Menuju konten utama

Contoh Larutan Non Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-hari

Berikut penjelasan contoh larutan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari, serta cara identifikasi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Contoh Larutan Non Elektrolit dalam Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi Reaksi Kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik (isolator). Larutan ini terbentuk dari campuran homogen pelarut dengan zat terlarut berupa senyawa kovalen nonpolar yang tidak dapat menjadi penghantar arus listrik.

Ia tidak bisa menghantarkan listrik karena ion-ion dalam larutan non-elektrolit tidak bisa bergerak bebas ketika dicampur zat pelarut, sehingga tidak terjadi proses ionisasi.

Jika diuji menggunakan alat elektrolit dan lampu, bohlam tidak akan bisa menyala dan di sekitar elektrode tak ada gelembung gas yang mengisyaratkan terjadinya perpindahan energi.

Contoh larutan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah:

  • Larutan gula
  • Larutan glukosa
  • Alkohol
  • Etanol
  • Sukrosa
  • Larutan Urea
  • Metanol.

Pengertian Larutan dan Jenis-jenisnya

Larutan termasuk komponen yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, saat membuat cairan oralit sederhana dengan mencampurkan air dengan sesendok garam dapur, atau mencampur gula dengan air untuk menyeduh teh, maka terbentuklah larutan.

Dalam ilmu Kimia, pengertian larutan adalah cairan homogen yang terdiri dari 2 zat atau lebih. Zat dengan jumlah molekul lebih sedikit akan disebut solut (zat terlarut), sedangkan yang lebih banyak dinamakan solven (pelarut).

Mengutip ModulPeranan Elektrolit dalam Tubuh terbitan Kemendikbud, larutan tidak hanya berwujud cair tapi juga bisa berbentuk gas dan padat.

Larutan yang berwujud gas contohnya ialah udara atau gas Nitrogen yang terbentuk dari campuran Oksigen (O2) sebagai solven/pelarut dan Karbon Dioksida (CO2) zat terlarutnya.

Sementara itu, logam kuningan yang tersusun dari campuran timah (Zn) dan tembaga (Cu) merupakan contoh larutan yang berbentuk padat.

Adapun pembagian jenis larutan menjadi elektrolit dan non-elektrolit didasarkan pada sifat daya hantar listriknya. Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik, sedangkan larutan non-elektrolit tidak alias isolator.

Larutan elektrolit bisa dibedakan menjadi 2 bagian dilihat dari seberapa banyak jumlah ion yang dihasilkan pada proses ionisasi.

Makin banyak ion dalam larutan, daya hantar listriknya akan semakin kuat sehingga disebut larutan elektrolit kuat. Contohnya larutan garam (NaCl) dan asam klorida (HCl).

Adapun pada larutan elektrolit lemah, senyawa yang terionisasi dalam air (pelarut) hanya sebagian sehingga ion-ion yang dihasilkan pun sedikit. Contoh larutan elektrolit lemah adalah larutan asam cuka (CH3COOH).

Sementara itu, dalam larutan non elektrolit tidak terjadi proses ionisasi sebab ion-ion tidak bisa terbentuk. Maka itu, larutan non-elektrolit sama sekali tidak bisa menghantarkan listrik.

Cara Identifikasi Larutan Non Elektrolit dan Elektrolit

Pembuktian larutan non-elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik dan eletrolit yang bisa mempunyai sifat sebaliknya, bisa dilakukan melalui percobaan dengan metode sederhana.

Adapun sejumlah alat dan bahan yang dibutuhkan dalam percobaan tersebut sekaligus cara melakukannya adalah sebagai berikut.

1. Alat

Batu baterai, dudukan batu baterai, lampu LED, kabel kecil, elektroda karbon atau isi pensil dan gelas plastik.

2. Bahan

Air, Larutan NaCl (garam), Asam Sulfat (Air Accu), Larutan Gula, Alkhohol (Etanol), Larutan Amonia, Larutan Cuka dan Larutan NaOH (soda api).

3. Langkah percobaan

Rangkai batu baterai, dudukan baterai, lampu LED dan isi pensil (elektroda karbon) dengan kabel kecil. Masukan masing-masing bahan pada gelas plastik dan letakkan dua ujung elektroda di dalamnya.

Apabila lampu menyala dan muncul gelembung-gelembung gas di sekitar elektroda pada salah satu jenis larutan, maka artinya senyawa itu merupakan larutan elektrolit.

Namun, sebaliknya, jika tidak muncul gelembung gas dan lampu tidak menyala, berarti bahan merupakan larutan non-elektrolit.

Baca juga artikel terkait LARUTAN NON ELEKTROLIT atau tulisan lainnya dari Dewi Rukmini

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Dewi Rukmini
Penulis: Dewi Rukmini
Editor: Addi M Idhom