Menuju konten utama

Ciri-Ciri Orang Munafik dalam Islam: Dusta, Khianat-Ingkar Janji

Apa saja ciri-ciri orang munafik menurut agama Islam? Berikut penjelasan selengkapnya.

Ciri-Ciri Orang Munafik dalam Islam: Dusta, Khianat-Ingkar Janji
Ilustrasi Kesalahpahaman dalam hubungan. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Apa saja ciri-ciri orang munafik menurut agama Islam?

Di dalam Al Quran, terdapat pentunjuk tentang tiga golongan manusia berdasarkan sisi perilakunya terhadap Allah SWT.

Menurut Repositori UIN Jakarta, ketiga golongan itu adalah golongan orang-orang beriman (mu’min), golongan orang-orang yang ingkar (kafir), dan golongan orang-orang munafik (munafiq).

Definisi Orang Munafik Menurut Agama Islam

Menurut definisi dari Ibn Katsir, orang-orang munafik adalah mereka yang memiliki masalah dalam kondisinya yang pada suatu waktu berada di antara keimanan dan kekufuran, namun lebih dekat pada kekufuran.

Sementara al-Qurthubi menambahkan bahwa orang-orang munafik telah menjelaskan keadaan mereka, menyingkap dinding mereka, dan membongkar kemunafikan mereka bagi orang yang mengira bahwa mereka adalah orang-orang muslim. Oleh karena itu, secara lahirian mereka lebih dekat kepada kekufuran meski jika diteliti lebih lanjur mereka bisa tergolong sebagai orang-orang kafir.

Menurut Sayid Qutb, orang-orang munafik adalah orang-orang yang tidak berkata jujur karena di hati mereka terdapat nifaq yang membuat mereka tidak ikhlas kepada aqidah.

Dari definisi-definisi tersebut, jelas bahwa golongan orang-orang munafik adalah golongan yang paling berbahaya dan patut diwaspadai.

Ciri-Ciri Orang Munafik

Terkait tanda-tanda orang munafik, sebuah hadis dari HR Muslim menerangkan bahwa, “Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.”

Selain itu, beberapa ciri-ciri orang munafik yang relevan di zaman sekarang antara lain adalah:

1. Sifat tipu

2. Menipu diri sendiri tanpa disadari

3. Penyakit hati

4. Bermuka dua

5. Malas beribadah

6. Tidak memiliki pendirian

7. Tidak sabar dalam menghadapi rintangan

8. Mengingkari janji

9. Lahir dan batinnya berbeda (berdusta)

10. Bersumpah palsu.

Dalil-Dalil Tentang Orang Munafik

Dilansir dari laman Kemenag, berikut adalah dalil-dalil dari Al-Quran dan Hadis tentang orang-orang munafik.

1. HR Muslim No.59

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا اؤْتُمِنَ خ

Artinya: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, jika berbicara berdusta, jika berjanji mengingkari, dan jika diberi amanah mengkhianati.”

2. HR Muslim No.58

أَرْبَعٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ كَانَ مُنَافِقًا خَالِصًا ، وَمَنْ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنْهُنَّ كَانَتْ فِيهِ خَصْلَةٌ مِنَ النِّفَاقِ حَتَّى يَدَعَهَا إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ وَإِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ ، وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ

Artinya: “Ada empat tanda, jika seseorang memiliki empat tanda ini, maka ia disebut munafik sejati. Jika ia memiliki salah satu tandanya, maka dalam dirinya ada tanda kemunafikan sampai ia meninggalkan perilaku tersebut, yaitu: (1) jika diberi amanat, khianat; (2) jika berbicara, dusta; (3) jika membuat perjanjian, tidak dipenuhi; (4) jika berselisih, dia akan berbuat zalim.”

3. QS An-Nisa ayat 145

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.

4. QS Al Baqarah ayat 14-15

وَإِذَا لَقُوا الَّذِينَ آمَنُوا قَالُوا آمَنَّا وَإِذَا خَلَوْا إِلَىٰ شَيَاطِينِهِمْ قَالُوا إِنَّا مَعَكُمْ إِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِئُونَ , اللَّهُ يَسْتَهْزِئُ بِهِمْ وَيَمُدُّهُمْ فِي طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ

Artinya: “Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: ‘Kami telah beriman’. Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, meraka mengatakan: ‘Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok.’ Allah akan (membalas olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka.

Baca juga artikel terkait ORANG MUNAFIK atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani