Menuju konten utama

Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN yang Jarang Diketahui

Berikut ini daftar kode meteran listrik PLN, termasuk kode smart meter, dari berbagai merek yang bisa dipakai untuk cek informasi kelistrikan.

Daftar Kode Rahasia Meteran Listrik PLN yang Jarang Diketahui
Warga memasukkan pulsa token listrik ke meteran listrik di tempat tinggalnya, di Jakarta, Selasa (1/4/2020). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi.

tirto.id - PLN selama ini menyediakan beberapa jenis meteran listrik, mulai dari meteran analog, digital, hingga smartmeter. Meski cara kerja ketiganya berbeda, fungsinya sama, yaitu mengukur besaran daya listrik yang digunakan di sebuah rumah atau bangunan.

Sejumlah kode meteran listrik PLN dapat dipakai untuk mendapatkan berbagai informasi kelistrikan. Pelanggan PLN dapat memakai beberapa kode meteran listrik token maupun smart meter untuk cek voltase, besaran daya, pemakaian, dan lain sebagainya.

Namun, kode-kode meteran listrik PLN tidak dapat digunakan untuk memperbaiki kendala meteran listrik. Misalnya, jika di meteran listrik prabayar muncul tulisan "PERIKSA."

Tampilan tadi muncul karena berbagai masalah, salah satunya gangguan instalasi. Hal ini menyebabkan KWH meter pelanggan PLN padam, atau tetap menyala tetapi tidak dapat dipakai untuk memasukkan nomor token. Jika kondisi ini terjadi, langkah terbaik adalah menghubungi PLN untuk meminta perbaikan atau nomor 20 digit kode khusus.

Kode Rahasia Meteran Listrik yang Jarang Diketahui

Kode rahasia meteran listrik PLN cukup beragam. Ada kode untuk periksa ID pelanggan, cek voltase, mengubah bunyi alarm hingga menelusuri riwayat mati lampu. Namun, kode-kode berikut bisa saja punya fungsi berbeda di tiap jenis maupun merek meteran listrik.

Berikut beberapa kode meteran listrik PLN yang jarang diketahui oleh publik:

1. Kode 123

Kode 123 digunakan untuk mengubah interval bunyi alarm. Kode ini diterapkan dengan cara menambahkan tiga digit angka jumlah interval bunyi alarm yang diinginkan.

Sebagai contoh, jika ingin mengubah alarm meteran dalam interval 10 menit, maka bisa menekan "123010" pada tombol meteran.

2. Kode 41

Kode 41 digunakan untuk cek voltase listrik di rumah. Kode ini dapat dimanfaatkan untuk memantau seberapa stabil voltase listrik rumah sebelum menyalakan peralatan elektronik tertentu.

3. Kode 09 atau 47

Kode 09 atau 47 digunakan untuk cek besaran daya listrik yang sedang dipakai. Kode ini dapat dimanfaatkan untuk menjawab pertanyaan mengapa rumah terasa lebih boros listrik dan merencanakan penghematan daya.

4. Kode 69

Kode 69 digunakan untuk cek riwayat berapa kali rumah mengalami mati lampu. Kode ini bermanfaat bagi pelanggan yang sedang melihat rumah baru atau tempat usaha baru untuk memantau kondisi listrik bangunan.

5. Kode 08

Kode 08 digunakan untuk mengetahui penyebab meteran listrik memunculkan status "PERIKSA." Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kemunculan status "PERIKSA" adalah masalah umum yang sering terjadi pada meteran listrik prabayar.

Meskipun memerlukan kode khusus dari PLN, penyebab "PERIKSA" bisa diketahui secara mandiri, yaitu dengan menekan kode 08.

6. Kode 59

Kode 59 digunakan untuk mengetahui jumlah KWH pada pengisian token terakhir dalam meteran prabayar. Kode ini bisa dimanfaatkan untuk mengetahui apakah jumlah KWH yang diisikan sudah tepat dan benar sesuai harga token yang dibayarkan.

