Menuju konten utama
Ilmu Kimia

Pengertian Larutan Elektrolit & Non Elektrolit Beserta Perbedaannya

Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak. Apa pengertian keduanya?

Pengertian Larutan Elektrolit & Non Elektrolit Beserta Perbedaannya
Ilustrasi Reaksi Kimia. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Larutan elektrolit adalah larutan yang mengandung zat bisa menghantarkan listrik. Sebaliknya, larutan non elektrolit tidak bisa menghantarkan listrik. Berikut ini pengertian rinci, contoh, dan perbedaan antara keduanya.

Larutan elektrolit dan non elektrolit adalah klasifikasi larutan berdasarkan daya hantar listriknya. Sebelum masuk lebih jauh ke pembahasan kedua larutan tersebut, kita harus mengetahui definisi larutan dalam bahasan ilmu kimia.

Menurut Mia Rahmi Fauziah dalam buku Peranan Elektrolit dalam Tubuh (2017:4), larutan tersusun dari kombinasi pelarut (dapat berbentuk air, gas, dan benda padat) dan zat yang terlarut.

Sebagai misal, dalam kasus larutan gula, zat terlarutnya adalah gula dan media pelarutnya adalah air.

Begitu pula yang terjadi pada udara. Gas yang beredar ada yang membawa oksigen dan ada yang membawa karbon dioksida.

Dalam hal ini, yang berperan sebagai pelarut adalah udara, sedangkan oksigen dan karbon dioksida adalah zat terlarutnya.

Terlepas dari konsep larutan yang dapat beredar melalui beberapa media (air, gas, dan benda padat), klasifikasi larutan elektrolit dan non elektrolit didasarkan pada sifat daya hantar listriknya.

Oleh karena itu, bahasan larutan elektrolit dan non elektrolit bukan berfokus pada pelarut, tetapi zat yang terlarut di dalamnya.

Sederhananya, elektrolit adalah zat penghantar listrik dan non elektrolit berarti zat yang tidak dapat menghantarkan listrik. Lantas, apa perbedaan di antara kedua larutan tersebut?

Perbedaan Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

Masmiani dalam uraian “Larutan Elektrolit, Larutan Non Elektrolit, dan Asam Basa” menyatakan bahwa larutan elektrolit mengandung partikel bermuatan kation dan anion.

Jika larutan elektrolit dialirkan listrik (elektron), akan terjadi suatu proses yang dinamakan elektrolisis. Dalam hal ini, muncul gas yang pada akhirnya menimbulkan gelembung-gelembung kecil di larutan tersebut.

Contoh larutan elektrolit adalah larutan asam klorida, larutan natrium hidroksida, larutan ammonia, larutan natrium klorida, dan larutan asam asetat (kita kenal dalam kehidupan sehari-hari sebagai cuka).

Kebalikan dari larutan elektrolit, larutan non elektrolit terbentuk dari campuran homogen, yakni senyawa kovalen non polar dengan pelarutnya yang berupa air.

Senyawa ini ketika dilarutkan tidak bisa mengalami proses ionisasi (yang nantinya menciptakan proses elektrolisis). Pada akhirnya, ketiadaan proses itu menyebabkan arus listrik tidak bisa mengalir di larutan non elektrolit.

Contoh larutan non elektrolit adalah alkohol (yang memiliki kandungan sebesar 70%), larutan urea, larutan gula, larutan glukosa, dan beberapa larutan lainnya.

Berikut ini daftar perbedaan antara larutan elektrolit dan non elektrolit.

  • Larutan elektrolit terionisasi sempurna dan sebagian, sedangkan larutan non elektrolit tidak terionisasi sama sekali.
  • Larutan elektrolit mengeluarkan gelembung udara saat dialirkan listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak.
  • Larutan elektrolit mampu menghantarkan listrik, sedangkan larutan non elektrolit tidak.

Baca juga artikel terkait LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT atau tulisan lainnya dari Yuda Prinada

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Yuda Prinada
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Abdul Hadi