Menuju konten utama

Ciri-Ciri Kesehatan Mental Terganggu dan Faktor Penyebabnya

Ciri-ciri kesehatan mental terganggu bisa terindikasi dengan beberapa masalah dan perubahan yang bisa dirasakan. Berikut selengkapnya.

Ciri-Ciri Kesehatan Mental Terganggu dan Faktor Penyebabnya
Ilustrasi Konsultasi Kejiwaan

tirto.id - Ciri-ciri kesehatan mental terganggu bisa terindikasi dengan beberapa masalah dan perubahan yang bisa dirasakan. Gangguan kesehatan mental juga disebut dengan penyakit mental atau mental illness dan dapat disebabkan oleh faktor tertentu.

Melansir Mayo Clinic, mental illness atau mental disorder merupakan serangkaian kondisi yang memengaruhi kesehatan mental. Umumnya, penderita penyakit mental akan mengalami serangkaian gejala berupa perubahan perilaku, suasana hati, dan pemikiran.

Beberapa kondisi yang termasuk dalam penyakit mental adalah depresi, gangguan kecemasan (anxiety disorder), skizofrenia, gangguan makan, dan perilaku adiktif.

Gangguan kesehatan mental sama berbahayanya dengan penyakit fisik. Orag dengan gangguan kesehatan mental yang parah dapat mencelakai diri sendiri maupun orang lain. Menurut badan kesehatan dunia, WHO orang dengan gangguan kesehatan yang parah dapat meninggal dua dekade lebih awal.

Padahal, gangguan kesehatan mental juga sama seperti penyakit fisik yang dapat dikendalikan dan diobati apabila memperoleh penanganan tepat. Oleh karena itu, penting bagi setiap orang memahami ciri-ciri adanya gangguan kesehatan mental agar mampu menyadari kondisi diri sendiri maupun orang-orang terdekat.

Ciri-ciri Kesehatan Mental Terganggu

Setiap gangguan kesehatan mental umumnya mengembangkan ciri-ciri atau gejala yang berbeda. Namun, menurut Mayo Clinic terdapat ciri-ciri umum dari seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental, sebagai berikut:

  • Merasa sedih
  • Kebingungan dan berkurangnya kemampuan untuk berkonsentrasi
  • Ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan, atau perasaan bersalah yang ekstrim
  • Perubahan suasana hati yang ekstrim
  • Menarik diri dari teman-teman dan aktivitas sosial
  • Kelelahan parah, energi rendah, atau masalah tidur
  • Detasemen dari kenyataan (delusi), paranoia, atau halusinasi
  • Ketidakmampuan untuk mengatasi masalah atau stres sehari-hari
  • Kesulitan memahami dan berhubungan dengan situasi dan orang
  • Bermasalah dengan alkohol atau penggunaan narkoba
  • Mengalami perubahan besar dalam kebiasaan makan
  • Perubahan dorongan seks
  • Kemarahan yang berlebihan atau melakukan tindak kekerasan
  • Berpikir untuk bunuh diri
  • Mengalami masalah fisik, seperti sakit perut, sakit punggung, sakit kepala, atau nyeri yang tidak dapat dijelaskan lainnya.

Penyebab Gangguan Kesehatan Mental

Seseorang bisa mengidap gangguan kesehatan mental atau penyakit mental karena berbagai faktor. Melansir Very Well Health berikut sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kesehatan mental yang buruk:

1. Diskriminasi

Individu yang pernah mendapat perlakukan tidak adil karena karakteristik pribadi, seperti usia, ras, kecacatan, orientasi seksual, dan sebagainya lebih mungkin mengalami gangguan kesehatan mental seperti kecemasan maupun depresi.

2. Trauma

Pengalaman traumatis seperti kematian, perceraian, perang, atau situasi mengerikan lainnya, dapat menyebabkan individu terkena gangguan mental bernama gangguan stres pasca-trauma atau posttraumatic stress disorder (PTSD).