Kode Meteran Listrik & Smart Meter Berbagai Merek

Meteran listrik PLN beberapa tahun terakhir telah beralih dari analog ke digital dan smart meter. Melalui meteran ini, masyarakat dapat melakukan cek informasi kelistrikan secara mandiri tanpa repot-repot ke kantor PLN. Adapun yang terbaru ialah smart meter.

Fungsi smart meter sebenarnya sama dengan meteran listrik konvensional. Namun, smart meter bisa memberikan data penggunaan listrik secara digital. Informasi yang tersaji pun lebih akurat, termasuk saat pelanggan cek tegangan kwh smart meter.

Smart meter menjadi infrastruktur sistem Advanced Metering Infrastructure (AMI) yang mulai diterapkan oleh PLN pada 2023 lalu. Dengan Smart meter AMI, pelanggan maupun PLN dapat memeriksa pemakaian listrik secara real time yang memungkinkan komunikasi dua arah. Pelanggan PLN juga bisa mengukur kebutuhan listrik via aplikasi PLN Mobile.

Berbagai informasi dari meteran listrik biasa maupun smart meter dapat diakses dengan memasukkan kode tertentu. Namun, kode kwh smart meter maupun meteran listrik jenis lainnya bisa berlainan di setiap merek.

Berikut ini kode meteran listrik smart meter dan kwh meter konvensional dari berbagai merek beserta dengan fungsinya:

1. Kode meteran listrik smart meter SMI

  • 00 dan enter: mereset meteran listrik (jika muncul kode error/periksa/gagal)
  • 01 dan enter: tes relay
  • 02 dan enter: tes suara alarm smart meter
  • 03 dan enter: lihat total pemakaian kwh
  • 04 dan enter: lihat key revision number dan key type
  • 05 dan enter: cek tarif index
  • 07 dan enter: cek batas kwh
  • 08 dan enter: cek status tamper
  • 09 dan enter: cek daya yang digunakan
  • 37 dan enter: cek sisa credit
  • 38 dan enter: cek total pembelian credit (kwh)
  • 39 dan enter: cek cos phi sesaat
  • 40 dan enter: cek va sesaat
  • 41 dan enter: cek tegangan sesaat
  • 44 dan enter: cek arus sesaat
  • 47 dan enter: cek daya sesaat
  • 52 dan enter: cek total token credit diterima
  • 54 dan enter: cek cek sisa token listrik
  • 54-58 dan enter: cek 5 token credit terakhir diterima
  • 59-63 dan enter: cek 5 jumlah credit terakhir diterima (kwh)
  • 64 dan enter: cek total engineering token diterima
  • 65-67 dan enter: cek 3 token engineering token diterima
  • 68 dan enter: cek jumlah trip ketika overload
  • 69 dan enter: cek jumlah power off
  • 70 dan enter: cek total membuka tutup terminal
  • 71 dan enter: cek total membuka tutup meter
  • 72 dan enter: cek total tempering
  • 75 dan enter: cek cek meteran id
  • 76 dan enter: cek kostanta meter
  • 77 dan enter: cek no sgc
  • 78 dan enter: cek durasi alarm
  • 79 dan enter: cek batas rendah credit kwh
  • 81 dan enter: cek prediksi pemakaian harian
  • 82 dan enter: cek waktu terakhir temper
  • 83 dan enter: cek konsumsi energi listrik bulan lalu
  • 84 dan enter: cek konsumsi energi listrik 2 bulan lalu
  • 85 dan enter: cek konsumsi energi listrik 3 bulan lalu
  • 86 dan enter: cek waktu terjadi kelebihan beban terakhir (jam dan tanggal)
  • 87 dan enter: cek waktu terjadi beban lebih terakhir ke-2 (jam dan tanggal )
  • 88 dan enter: cek waktu terakhir meteran padan (jam dan tanggal)
  • 89 dan enter: cek waktu terakhir kedua meteran padan (jam dan tanggal)
  • 90 dan enter: cek waktu terakhir terminal meter dibuka
  • 91 dan enter: cek waktu terakhir kedua terminal meter dibuka
  • 92 dan enter: cek waktu terakhir tutup meter dibuka
  • 93 dan enter: cek batas maksimum bulan berjalan
  • 94 dan enter: cek waktu beban maksimum
  • 95 dan enter: cek jam sesaat
  • 96 dan enter: cek tanggal sesaat
  • 123xx dan enter: mengubah delay alarm (misal, 12310 untuk 10 menit)
  • 456xx dan enter: mengubah batas minimal alarm (misak: 45605 untuk 5 kwh)
  • 123000 dan enter: mematikan alarm smart meter.

