tirto.id - Senyawa merupakan suatu zat tunggal yang masih dapat diuraikan menjadi dua unsur atau lebih.
Mengutip Modul Pembelajaran Jarak Jauh mata pelajaran IPA kelas VII, senyawa mempunyai beberapa unsur yang saling bergabung secara kimiawi, sehingga lambangnya terdiri dari beberapa lambang unsur.
Analisis untuk menemukan unsur-unsur penyusun suatu senyawa biasa disebut dengan analisis kualitatif. Sementara analisis untuk menemukan perbandingan setiap jumlah unsur dalam senyawa disebut analisis kuantitatif.
Secara umum, senyawa memiliki 4 (empat) ciri-ciri utama, antara lain:
- Terbentuk dari dua unsur atau lebih, yang disusun secara reaksi kimia biasa.
- Memiliki perbandingan komposisi yang tetap.
- Kehilangan sifat zat asalnya.
- Bisa diuraikan secara kimia,tapi tidak secara fisika.
Sifat-Sifat Senyawa
Tiap senyawa memiliki sifat-sifat yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya. Ia hanya bisa diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya melalui suatu reaksi kimia.
Pada kondisi yang sama, senyawa bisa mempunyai wujud yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya.
Secara singkat, senyawa mempunyai 5 (lima) sifat yang dapat kita bedakan antara satu senyawa dengan senyawa lainnya. Di antaranya yaitu sebagai berikut:
- Senyawa bisa terbentuk melalui proses reaksi kimia
- Komponen penyusun yang ada pada senyawa memiliki suatu perbandingan tertentu yang sifatnya tetap.
- Senyawa tidak dapat dipisahkan dengan komponen penyusunnya kembali dengan melalui reaksi fisika.
- Senyawa dapat dikategorikan sebagai senyawa zat tunggal.
- Senyawa memiliki sifat-sifat tertentu yang berbeda dengan unsur-unsur pembentuknya.
Macam-Macam Senyawa dan Contohnya
Secara umum, macam-macam senyawa dibagi menjadi dua jenis, yakni senyawa organik dan senyawa anorganik. Berikut ini penjelasannya.
1. Senyawa Organik
Mengutip buku Kimia Organik (2021), senyawa organik didefinisikan sebagai senyawa yang dibangun oleh unsur karbon (C) sebagai kerangka utamanya, yang mengikat unsur nun-logam yang lain (hidrogen, oksigen, nitrogen).
Senyawa-senyawa ini umumnya berasal dari makhluk hidup atau yang terbentuk oleh makhluk hidup (organisme).
Dalam kehidupan sehari-hati, contoh dari senyawa ini yang mudah kita jumpai misalnya ureum atau urea yang terdapat pada air seni (urin).
Selain itu, ada pula sakarosa (gula pasir) yang banyak terdapat di dalam tebu, serta alkohol yang merupakan hasil fermentasi dari larutan gula.
Definisi lain senyawa organik adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen beserta dengan elemen lainnya (misalnya nitrogen dan oksigen).
Dengan demikian, CO, CO2, dan O2 bukan senyawa organik karena tidak mengandung atom hidrogen.
2. Senyawa Anorganik
Berkebalikan dengan organik, senyawa anorganik merupakan senyawa-senyawa yang tidak disusun dari atom karbon.
Umumnya, senyawa ini ditemukan di alam, dan beberapa contoh senyawa ini, misalnya: garam dapur (Natrium klorida) dengan lambang NaCl, alumunium hidroksida atau Al(OH)3 yang dijumpai pada obat maag, serta gas yang terlibat dalam proses respirasi, yakni gas oksigen dengan lambang O2 dan gas karbondioksida dengan lambang CO2.
Selain itu, asam juga merupakan salah satu senyawa anorganik. Beberapa yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seperti asam nitrat (HNO3), asam klorida (HCl), dan lain sebagainya.
Senyawa anorganik juga dapat berupa senyawa yang disusun oleh atom utama logam. Untuk klasifikasi ini, biasanya senyawa terbentuk oleh benda mati, contohnya dalam kehidupan sehari-hari antara lain tanah, batu-batuan, air laut, dan lain sebagainya.
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yandri Daniel Damaledo