Menuju konten utama

Daftar Amalan Penting Ibadah Haji: Talbiyah, Thawaf, Sai hingga Doa

Daftar amalan dalam ibadah haji seperti talbiyah, thawaf, sai, menyembelih hadyu, melempar jumrah zikir dan doa

Daftar Amalan Penting Ibadah Haji: Talbiyah, Thawaf, Sai hingga Doa
Ilustrasi seseorang berdoa di Mekkah. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam. Haji berasal dari bahasa Arab hajj yang artinya ziarah atau mengunjungi, menuju, menyengaja ke suatu tempat. Menurut istilah, haji adalah berkunjung atau berziarah ke Baitullah dengan tujuan melaksanakan ibadah kepada Allah Swt. untuk mendekatkan diri dengan syarat, rukun, dan waktu yang telah ditentukan oleh syariat Islam.

Perintah pelaksanaan ibadah haji terdapat dalam Al-Qur’an dan Hadis. Dalam Al-Qur’an, perintah haji disampaikan pada QS. Ali-Imran: 97, sebagai berikut:

“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah MahaKaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.” (QS. Ali Imran [3]: 97)

Sementara itu, perintah ibadah haji dalam Hadis, sebagai berikut:

Dari Ibnu Abbas Ra. Nabi Saw. bersabda: "Hendaklah kamu bersegera mengerjakan haji karena sesungguhnya seseorang tidak akan menyadari suatu halangan yang akan merintanginya.” (H.R. Ahmad).

Hukum Ibadah Haji

Dilansir dari E-Modul Fikih MI Kelas V, hukum asal ibadah haji adalah wajib bagi yang mampu, tetapi dalam keadaan tertentu hukumnya dapat berubah menjadi sunah, makruh, haram. Dalam kaidah ilmu fikih ditegaskan bahwa hukum yang berlaku sesuai dengan illat-nya alasan) "al-hukmu yaduru ma'a 'ilatihi" hukum berlaku sesuai alasannya yaitu:

a. Wajib untuk pertama kali dan telah mampu menjalankannya dan bagi orang yang bernadar.

b. Sunah apabila dapat mengerjakan ibadah haji untuk kedua kali dan seterusnya, bagi anak kecil, hamba sahaya.

c. Makruh apabila sudah dilaksanakan sementara masyarakat di sekelilingnya masih hidup serba kekurangan dan butuh bantuan untuk kelangsungan hidup.

d. Haram jika pergi haji dengan niat membuat kerusakan dan keonaran di tanah suci Makkah.

Daftar Amalan Penting Ibadah Haji

Beberapa amalan penting dalam ibadah haji menggambarkan makna keikhlasan. Dilansir dari laman Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), amalan dalam ibadah haji seperti talbiyah, thawaf, sai, menyembelih hadyu, melempar jumrah zikir dan doa merupakan refleksi keikhlasan umat Islam kepada Allah SWT.

1. Talbiyah

Talbiyah merupakan kalimat pertama yang diucapkan seorang muslim ketika melaksanakan ibadah haji. Pada hakikatnya talbiyah merupakan pemurnian tauhid kepada Allah dan mencampakkan segala bentuk syirik.

2. Thawaf dan Sa’i

Ibadah thawaf dan sai dilakukan dengan berjalan mengelilingi Kabah serta bukit Shafa dan Marwah. Perjalanan tersebut dilakukan semata-mata untuk Allah dan atas perintah Allah Swt. Berulang kali umat mengucapkan kalimat tahlil (tauhid) ketika berada di bukit Shafa dan Marwah sebagai bentuk persaksian bahwa umat melaksanakan amalan dengan penuh keikhlasan hanya untuk Allah Swt.

3. Menyembelih Hadyu (Dam)

Ibadah haji Tamattu’ dan Qiran dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah. Pada saat itu, jamaah haji diharuskan menyembelih hadyu (dam). Allah Swt memerintahkan untuk menyembelih hewan tersebut dengan penuh keikhlasan, dengan menyebut nama-Nya sebagai bentuk ketaatan kepada-Nya, Allah berfirman yang artinya:

“Katakan: sesungguhnya shalatku, sembelihanku [ibadahku], hidupku dan matiku semuanya milik Allah penguasa alam semesta.” (QS. Al-An’am:162).

Dalam ayat lain Allah berfirman yang artinya: “Maka shalat dan sembelihlah [hewan kurban] untuk Tuhanmu.” (QS. Al-Kautsar: 2)

4. Melempar Jumrah

Orang pertama yang melempar jumrah di Mina adalah Nabi Ibrahim. Amalan tersebut kemudian menjadi bagian dari ibadah haji yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad Saw. Apabila Nabi Ibrahim melempar jumrah untuk mengusir setan yang menghalanginya, maka ketika kita melempar jumrah tidak lagi bertujuan untuk melempar setan, tetapi sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dengan menjalankan ritual tersebut dan menegakkan dzikrullah sebagai buah dari keikhlasan.

5. Doa dan Zikir

Inti dari ibadah adalah doa dan zikir. Berbagai ibadah dilaksanakan tidak terlepas dari doa dan zikir, termasuk ibadah haji. Allah memerintahkan hamba-Nya untuk ikhlas dalam berdoa dan tidak melakukan syirik di dalamnya.

“Dan sesungguhnya masjid itu hanyalah kepunyaan Allah, maka janganlah kalian menyembah siapapun selain Allah di dalamnya.” (QS. Jin: 18).

Saat Rasulullah Saw melaksanakan ibadah haji bersama para sahabatnya, beliau memperbanyak doa dan zikir. Begitu pula ketika beliau bersama sahabatnya sampai ke padang Arafah di waktu Zhuhur, beliau wukuf sambil berdoa dan berzikir hingga terbenam matahari.

Baca juga artikel terkait HUKUM HAJI atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Yulaika Ramadhani