Menuju konten utama

Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Kartini Soal Perempuan

Contoh teks amanat pembina upacara Hari Kartini 2024 tentang perempuan dan kesetaraan. Berikut teks contohnya.

Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Kartini Soal Perempuan
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu menjadi Pembina Upacara di SMK 1 Sidikalang, Singgung Soal Peningkatan Skill Siswa (ANTARA/HO)

tirto.id - Contoh teks amanat pembina upacara Hari Kartini dalam artikel ini dapat Anda gunakan sebagai referensi, terutama bila Anda dipilih sebagai pembina upacara untuk peringatan Hari Kartini.

Setiap 21 April, seluruh masyarakat Indonesia merayakan Hari Kartini Tahun ini, Hari Kartini akan jatuh pada Minggu, 21 April 2024.

Kartini atau Raden Ajeng (R.A) Kartini adalah tokoh emansipasi perempuan Indonesia. Berkat keberaniannya, perempuan Indonesia mampu bersaing dan setara dengan kaum laki-laki, khususnya dalam bidang pendidikan.

Untuk menghormati perjuangan perempuan asal Jepara ini, pada 2 Mei 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 103 Tahun 1964. Keppres itu menetapkan Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Contoh Teks Amanat Pembina Upacara Hari Kartini

RA Kartini

RA Kartini. FOTO/commons.wikimedia.org

Ada berbagai acara yang dilaksanakan oleh masyarakat Indonesia, khususnya institusi pendidikan atau sekolah untuk memperingati Hari Kartini, salah satunya adalah upacara bendera.

Bila pada peringatan tahun ini Anda mendapat kehormatan ditunjuk sebagai pembina upacara, Anda tentu harus mempersiapkan sebuah teks amanat yang akan Anda bacakan saat upacara.

Sebagai referensi, berikut ini adalah contoh teks amanat pembina upacara Hari Kartini yang inspiratif bagi seluruh peserta upacara:

Assalamualaikum wr. wb.

Shalom, Rahayu, salam sejahtera bagi kita semua.

Yang terhormat Ibu Kepala Sekolah,

Bapak dan Ibu Guru beserta staf sekolah,

juga siswa siswi yang saya kasihi.

Pertama-tama mari kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya kita dapat berkumpul pada hari yang berbahagia ini dalam upacara bendera Peringatan Hari Kartini.

Sebagaimana kita ketahui, setiap 21 April, bangsa Indonesia memperingati hari Kartini. Ini adalah hari kelahiran seorang pejuang perempuan asal Jepara, Raden Ajeng Kartini.

Beliau dilahirkan pada 21 April 1879, seorang putri bupati Jepara. Kartini dilahirkan di saat gerak perempuan sangat terbatas. Anak-anak perempuan ketika itu, terutama dari kalangan pribumi, tidak bisa mengenyam pendidikan. Saat itu perempuan dipandang sebelah mata, dan tidak bisa bekerja di luar rumah.

Namun, karena Kartini adalah seorang perempuan cerdas dan berani, ia pun berontak dari kondisi itu. Kartini yakin, perempuan memiliki peranan yang tidak bisa dianggap remeh. Asalkan ada kesempatan, perempuan pasti bisa menghasilkan hal-hal luar biasa yang bisa berdampak baik pada negara dan bangsa, bahkan dunia.

Menurut Kartini, perempuan adalah pencetak generasi penerus bangsa, sekaligus orang pertama yang mendidik tunas-tunas bangsa. Perempuan adalah seorang ibu yang akan mendidik anak-anak bangsa. Kata R.A. Kartini waktu itu “Bagaimana mungkin seorang ibu bisa mendidik anak, jika ibu sendiri tidak berpendidikan?".

Berbagai kegelisahan dan pemikiran Kartini tentang peran perempuan serta kedudukan yang masih belum setara itu ia tuangkan dalam surat-suratnya kepada kawan korespondensinya di negeri Belanda. Surat-surat itupun menjadi benih penggerak dan benih pemikiran Kartini yang dirangkum dalam manuskrip Habis Gelap Terbitlah Terang.

Manuskrip itu, hingga kini masih tetap hidup dan lestari. Semangat perjuangan untuk kesetaraan yang tersurat dalam manuskrip itu, menjadi inspirasi bagi banyak perempuan tanah air untuk terus mengembangkan potensi diri agar bisa memberi kontribusi positif terhadap bangsa dan negara.

Perjuangan R.A Kartini untuk perempuan Indonesia, sejatinya, bukan hanya untuk kaum perempuan. Namun, ini adalah perjuangan untuk seluruh bangsa. Karena perempuan bukan sekadar pelengkap bagi kehidupan bermasyarakat. Namun, perempuan dan laki-laki harus berjalan beriringan agar cita-cita kemajuan bangsa dapat tercapai.

Demikian sepatah dua patah kata dari saya, selaku pembina upacara dalam peringatan Hari Kartini ini. Mari kita meningkatkan kinerja kita masing-masing serirama dengan semangat ibu Kartini.

Siswa giat belajar, menyiapkan masa depan, bersiap untuk berwirausaha, kuliah, atau bekerja. Bapak ibu guru, dan staf sekolah juga harus terus meningkatkan kinerjanya, menggali potensi diri sesuai dengan semangat ibu Kartini.

Akhir kata, terima kasih atas perhatiannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Baca juga artikel terkait HARI KARTINI 2024 atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Yulaika Ramadhani