2. Kode meteran listrik HEXING

  • 800 dan enter: restart meteran listrik prabayar (jika ada pembatalan)
  • 801 dan enter: mengecek sisa kwh
  • 804 dan enter: mengecek id meter listrik pln prabayar
  • 807 dan enter: mengecek voltase listrik
  • 808 dan enter: mengecek ampere yang sedang digunakan
  • 809 dan enter: mengecek jumlah kejadia mati lampu (listrik padam)
  • 812 dan enter: menonaktifkan alarm batas kwh meter
  • 814 dan enter: mengecek daya listrik yang sedang digunakan
  • 815 dan enter: mengecek tanggal isi token listrik terakhir
  • 817 dan enter: mengecek jumlah kwh dari pengisian terakhir
  • 851 dan enter: mengecek total kwh listrik periode sebelumnya
  • 852 dan enter: mengecek kode token terakhir.

3. Kode meteran listrik ITRON

  • 00 dan enter: reset/restart meteran listrik (jika muncul Gagal/Periksa)
  • 03 dan enter: melihat total kwh listrik pada periode sebelumnya
  • 07 dan enter: melihat batas kwh
  • 09 dan enter: melihat daya yang digunakan
  • 41 dan enter: melihat voltase listrik
  • 44 dan enter: melihat jumlah ampere yang sedang digunakan
  • 47 dan enter: melihat daya yang sedang dipakai
  • 54 dan enter: melihat kode token listrik terakhir
  • 59 dan enter: melihat jumlah kwh dari pengisian terakhir.
  • 69 dan enter: melihat total terjadinya mati listrik
  • 75 dan enter: melihat id meter listrik pln prabayar
  • 78 dan enter: melihat penundaan alarm dalam hitungan menit
  • 79 dan enter: melihat batas minimum kemunculan alarm
  • 90 dan enter: mematikan lampu led meteran listrik prabayar
  • 123xx dan enter: ubah penundaan alarm (misal: 12310 untuk tunda 10 menit)
  • 456xx dan enter: ubah batas minimum kemunculan alarm (misal: 45605 untuk 5 kwh).

4. Kode meteran listrik GLOMET

  • 37 dan enter: Untuk memeriksa sisa kwh
  • 38 dan enter: Untuk memeriksa total kwh listrik periode sebelumnya
  • 41 dan enter: Untuk memeriksa voltase listrik
  • 47 dan enter: Untuk memeriksa daya listrik yang sedang dipakai
  • 54 dan enter: Untuk memeriksa kode token terakhir yang dimasukkan
  • 59 dan enter: Untuk memeriksa jumlah kwh pengisian terakhir
  • 75 dan enter: Untuk memeriksa nomor id meter pln prabayar
  • 79 dan enter: Untuk memeriksa batas minimal alarm.