3. Riwayat keluarga dengan penyakit mental

Penelitian menemukan bahwa ada sejumlah penyakit mental yang bisa diturunkan dalam keluarga, termasuk attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), bipolar, gangguan depresi mayor, dan skizofrenia.

4. Penyakit kronis

Penyakit kronis umumnya memaksa penderitanya menyesuaikan gaya hidup yang berbeda dari kebanyakan orang. Bahkan berbagai ada sejumlah upaya medis yang menyebabkan penderita mengalami tekanan psikologis. Ini meningkatkan risiko penderita penyakit kronis mengalami depresi.

Hotline Kesehatan Mental Indonesia

Gangguan kesehatan mental dapat dialami siapa saja dan dimana saja. Penanganan tepat sangat disarankan bagi penderita gangguan kesehatan mental untuk meningkatkan kesejahterahan hidupnya.

Gangguan kesehatan mental tentu diperburuk dengan adanya krisis sosial yang terjadi belakangan, seperti pandemi COVID-19. Tahun 2020 lalu, bertepatan dengan pandemi, pemerintah meluncurkan layanan konseling psikologi sehat jiwa atau Sejiwa. Layanan ini bisa diakses melalui hotline 119 eksistensi 8.

Layanan konseling tersebut bisa dimanfaatkan apabila Anda atau orang terdekat mengalami gejala-gejala gangguan kesehatan mental.

Cara Menemukan Psikolog atau Terapis yang Tepat

Orang yang mengalami penyakit mental tentu membutuhkan bantuan untuk menghadapi masalah-masalah di kehidupannya.

Menemukan terapis atau psikolog seharusnya tidak menjadi keputusan yang terburu-buru. Ini akan membutuhkan sedikit waktu dan usaha.

Dilansir dari laman Psychcentral, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memilih terapis yang tepat:

1. Riset.

Meneliti seorang terapis sangatlah penting. Tidak hanya penting melakukan penelitian tentang terapis, tetapi juga meneliti dan membiasakan diri dengan jenis terapi yang ditawarkan.

2. Carilah yang berpengalaman.

Jika ingin menemui terapis untuk masalah tertentu, carilah terapis yang berpengalaman di bidang tersebut.

Ada terapis yang berspesialisasi dalam berbagai masalah; beberapa mungkin mengkhususkan diri pada beberapa bidang. Carilah yang pengalaman untuk menemukan masalah Anda.

3. Cobalah untuk membuat koneksi awal.

Lihat apakah terapis yang Anda cari menawarkan konsultasi. Ini memberikan kesempatan bagi Anda untuk mengajukan pertanyaan dan mendapatkan "perasaan" umum dari terapis.

Selama waktu ini, Anda dapat mengajukan pertanyaan penting tentang filosofi pengobatan mereka, bagaimana mereka bekerja untuk membantu orang lain dan bagaimana mereka merasa dapat membantu Anda, atau pertanyaan penting lainnya yang mungkin dimiliki.

Jika merasa nyaman dengan perasaan Anda, maka kemungkinan dia adalh terapis yang memang Anda butuhkan.

4. Periksa perizinan.

Semua terapis tidak memiliki izin dan ini tidak masalah. Namun, jika Anda memilih untuk menemui terapis berlisensi, periksa lisensi mereka, dan lihat reputasinya baik atau tidak.

5. Tidak pernah puas.

Jika merasa tidak nyaman dengan terapis yang dipilih, jangan ragu untuk mengganti terapis. Anda mungkin perlu menemui beberapa orang sebelum menemukan terapis yang tepat untuk Anda.

Lakukan riset lagi sampai Anda merasa bahwa terapis yang Anda cari memang sesuai dengan yang diharapkan.

Mengambil langkah mencari bantuan untuk masalah Anda adalah langkah besar. Dengan tetap terbuka, jujur, dan bersedia menerima bantuan, proses terapeutik bisa sangat produktif dan bermanfaat.

Baca juga artikel terkait GANGGUAN KESEHATAN MENTAL atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Penyelaras: Yulaika Ramadhani