Menuju konten utama

Ciri-Ciri Miss V Berjamur, Penyebab, dan Pencegahannya

Ada beberapa ciri-ciri miss v berjamur yang perlu diwaspadai agar tak berujung infeksi vagina. Simak ulasan serta cara mengatasinya di artikel ini.

Ciri-Ciri Miss V Berjamur, Penyebab, dan Pencegahannya
Ilustrasi Vagina. Ciri-Ciri Miss V Berjamur, Penyebab, dan Pencegahannya. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Infeksi jamur pada vagina atau miss V termasuk masalah kewanitaan yang patut diwaspadai karena dapat mengganggu kesehatan organ reproduksi. Oleh karena itu, setiap wanita wajib mengetahui ciri-ciri miss V berjamur serta bagaimana cara mencegahnya.

Vagina merupakan organ reproduksi wanita yang secara alami mengandung mikroorganisme, termasuk bakteri dan jamur. Jadi, jamur di kemaluan wanita sebenarnya adalah hal yang wajar selagi pertumbuhannya terkontrol.

Bakteri jenis lactobacillus yang hidup di vagina juga menyehatkan dan berperan penting mencegah pertumbuhan jamur merugikan. Akan tetapi, ada kondisi tertentu yang bisa membuat bakteri tak bisa melakukan perannya dengan baik.

Akibatnya, pertumbuhan jamur jadi tak terkendali dan berujung pada infeksi jamur pada vagina. Infeksi inilah yang dapat menyebabkan vagina terasa gatal atau perih.

Miss V berjamur termasuk masalah kesehatan yang cukup umum dan setiap wanita setidaknya pernah mengalaminya sekali dalam hidupnya. Meski demikian, infeksi jamur vagina harus tetap ditangani dengan benar agar tidak menimbulkan komplikasi masalah kesehatan lainnya.

Penyebab Miss V Berjamur

Dilansir dari laman Mayoclinic, mayoritas kasus miss V berjamur disebabkan oleh infeksi jamur Candida albicans. Seperti yang sudah dijelaskan di awal, mikroorganisme seperti jamur memang sudah ada secara alami di vagina, termasuk jenis candida.

Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan pertumbuhan jamur jadi tak terkendali. Berikut beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab miss V berjamur:

  • Penggunaan antibiotik yang bisa menurunkan jumlah bakteri lactobacillus di vagina
  • Kehamilan
  • Diabetes yang tidak terkontrol
  • Sistem kekebalan tubuh yang rendah
  • Ketidakseimbangan hormon (misalnya akibat terapi hormon atau menggunakan kontrasepsi yang dapat meningkatkan hormon estrogen)
  • Stres

Ciri-Ciri Miss V Berjamur

Infeksi jamur pada vagina akan menimbulkan beberapa gejala yang cukup mengganggu. Berikut ciri-ciri miss V berjamur yang patut diwaspadai:

  • Iritasi dan rasa gatal di area vagina dan vulva (bagian luar vagina).
  • Vagina terasa panas atau ada sensasi terbakar, terutama saat kencing atau melakukan hubungan seksual.
  • Vulva tampak kemerahan dan bengkak
  • Vagina terasa nyeri atau perih
  • Tampak ada ruam di area vagina
  • Mengalami keputihan dengan cairan berwarna putih dengan konsistensi seperti bubur/keju yang dihancurkan.

Cara Mencegah Miss V Agar Tak Berjamur

Setelah mengetahui ciri-ciri miss V berjamur, Anda juga patut mengetahui cara mencegah infeksi jamur pada vagina. Infeksi jamur dapat dicegah dengan cara menjaga kebersihan vagina.

Dikutip dari laman Cleveland Clinic, berikut cara mencegah infeksi jamur vagina:

1. Hindari douching

Douching adalah metode membersihkan miss V dengan cara menyemprotkan cairan khusus ke dalam vagina. Alih-alih membersihkan, douching justru bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme di dalam vagina yang bisa menyebabkan miss V berjamur.

2. Tidak memakai cairan pembersih kewanitaan

Perlu dipahami bahwa vagina dapat melakukan pembersihan sendiri dibantu oleh bakteri baik di dalamnya. Jadi, Anda tidak butuh cairan pembersih kewanitaan yang banyak dijual di pasaran.

Membersihkan area kewanitaan cukup menggunakan air bersih atau air hangat. Anda juga boleh menggunakan sabun dengan bahan-bahan yang lembut dan tidak berbahaya sehingga tidak menyebabkan iritasi.

3. Perhatikan penggunaan pembalut atau tampon

Pilih pembalut dan tampon yang tidak mengandung pewangi. Saat menstruasi, pastikan untuk sering-sering mengganti pembalut atau tampon agar miss V tidak terlalu lembab. Kondisi lembab dapat memicu pertumbuhan jamur yang merugikan.

Oleh karena itu, Anda direkomendasikan mengganti pembalut setiap 3-4 jam sekali atau lebih sering jika menstruasi terasa ‘deras’. Selain menjaga miss V tetap bersih, sering mengganti pembalut juga mencegah terjadinya bocor.

