tirto.id - Perbedaan cuaca di Tanah Suci menjadi perhatian khusus bagi jemaah yang baru saja tiba di Madinah dan Makkah. Pasalnya, cuaca pada siang hari bisa mencapai 42 derajat Celcius dan baru akan turun menjelang salat Magrib hingga Isya.
Untuk mengatasi cuaca ekstrem ini, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi mengimbau agar jemaah melaksanakan salat di hotel pada waktu siang hari dan baru salat di Masjidil Haram saat suhu menjelang turun. Dia menilai hal ini bertujuan agar jemaah tetap merasa bugar mengingat masih lamanya masa tinggal jemaah haji di Mekkah hingga menjelang Armuzna pada 5 Juni 2025.
"Melihat cuaca terik, jemaah sebaiknya salat di hotel pada waktu siang hari. Di hotel sudah tersedia Musala. Walaupun siangnya salat di hotel, insyaallah pahalanya akan sama dengan di Masjidil Haram. Salat di Masjidil Haram pada petang hari, yaitu Salat Magrib, Isya, dan Subuh," kata Ali dikutip dalam keterangan resminya pada Rabu (14/5/2025).
Penghematan tenaga ini juga diatur pada kedatangan jemaah ke Makkah. Ali menyebut bahwa jemaah yang datang dari Madinah ke Makkah, setibanya di Makkah, mereka diminta untuk rehat dulu di hotel sebelum melaksanakan umrah wajib. Sedangkan, untuk jemaah yang datang dari Indonesia menuju Jeddah dan kemudian ke Makkah, waktu umrah wajib juga diharapkan pada petang hari.
"Untuk jemaah haji gelombang II agar sudah memakai kain ihram dari Embarkasi. Kemudian mengambil miqat di Yalamlam atau Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan bersiap menunaikan umrah wajib pada malam harinya," imbaunya.
Selain itu, Ali mengimbau agar jemaah sering mengonsumsi air mineral minimal dua liter sehari. Sebab, kondisi udara di Makkah juga kering sehingga jemaah diminta rutin minum air agar tidak dehidrasi.
"Selalu membawa air minum untuk menghindari dehidrasi. Hal ini penting karena cuaca yang cukup panas. Suasana di kota Makkah ini kita lihat memang suasananya bebatuan dan padang pasir," ujarnya.
Ali juga mengimbau pemakaian penutup kepala atau payung saat di luar ruangan, termasuk pemakaian kacamata. Dia juga meminta agar jemaah tak lupa konsumsi vitamin untuk menjaga kesehatan.
"Selalu pakai penutup kepala atau payung saat di luar ruangan, mengingat panasnya menyengat," imbaunya.
Masa kedatangan gelombang I dari Indonesia menuju Madinah akan berakhir pada 16 Mei 2025. Selanjutnya, kedatangan jemaah haji gelombang II dari Indonesia menuju Bandara King Abdul Aziz Jeddah akan mulai pada 17 Mei 2025.
Daerah Kerja Makkah menerima jemaah haji dari Madinah sejak 10 Mei 2025 dan saat ini sudah tercatat ada 45 kloter dengan sekitar 17 ribu jemaah. Puncak berkumpulnya seluruh jemaah Indonesia di Makkah diprediksi akan terjadi pada 1 Juni 2025.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id


































