Menuju konten utama

Cuaca Panas Ekstrem, Apa yang Terjadi Jika Terkena Heat Stroke?

Cuaca panas ekstrem dan apa yang terjadi jika terkena heat stroke? Penjelasan selengkapnya akan diuraikan pada artikel Tirto berikut ini.

Cuaca Panas Ekstrem, Apa yang Terjadi Jika Terkena Heat Stroke?
Ilustrasi heat stroke. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia diperkirakan akan berlangsung hingga Oktober 2023. Suhu tinggi yang menyengat di siang hari pun berpotensi membuat tubuh mengalami heat stroke sehingga masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa salah satu penyebab cuaca panas di Indonesia adalah terjadinya fenomena El Nino.

El Nino membuat pertumbuhan awan di wilayah Indonesia berkurang. Akibatnya, curah hujan menurun drastis, sedangkan sinar matahari akan langsung mengenai permukaan bumi dan membuat suhu di Indonesia meningkat.

Suhu tinggi yang terasa panas ini bisa menyebabkan tubuh mengalami heat stroke. Heat stroke adalah kondisi berbahaya dan mengancam nyawa yang disebabkan oleh suhu tubuh terlalu tinggi, yaitu mencapai 40 derajat celsius atau lebih.

Heat stroke dapat terjadi saat tubuh terpapar oleh panas yang ekstrem atau melakukan aktivitas fisik berat di tengah cuaca panas. Hal ini berpotensi membuat tubuh gagal mendinginkan diri sendiri.

Panas yang masuk/diterima lebih tinggi ketimbang panas yang bisa dikeluarkan oleh tubuh. Inilah yang akhirnya membuat tubuh tidak bisa mempertahankan kestabilan suhu dan mengalami heat stroke.

Heat stroke sendiri dianggap sangat berbahaya karena dapat menyebabkan sejumlah kerusakan pada tubuh, termasuk kerusakan otak, kegagalan fungsi organ, hingga yang paling fatal menyebabkan kematian.

Siapa Saja yang Bisa Mengalami Heat Stroke?

Pada dasarnya, siapa saja bisa mengalami heat stroke. Namun, Cleveland Clinic menyebutkan ada sejumlah faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena heat stroke.

Berikut adalah kelompok orang yang lebih rentan mengalami heat stroke:

  • Bayi dan orang lanjut usia, karena tubuh mereka tidak bisa meregulasi panas secara efektif.
  • Atlet, tentara, atau mereka yang dituntut melakukan aktivitas fisik berat di tengah cuaca panas.
  • Orang yang mengonsumsi alkohol
  • Orang yang mengalami dehidrasi
  • Orang yang meminum obat-obatan tertentu seperti obat penenang, diuretik, obat jantung, dan obat untuk tekanan darah. Obat ini diketahui dapat mempengaruhi kemampuan tubuh dalam mengatur suhu.
  • Orang yang memiliki penyakit yang dapat mempengaruhi keringat, misalnya cystic fibrosis.
  • Orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, misalnya gangguan tidur, masalah pada jantung, paru-paru, ginjal, hati, dan pembuluh darah.
  • Orang yang memakai baju terlalu tebal atau terlalu ketat.
  • Mengalami demam tinggi
  • Orang yang obesitas
  • Memiliki riwayat terkena heat stroke sebelumnya
  • Orang dengan kondisi fisik yang buruk atau tidak terbiasa dengan lingkungan yang panas.

Apa yang Terjadi Jika Terkena Heat Stroke?

Heat stroke terjadi saat suhu tubuh mencapai 40 derajat celsius atau lebih. Berdasarkan informasi dari laman Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, tanda-tanda heat stroke lainnya meliputi:

  • Delirium atau kebingungan
  • Gangguan pernafasan
  • Irama jantung meningkat
  • Muncul rasa berdebar
  • Tekanan darah menurun atau hipotensi.
  • Pada kasus yang lebih parah, terjadi kejang hingga koma.
Sementara itu, tanda-tanda heat stroke yang dapat mengancam nyawa dan harus diwaspadai antara lain:

  • Terjadi pendarahan seperti mimisan
  • Pendarahan dari pembuluh vena
  • Luka memar
  • Pembengkakan paru
  • Muncul tanda-tanda gagal ginjal akut

Heat stroke adalah kondisi yang sangat berbahaya sehingga harus segera ditangani dengan tepat. Sebagai langkah pencegahan, beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:

1. Pastikan Anda minum air yang cukup agar terhindar dari dehidrasi;

2. Kurangi aktivitas berat di tengah cuaca panas;

3. Hindari memakai pakaian terlalu tebal di luar ruangan yang panas, dan-

4. Tetap berada di ruangan dengan sirkulasi udara yang memadai atau bersuhu sejuk.

Baca juga artikel terkait HEAT STROKE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno