Sebelum menjabat sebagai orang nomor satu di Jatim, Khofifah merupakan salah satu tokoh perempuan yang memiliki pengalaman di ranah legislatif dan eksekutif.
Ia pernah menjadi anggota DPR RI periode 2004 – 2009, Wakil Ketua DPR RI 1 periode 1 – 28 Oktober 1999, Menteri Pemberdayaan Perempuan Indonesia era Gus Dur. Kemudian, menjabat Menteri Sosial Indonesia pada periode pertama kepemimpinan Joko Widodo.
Pada Pilkada 2024, lembaga survei Poltracking menyebutkan bahwa hasil quick count Pilgub Jatim menunjukkan Khofifah berhasil menang telak dari dua pesaingnya dengan perolehan suara 59,22 %. Hasil senada juga disampaikan lembaga survei Charta Politika yang menyebut bahwa Khofifah unggul hingga 57,23 %.
Namun perlu diingat, quick count merupakan hasil penghitungan prediksi yang tidak menjadi penentu kemenangan. Penetapan kemenangan akan diketahui setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) selesai melakukan penghitungan nyata atau real count dan rekapitulasi.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra