Menuju konten utama
Elektrolit dan Non Elektrolit

Contoh Larutan Elektrolit dan Pengertiannya dalam Ilmu Kimia

Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut sebagai larutan elektrolit. Berikut ini contoh-contohnya.

Contoh Larutan Elektrolit dan Pengertiannya dalam Ilmu Kimia
Ilustrasi Reaksi Kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik. Hal itu disebabkan kandungan ion-ion yang bergerak bebas dalam larutan elektrolit sehingga berperan dalam proses elektrolisis-nya. Lantas, apa contoh zat yang termasuk dalam larutan elektrolit?

Mengutip dari Peranan Elektrolit dalam Tubuh (2017) yang ditulis Mia Rahmi Fauziah, berdasarkan sifat daya hantar listriknya, larutan dibedakan atas larutan elektrolit dan non elektrolit.

Berkaitan dengan larutan elektrolit sendiri, ia merujuk pada suatu zat yang ketika dialirkan listrik (elektron), akan terjadi suatu proses yang dinamakan elektrolisis.

Dalam hal ini, muncul gas yang akan menimbulkan gelembung-gelembung kecil di larutan tersebut. Hantaran listrik yang terdapat dalam larutan itu dapat diuji dengan suatu alat yang disebut alat uji elektrolit.

Contoh Larutan Elektrolit

Berikut ini contoh-contoh larutan elektrolit.

  • Larutan asam klorida
  • Larutan natrium hidroksida
  • Larutan asam asetat (cuka)
  • Larutan amonia
  • Larutan natrium klorida

Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena di dalam larutan ini terdapat ion-ion yang dapat bergerak secara bebas. Ion-ion itu lah yang menghantar arus listrik dalam larutan.

Proses ionisasi pada larutan elektrolit sangat menentukan daya hantar listrik larutan elektrolit. Makin banyak ion dalam larutan, makin kuat daya hantar listriknya.

Oleh karena itu, pada larutan elektrolit kuat, senyawa dalam larutan akan terionisasi sempurna dan menghasilkan ion-ion yang banyak. Sementara pada elektrolit yang senyawanya lemah hanya terionisasi sebagian dan menghasilkan ion-ion yang sedikit.

Di sisi lain, pada larutan non elektrolit senyawa dalam air tidak mengalami ionisasi. Oleh karena itu, larutan ini tidak mampu menghantarkan listrik.

Kekuatan Larutan Elektrolit

Kekuatan larutan elektrolit dapat dibedakan menjadi 2, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Larutan elektrolit kuat

Sederhananya, larutan elektrolit kuat jika dialirkan listrik, ia mampu menghantarkan arus elektron sampai dapat menyalakan lampu dengan terang. Contoh larutan elektrolit kuat, yakni:

  • Larutan asam klorida
  • Larutan natrium hidroksida
  • Larutan natrium klorida

Ciri-ciri yang muncul pada larutan elektrolit kuat diantaranya, yaitu:

  • Larutan akan terionisasi secara sempurna;
  • Zat terlarut berada dalam bentuk ion-ion dan tidak terdapat molekul zat yang netral;
  • Jumlah ion dalam larutan relatif banyak;
  • Memiliki daya hantar listrik yang kuat.

2. Larutan elektrolit lemah

Secara singkat, larutan elektrolit kuat hanya mampu menyalakan lampu dengan redup dan tidak terang.

Larutan elektrolit lemah tidak terionisasi dengan sempurna atau hanya sebagian saja yang terionisasi. Contoh larutan elektrolit lemah, yakni:

  • Larutan asam asetat (cuka)
  • Larutan amonia

Ciri-ciri yang muncul pada larutan elektrolit lemah adalah sebagai berikut:

  • Larutan elektrolit lemah hanya terionisasi sebagian;
  • Zat terlarut sebagian besar berbentuk molekul netral dan hanya sedikit yang berada dalam bentuk ion;
  • Jumlah ion dalam larutan relatif sedikit;
  • Memiliki daya hantar listrik yang lemah.

Baca juga artikel terkait LARUTAN ELEKTROLIT atau tulisan lainnya dari Anisa Wakidah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Anisa Wakidah
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Abdul Hadi