5. Kode meteran listrik STAR

  • 01 & enter: cek kwh yang telah digunakan
  • 02 & enter: cek daya maksimal terakhir
  • 03 & enter: cek waktu daya maksimal di bulan berjalan
  • 04 & enter: cek tegangan listrik
  • 05 & enter: cek ukuran arus listrik
  • 06 & enter: cek akumulasi pembelian kwh listrik
  • 07 & enter: cek sisa akumulasi daya (kwh)
  • 08 & enter: cek prediksi waktu habisnya daya
  • 12 & enter: cek sisa batas daya
  • 13 & enter: atur batas daya
  • 14 & enter: cek banyaknya daya maksimal bulan sebelumnya
  • 15 & enter: cek konsumsi energi listrik di luar batas
  • 16 & enter: cek angka penundaan waktu trip saat overload
  • 17 & enter: cek parameter waktu alih data
  • 18-30 & enter: cek penggunaan daya selama 1-12 bulan
  • 31 & enter: cek ukuran daya terkini (kilo watt)
  • 37 & enter: atur durasi alarm
  • 38 & enter: cek pemakaian kwh meter saat contactor rusak
  • 39 & enter: atur akurasi kristal rtc
  • 40 & enter: cek jumlah pembukaan cover
  • 41-45 & enter: cek waktu cover meter dibuka terakhir
  • 46 & enter: cek akumulasi angka kelebihan beban
  • 47 & enter: cek waktu overload terakhir
  • 48-51 & enter: cek waktu overload yang kedua hingga kelima
  • 52-57 & enter: cek akumulasi meter off dari supply tegangan listrik
  • 65 & enter: cek nomor id meter
  • 76-80 & enter: cek nomor token listrik terakhir yang dimasukkan
  • 82 & enter: cek indeks tarif
  • 83 & enter: cek total pembelian daya terakhir.

6. Kode meteran listrik CONLOG

  • #1# + enter: melihat rata-rata pemakaian daya
  • #2# + enter: mengecek jumlah kwh pada penggunaan terakhir
  • #6# + enter: cek jumlah kwh yang terakhir dimasukkan ke meter prabayar
  • #11# + enter: mengetahui kode token terakhir.

Yang Boleh & Tak Boleh Dilakukan ke Meteran Listrik

Meteran listrik digital hingga smart meter memang memberikan lebih banyak informasi yang bisa diakses secara mandiri oleh pelanggan.

Namun, selain memperoleh informasi, pelanggan PLN tidak diperkenankan mengotak-atik meteran listrik yang bersifat mengubah cara kerjanya.

Hal ini dapat menyebabkan pelanggan dikenai denda yang besar bahkan pidana. Menurut PLN, dalam unggahannya di Instagram @Pln_id setidaknya ada beberapa hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan dengan meteran listrik, sebagai berikut:

1. Tindakan yang boleh dilakukan ke meteran listrik

  • Cek instalasi kelistrikan. Pastikan instalasi listrik tidak bermasalah dan memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO).
  • Cek KWH meter berfungsi dengan normal dan segelnya terpasang dengan baik.
  • Pastikan listrik yang mengalir ke rumah adalah listrik yang terdaftar secara resmi.
  • Cek tagihan rekening listrik secara berkala, bisa melalui aplikasi PLN Mobile.

2. Tindakan yang tidak boleh dilakukan ke meteran listrik

  • Mengubah perhitungan KWH meter dengan mengotak-atik KWH meter.
  • Mengganti MCB KWH meter sendiri yang tidak sesuai dengan daya terdaftar.
  • Membuka segel listrik
  • Menjual dan/atau menyalurkan listrik yang dibeli dan diterima dari PLN kepada pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari PLN.
  • Membuka, merusak, mengubah, atau memindahkan peralatan listrik milik PLN (KWH meter, tiang, kabel, dan sebagainya).
  • Memakai listrik selain peruntukan sesuai Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik.
  • Menyalakan instalasi milik pelanggan apabila belum memiliki Sertifikat Laik Operasi (SLO).

Baca juga artikel terkait LISTRIK atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Byte
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora
Penyelaras: Addi M Idhom