Menuju konten utama

Apakah Hari Kartini 2025 Libur?

Menjelang 21 April 2025, masyarakat bersiap merayakan Hari Kartini. Apakah Hari Kartini 2025 libur? Simak ulasan berikut ini.

Apakah Hari Kartini 2025 Libur?
Ilustrasi Hari Kartini. tirto.id/Fuad

tirto.id - Memasuki bulan April, masyarakat Indonesia bergegas menyambut peringatan Hari Kartini yang diperingati saban tahun pada 21 April. Lantas, apakah Hari Kartini 2025 termasuk dalam hari libur? Simak uraian berikut ini.

Hari Kartini yang diperingati pada 21 April 2025 merupakan hari bersejarah bagi warga Indonesia. Pasalnya, hari tersebut memperingati perjuangan RA Kartini. Ia merupakan pahlawan yang memperjuangkan emansipasi wanita di Indonesia.

Hari-hari penting dan bersejarah, bisa ditetapkan sebagai hari libur maupun tidak oleh pemerintah. Misalnya, 17 Agustus 2025 yang merupakan hari libur untuk peringatan Proklamasi alias Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI. Sebaliknya, ada pula hari bersejarah yang tidak diliburkan, seperti Hari Kebangkitan Nasional 2025 untuk peringatan berdirinya Budi Utomo. Lalu bagaimana dengan Hari Kartini?

Apakah Hari Kartini 2025 Libur? Ini Penjelasannya

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri terbaru yang mengatur tentang hari libur nasional dan cuti bersama di tahun 2025, selama bulan April 2025 pemerintah menetapkan 2 hari libur dan 4 hari cuti bersama dengan rincian berikut:

  • 18 April 2025: Wafat Yesus Kristus (Hari libur nasional)
  • 20 April 2025: Kebangkitan Yesus Kristus (Hari libur nasional)
  • 2, 3, 4, dan 7 April 2025: Cuti Bersama Idul Fitri 1446 H
Dengan ketetapan hari libur SKB 3 Menteri, maka dipastikan bahwa Senin, 21 April 2025 yang bertepatan dengan Hari Kartini, tidak termasuk dalam daftar libur. Umumnya, peringatan Hari Kartini tetap disambut meriah meski bukan hari libur. Terlebih, beberapa sekolah kerap menggelar acara tematik peringatan Hari Kartini.

Sementara itu, Raden Ajeng Kartini merupakan perempuan kelahiran Jepara, keturunan bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat. Ibunya ialah M.A. Ngasirah, seorang anak kiai di Telukawur.

Kartini diperbolehkan bersekolah di Europese Lagere School (ELS) dengan belajar bahasa Belanda hingga usia 12 tahun. Setelah itu, Ia terpaksa meninggalkan sekolah karena sudah bisa dipingit untuk kemudian menunggu calon suaminya melamar, menurut laporan Tirto.

Selama masa pingitan tersebut, Kartini berkirim surat kepada sahabatnya, Stella Zeehandelaar. Dilansir dari laman Universitas Pakuan (Unpak), surat-surat Kartini berisi pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi.

Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan.

Kartini juga mengajak teman sebayanya untuk belajar menulis dan berbagi ilmu pengetahuan. Ia terbiasa membaca buku-buku pengetahuan umum, hingga tertarik oleh kemajuan pemikirian perempuan Eropa.

Perempuan yang dinikahi Bupati Rembang bernama (Raden Adipati Djojodiningrat) tersebut memiliki tekad memajukan perempuan Indonesia.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan Tirto, Raden Adipati Djojodiningrat memberikan izin kepadanya untuk mendirikan sekolah wanita. Kartini meninggal pada tanggal 17 September 1904 di usia 25 tahun usai melahirkan anaknya, Soesalit Djojoadhiningrat.

Lebih lanjut, Raden Ajeng Kartini ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 2 Mei 1964. Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 108 Tahun 1964 yang ditandatangani Presiden Sukarno yang berisi penetapan RA Kartini sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional.

Link Cek Hari Libur April 2025

Pembaca juga dapat melihat secara lengkap daftar hari libur nasional dan cuti bersama 2025 pada tautan berikut:

Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025

Baca juga artikel terkait HARI KARTINI atau tulisan lainnya dari Sarah Rahma Agustin

tirto.id - Edusains
Kontributor: Sarah Rahma Agustin
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dicky Setyawan