tirto.id - Forbes Indonesia merilis Forbes Indonesia Rich List atau daftar orang-orang terkaya di Indonesia tahun 2018.
Daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes itu disusun berdasarkan informasi kepemilikan saham dan informasi keuangan yang didapatkan dari keluarga dan individu, bursa efek, laporan tahunan dan analis.
Nilai aset yang dicantumkan mencakup kekayaan individu dan keluarga, termasuk kekayaan bersama antara pendiri perusahaan dan kerabat keluarga terdekat. Sementara nilai aset dari perusahaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan kurs pada 30 November 2018.
Nilai aset perusahaan swasta orang-orang tersebut dinilai berdasarkan nilai perusahaan serupa yang tercatat di bursa.
Dalam catatan Forbes tahun ini, nilai aset bersih minimum dalam Forbes Indonesia Rich List adalah 600 juta dolar AS, naik sebesar 150 juta dolar AS dari aset minimum tahun 2017 dan merupakan pencapaian tertinggi sejak tahun 2013.
Aset bersih 50 orang terkaya Indonesia itu juga mencetak rekor baru dengan total nilai 129 miliar dolar AS atau naik 3 miliar dolar AS dari tahun lalu. Peningkatan kekayaan itu ditunjang oleh pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan pasar modal setahun terakhir yang tumbuh sebesar 4,4 persen.
Hasilnya, enam dari 10 orang terkaya di Indonesia mengalami peningkatan kekayaan dibandingkan tahun lalu, salah satu di antaranya adalah Hartono bersaudara yang telah menempati peringkat terkaya dalam satu dekade terakhir.
Tahun ini, total kekayaan Hartono bersaudara tercatat sebesar 35 miliar dolar AS, dimana sekitar 70 persen dari total kekayaannya berasal dari Bank Central Asia.
Sementara itu, Susilo Wonowidjojo naik ke posisi dua dengan kekayaan sebesar 9,2 miliar dolar AS akibat meningkatnya harga saham perusahaan rokok Gudang Garam.
Eka Tjipta Widjaja, yang sebelumnya berada di posisi kedua Turun ke peringkat ketiga. Kekayaan Pendiri Sinar Mas itu tercatat berkurang sebesar 500 juta dolar AS menjadi 8,6 miliar dolar AS
Sri Prakash Lohia naik menjadi orang terkaya keempat dengan total kekayaan sebesar 7,5 miliar dolar AS seiring dengan peningkatan nilai saham Indorama Ventures, perusahaan petrokimia yang terdaftar di bursa Thailand.
Anthoni Salim turun ke peringkat lima karena kekayaannya turun sebanyak 1,6 miliar dolar AS menjadi 5,3 miliar dolar AS.
Forbes juga mencatat beberapa pengusaha yang nilai kekayaannya mengalami lonjakan tertinggi. Salah satunya, sebut Forbes, adalah Raja tambang Low Tuck Kwong yang berada di peringkat 11 orang terkaya Indonesia.
Aset bersih Low Tuck Kwong naik 63 persen menjadi 2,5 miliar dolar AS akibat peningkatan pendapatan tambang batubara Bayan Resources yang mendorong lonjakan harga saham Bayan sebesar 82%.
Bachtiar Karim, yang berada di peringkat 21, juga mengalami peningkatan kekayaan sebesar 61% menjadi 1,45 miliar dolar AS berkat kenaikan pendapatan yang signifikan dari perusahaan minyak kelapa sawit Musim Mas.
Sementara itu, setengah dari daftar nama yang masuk dalam Forbes Indonesia Rich List mengalami penurunan kekayaan akibat pelemahan nilai tukar Rupiah sebesar 5% terhadap Dollar Amerika dan juga harga saham yang lesu.
Salah satunya adalah Soegiarto Adikoesoemo yang berada di peringkat 39. Kekayaan Soegiarto mengalami penurunan terbesar, sekitar 42 persen menjadi 780 juta dolar AS, akibat turunnya harga saham AKR Corporindo.
Rich List tahun ini juga merilis empat pendatang baru. Sebagian besar nama-nama ini berhasil masuk dalam daftar karena kenaikan harga saham dari perusahaan yang mereka miliki.
Danny Nugroho dengan harta kekayaan mencapai 790 juta dolar AS menempati posisi 38 dalam Rich List. Ia masuk ke dalam daftar orang-orang terkaya Indonesia setelah harga sahamnya pada perusahaan keuangan dan asuransi Capital Finance Indonesia melonjak hampir dua kali lipat.
Begitu pula dengan pengembang properti Benny Tjokrosaputro yang berhasil masuk dalam daftar berkat IPO dari perusahaan travel Sinergi Megah Internusa pada Juli lalu di Bursa Efek Indonesia. Ia menduduki posisi ke 43 dengan kekayaan mencapai 670 juta dolar AS.
Benny memiliki hampir 84 persen saham di perusahaan yang juga mengelola Lafayette Boutique Hotel di Yogyakarta, yang bernilai sekitar 225 juta dolar AS per akhir November.
Beberapa pendatang baru lainnya adalah Sabana Prawiradjaja di nomor 47, dengan nilai kekayaan mencapai 640 juta dolar AS. Ia adalah pendiri Ultrajaya Milk Industry--salah satu produsen produk susu terbesar di Indonesia.
Ada pula Kardja Rahardjo, pemimpin Pelayaran Tamarin Samudra, di peringkat 48 dengan kekayaan 625 juta dolar AS. Arifin Panigoro dengan kekayaan 655 juta dolar AS kembali masuk dalam Forbes Indonesia Rich List 2018, setelah absen selama setahun dari daftar Forbes. Ia menduduki posisi 46 orang-orang terkaya Indonesia.
Di sisi lain, Purnomo Prawiro termasuk salah satu dari lima orang yang keluar dari daftar Rich List tahun ini karena harga saham perusahaan taksi milik keluarganya, Blue Bird jatuh lebih dari 25 persen di tengah kompetisi ketat dengan perusahaan taksi online seperti Grab.
Berikut daftar sepuluh orang terkaya di Indonesia:
1) Robert Budi Hartono dan Michael Hartono - 35 miliar dolar AS
2) Susilo Wonowidjojo - 9,2 miliar dolar AS
3) Eka Tjipta Widjaja - 8,6 miliar dolar AS
4) Sri Prakash Lohia - 7,5 miliar dolar AS
5) Anthoni Salim - 5,3 miliar dolar AS
6) Tahir - 4,5 miliar dolar AS
7) Chairul Tanjung - 3,5 miliar dolar AS
8) Boenjamin Setiawan - 3,2 miliar dolar AS
9) Jogi Hendra Atmadja - 3,1 miliar dolar AS
10) Prajogo Pangestu - 3 miliar dolar AS
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yantina Debora