4. Jaga agar miss V tidak terlalu lembab

Di luar masa menstruasi, miss V juga bisa terasa lembab ketika Anda sering beraktivitas hingga berkeringat. Saat pakaian atau celana dalam terkena keringat atau terasa lembab, sebaiknya segera menggantinya dengan pakaian/celana dalam yang bersih dan kering.

5. Pilih pakaian dalam yang tepat

Pemilihan pakaian dalam juga harus diperhatikan. Anda dianjurkan menggunakan pakaian dalam berbahan kain katun yang lembut dan dapat menyerap keringat. Hindari pula pakaian dalam yang terlalu ketat untuk menghindari iritasi kulit dan kelembaban berlebih.

6. Kontrol kadar gula (bagi pengidap diabetes)

Pada pengidap diabetes, kadar gula yang tinggi bisa memicu pertumbuhan jamur, khususnya di area vagina. Karena itu, usahakan agar kadar gula darah tetap normal agar tidak terjadi infeksi jamur pada miss V.

Cara Merawat Vagina Berjamur

Jika mendapati atau mengalami ciri-ciri miss V berjamur, Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Dokter biasanya akan memberikan obat antijamur, bisa berupa topikal (dioleskan langsung ke kulit) maupun oral. Obat yang diberikan tentunya dengan dosis yang tepat sesuai dengan gejala yang dialami.

Di sisi lain, Anda juga bisa melakukan perawatan sendiri di rumah untuk mengurangi gejala miss V berjamur. Namun, perawatan ini pun sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa perawatan rumahan yang bisa dicoba untuk mengatasi miss V berjamur:

1. Greek yogurt

Yoghurt termasuk minuman probiotik yang dianggap mampu mengatasi masalah jamur seperti Candida albicans. Yoghurt juga mengandung bakteri jenis lactobacillus yang bisa menyehatkan vagina.

Sementara itu, greek yogurt adalah jenis yoghurt yang mengandung protein lebih tinggi dibanding yoghurt biasa. Selain itu, greek yogurt juga memiliki kandungan gula lebih rendah sehingga dianggap lebih sehat.

Cara penggunaannya cukup mudah, Anda cukup mengonsumsi greek yogurt secara langsung atau mengoleskannya di bagian luar vagina (vulva).

2. Asam borat

Asam borat adalah antiseptik yang kuat dan bisa mengatasi masalah jamur pada vagina. Obat asam borat umumnya berupa supositoria (obat rektal berbentuk padat).

Penggunaan asam borat sebaiknya atas rekomendasi dokter. Pasalnya, asam borat yang digunakan dalam dosis besar bisa menimbulkan efek samping seperti kerusakan ginjal, gangguan pada sistem peredaran darah, hingga kematian.

Asam borat dilarang digunakan langsung pada kulit yang terluka dan tidak boleh diminum secara langsung. Wanita hamil juga tidak direkomendasikan menggunakan obat ini.

3. Minyak kelapa

Minyak kelapa terbukti memiliki khasiat untuk kesehatan, salah satunya mengatasi miss V berjamur. Sebuah penelitian juga menunjukkan bukti bahwa minyak kelapa cukup efektif melawan jamur Candida albicans.

Pastikan menggunakan minyak kelapa murni/organik. Anda dapat mengoleskan minyak tersebut secara langsung ke area vagina yang terinfeksi jamur.

4. Tea tree oil

Tea tree oil termasuk minyak esensial yang dapat membunuh jamur, bakteri, hingga virus. Penggunaan tea tree oil harus dibarengi dengan carrier atau minyak pelarut (misalnya minyak kelapa) jika hendak dioleskan secara langsung di kulit. Bisa juga menggunakan supositoria tea tree yang lebih aman.

5. Cuka apel

Cuka apel dapat digunakan untuk mandi demi mengatasi infeksi jamur pada vagina. Anda bisa menyiapkan bak mandi berisi air hangat, lalu tambahkan sekitar setengah cangkir cuka sari apel.

Berendamlah di dalamnya selama sekitar 20 menit. Komponen asam dari cuka apel bisa membantu menyingkirkan mikroorganisme merugikan dari tubuh, termasuk jamur.

6. Bawang putih

Bawang putih dipercaya memiliki zat antijamur sehingga dapat digunakan untuk mengobati infeksi jamur vagina. Caranya sangat mudah, yaitu cukup memakan bawang putih atau menambahkan bawang putih ke menu makanan Anda sehari-hari.

Anda tidak disarankan mengoleskan bawang putih secara langsung ke area vagina karena bisa menimbulkan rasa panas dan perih.

7. Suplemen vitamin C dan E

Vitamin C mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh sekaligus memiliki komponen antimikroba yang bagus untuk melawan jamur. Anda bisa mengonsumsi vitamin C alami dari buah atau sayur, bisa juga dalam bentuk suplemen yang banyak dijual di pasaran.

Sementara itu, vitamin E juga direkomendasikan untuk mengobati infeksi jamur vagina karena bisa meredakan gejala peradangan akibat Candida albicans. Anda bisa menggunakan vitamin E dalam bentuk supositoria atau mengoleskan minyak vitamin E di bagian vulva.

Baca juga artikel terkait INFO KESEHATAN atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Dhita Koesno