Keterwakilan perempuan di Pemilu 2024 mengalami kemunduran baik di level peserta maupun penyelenggara pemilu. Tidak terpenuhinya kuota 30% caleg perempuan di pemilu baru kali ini terjadi setelah upaya panjang aturan afirmasi politik untuk perempuan.
Peneliti kepemiluan dan demokrasi, Titi Anggraini, bahkan menyebut hal ini sebagai musim gugur keterwakilan perempuan dalam pemilu. KPU dinilai tidak memiliki komitmen terkait hal ini dan telah melakukan pelanggaran administratif Pemilu.
Kepada Tirto.id, Titi memaparkan tanggapannya terkait tantangan pemilu bagi perempuan, pentingnya keterwakilan perempuan dalam menciptakan perubahan, hingga alasan dirinya tidak nyaleg. Simak obrolan seru tirto.id bersama Titi Anggraini dalam Podcast For Your Pemilu. Jangan lupa tuliskan saran, kritik, dan pendapatmu di kolom komentar untuk membantu tirto.id jadi lebih baik.
#FYP #ForYourPemilu #TitiAnggraini #PERLUDEM #Pemilu #Pemilu2024 #Perempuan #KPU
Peneliti kepemiluan dan demokrasi, Titi Anggraini, bahkan menyebut hal ini sebagai musim gugur keterwakilan perempuan dalam pemilu. KPU dinilai tidak memiliki komitmen terkait hal ini dan telah melakukan pelanggaran administratif Pemilu.
Kepada Tirto.id, Titi memaparkan tanggapannya terkait tantangan pemilu bagi perempuan, pentingnya keterwakilan perempuan dalam menciptakan perubahan, hingga alasan dirinya tidak nyaleg. Simak obrolan seru tirto.id bersama Titi Anggraini dalam Podcast For Your Pemilu. Jangan lupa tuliskan saran, kritik, dan pendapatmu di kolom komentar untuk membantu tirto.id jadi lebih baik.
#FYP #ForYourPemilu #TitiAnggraini #PERLUDEM #Pemilu #Pemilu2024 #Perempuan #KPU
Baca juga artikel terkait VIDEO - TIRTO atau tulisan lainnya dari Fandhi Cahyadi
Editor: Fandhi Cahyadi
