tirto.id - Berbagai acara perayaan Hari Kartini 2025 pada 21 April akan kembali diselenggarakan di berbagai penjuru Tanah Air sebagai penghormatan terhadap perjuangan emansipasi perempuan Indonesia. Supaya acara ini lebih istimewa, penyelenggara dapat mempertimbangkan tema berbasis bahasa Sanskerta yang sarat dengan keanggunan dan keindahan makna.
Bahasa yang kaya akan nilai sejarah dan filosofi ini mampu memberikan nuansa eksklusif pada perayaan, sekaligus meneguhkan rasa bangga terhadap warisan budaya Indonesia. Perpaduan tradisi dengan elemen estetik ini dapat menggelorakan semangat emansipasi yang diperjuangkan Kartini.
Apa yang Identik dengan Hari Kartini?
Perayaan Hari Kartini yang jatuh pada tanggal 21 April setiap tahun di Indonesia, identik dengan penghormatan terhadap perjuangan R.A Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan kesetaraan gender.
Dalam perayaan ini, berbagai kegiatan sering kali dilakukan untuk mengenang semangat perjuangan Kartini, mulai dari upacara bendera, seminar, hingga lomba-lomba yang mengangkat tema pemberdayaan perempuan.
Selain itu, di banyak sekolah, murid-murid sering mengenakan pakaian adat atau kebaya dan melakukan kegiatan seperti pembacaan surat Kartini, menulis esai tentang perempuan, atau mendengarkan cerita tentang perjuangan Kartini.
Hari Kartini juga menjadi momentum untuk mendorong kesadaran tentang pentingnya pendidikan bagi perempuan dan peran mereka dalam berbagai sektor kehidupan, seperti politik, ekonomi, dan sosial. Sebagai simbol dari kebangkitan dan pemberdayaan perempuan, perayaan ini juga mengajak masyarakat untuk terus memperjuangkan kesetaraan gender dan hak-hak perempuan di era modern ini.
Kumpulan Tema Hari Kartini 2025 Bahasa Sanskerta yang Estetik
Tema adalah bagian penting dalam sebuah acara karena berperan sebagai gagasan pokok, tak terkecuali peringatan Hari Kartini. Oleh karena itu, penyelenggara akan berupaya memilih tema yang sesuai, indah, dan bermakna. Berikut adalah rekomendasi tema-tema Hari Kartini 2025 dalam bahasa Sanskerta yang estetik dan penuh filosofi:
1. Nari Jagruti: Kebangkitan Perempuan.
2. Shakti Vandana: Penghormatan kepada Kekuatan.
3. Gyana Jyoti: Cahaya Pengetahuan.
4. Kartini Tejaswi: Keagungan Kartini.
5. Dharma Nari: Peran Perempuan dalam Kebenaran.
6. Swadhyaya Shakti: Kekuatan Belajar Mandiri.
7. Sahasika Nari: Perempuan yang Berani.
8. Samartha Nari: Perempuan yang Berdaya Guna.
9. Saudarya Sangha: Persatuan dalam Keindahan.
10. Nari Prabodha: Pencerahan Perempuan.
11. Kusuma Dharma: Perempuan sebagai Bunga Kebenaran.
12. Chitralekha Kartini: Lukisan Indah Tentang Kartini.
13. Abhaya Nari: Perempuan yang Tak Takut.
14. Vidya Dwaram: Gerbang Menuju Ilmu Pengetahuan.
15. Nari Shreshtha: Jiwa Perempuan yang Mulia.
16. Pratibha Shakti: Potensi dan Kekuatan.
17. Devi Sandhya: Perempuan sebagai Cahaya Senja.
18. Kartini Yatra: Perjalanan Kartini.
19. Santoshya Nari: Perempuan yang Membawa Kebahagiaan.
20. Satya Pramodha: Kebahagiaan dalam Kebenaran.
21. Atmano Mokshartham Jagat Hitaya Cha: Untuk Pembebasan Diri dan Kesejahteraan Dunia.
22. Bhakti Mukti Pradayakam: Pengabdian Memberikan Pembebasan.
23. Vasudhaiva Kutumbakam: Dunia adalah Satu Keluarga.
24. Ahimsa Paramo Dharma: Tanpa Kekerasan adalah Kebajikan Tertinggi.
25. Kartini Arutala: Cita-cita Mulia Kartini.
Penulis: Yulita Putri
Editor: Balqis Fallahnda & Yulaika Ramadhani
