tirto.id - Mengonsumsi makanan yang seimbang, rajin berolahraga, dan tidur secara teratur adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh tetap memiliki energi yang cukup secara alami.
Namun, terkadang karena adanya beberapa tuntutan, seperti seorang olahragawan yang harus senantiasa prima atau mereka yang harus melakukan aktivitas dengan intensitas tinggi, membuat konsumsi suplemen dibutuhkan untuk menambah energi tubuh.
Suplemen merupakan makanan tambahan yang diperkaya nutrisi, multivitamin, multimineral dan gizi. Biasanya suplemen terdiri dari vitamin, mineral dan asam amino yang merupakan bagian dari pembangun protein, untuk meningkatkan kecukupan gizi. Produk suplemen biasa berbentuk pil, kapsul, tablet atau cair.
Sebagaimana dilansir laman Kementerian Kesehatan, suplemen sebenarnya tidak dimaksudkan untuk menggantikan makanan. Sebab, ia hanya berfungsi sebagai pengganti asupan makanan pada saat kebutuhan nutrisi atau gizi untuk tubuh meningkat.
Jadi, suplemen dibutuhkan ketika kebutuhan gizi tidak tercukupi dari asupan makanan sehari-hari. Namun, penggunaannya juga harus bijak agar tidak mengganggu metabolisme dalam tubuh.
Selama ini, ada banyak jenis produk suplemen yang dijual di pasaran. Agar konsumsi suplemen memberikan hasil maksimal sesuai kebutuhan tubuh, penting untuk mengetahui kandungan dan manfaatnya.
Dikutip dari laman Medical News Today, berikut sejumlah jenis suplemen untuk meningkatkan energi tubuh, beserta penjelasan mengenai manfaatnya.
1. Ashwagandha
Stres dan kecemasan bisa membawa implikasi serius pada kinerja tubuh, yang berdampak pada perasaan lelah dan rendah energi. Ashwagandha merupakan adaptogen (ekstrak tanaman) yang dapat membantu meningkatkan energi, serta membantu tubuh mengelola stress dengan baik.
Sebuah studi pada 2012 menunjukkan bahwa ekstrak akar aswagandha membantu mengurangi stres dan kecemasan. Suplemen berbahan herbal ini juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh saat berolahraga.
2. Coenzyme Q10 (CoQ10)
Coenzyme Q10 (CoQ10) adalah enzim yang secara alami ada dalam tubuh, terutama jantung, hati, pankreas, dan ginjal. Enzim ini termasuk antioksidan yang meningkatkan energi dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti menemukan hubungan yang konsisten antara tingkat CoQ10 yang rendah dengan kelelahan, sebagaimana dikutip dari sebuah laporan penelitian pada tahun 2014.
Meski begitu, seseorang hanya dianjurkan mengonsumsi suplemen ini 30-90 mg per hari. Karena jika terlalu berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping ringan seperti diare dan susah tidur (insomnia).
2. Iron
Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kurangnya energi dan kelelahan. Orang yang memiliki risiko kekurangan zat besi lebih tinggi antara lain wanita yang menstruasi, hamil, menyusui, dan orang yang berolahraga secara intens.
Mengonsumsi suplemen zat besi dapat membantu seseorang untuk meningkatkan energi dalam tubuh mereka.
Sebuah penelitan pada 2012 mengamati kondisi sejumlah wanita menstruasi, yang sebagian diberi asupan zat besi dan lainnya tidak, selama 12 hari.
Hasil riset tersebut menunjukkan bahwa wanita yang diberi asupan zat besi mengalami penurunan kelelahan sebesar 47,7 persen, sementara yang tidak sebesar 28,8 persen saja.
3. Creatine
Creatine adalah asam amino yang sebagian besar terdapat pada daging merah dan makanan laut. Suplemen Creatin meningkatkan penyimpanan kreatin di otot dan dapat membantu meningkatkan kinerja tubuh selama olahraga.
Sebagaimana dikutip dari Journal of International Society of Sport Nutrition, Creatine efektif dalam meningkatkan kinerja tubuh dalam aktivitas olahraga dengan intensitas tinggi.
Suplemen ini juga dapat mempercepat proses pemulihan tubuh, membantu mencegah cedera yang disebabkan oleh olahraga, dan mengurangi resiko dehidrasi.
4. L-theanine
L-theanine adalah asam amino alami dalam teh. Menggabungkan L-theanine dengan kafein dapat membantu meningkatkan energi dan kinerja kognitif.
Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2010 menemukan, bahwa kombinasi 97 mg L-theanine dan 40 mg kafein bisa meningkatkan kinerja kognitif dan kewaspadaan pada orang dewasa yang berusia muda. Para partisipan dalam studi ini melaporkan bahwa mereka merasa kurang lelah dan mengalami peningkatan kewaspadaan setelah mengonsumsi suplemen ini.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Addi M Idhom