Menuju konten utama

Cina dan Korea Selatan Sepakat Denuklirisasi Korea Utara

Presiden China Xi Jinping dan Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in pada Kamis (11/5/2017) sepakat bahwa denuklirisasi Korea Utara adalah "tujuan bersama".

Cina dan Korea Selatan Sepakat Denuklirisasi Korea Utara
Parade militer Korea Utara memamerkan rudal nuklir di Kim Il Sung Square, Pyongyang. AP

tirto.id - Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden baru Korea Selatan Moon Jae-in sepakat mengenai denuklirisasi Korea Utara menjadi "tujuan bersama" kedua negara.

Hubungan antara Seoul dan Beijing memburuk karena pengerahan sistem pertahanan anti-rudal Amerika Serikat yang kontroversial untuk mencegah ancaman senjata nuklir Korea Utara.

Cina melihat pengerahan sistem Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) sebagai ancaman terhadap kemampuan militernya sendiri dan membalasnya dengan serangkaian tindakan terhadap bisnis Korea Selatan.

Dalam percakapan telepon pertama mereka, Xi dan Moon "sepakat bahwa denuklirisasi semenanjung Korea adalah tujuan bersama kedua negara" menurut juru bicara Moon, Yoon Young-Chan, kepada para wartawan.

Moon, yang menjabat mulai Rabu, mendukung perjanjian dengan Korea Utara -yang pendukung utama diplomatiknya adalah China- guna membawa masalah ambisi nuklir dan rudalnya ke meja perundingan.

Ia sebelumnya menyatakan ambivalensi mengenai sistem THAAD dan mengatakan kepada Xi bahwa dia "sangat menyadari" kekhawatiran China mengenai hal tersebut, serta menyerukan perundingan bilateral untuk "meningkatkan pemahaman mengenai masalah ini."

Dalam perbincangan 40 menit dengan Presiden Cina itu, dia juga mengusulkan pengiriman delegasi khusus ke Beijing yang akan "secara eksklusif membahas THAAD dan masalah nuklir Korea Utara," kata Yoon.

Xi juga secara resmi mengundang Moon untuk mengunjungi Beijing, tambah Yoon, sebagaimana dikutip kantor berita AFP.

Korea Selatan telah mengaktifkan sistem pertahanan anti rudal milik Amerika Serikat bernama Terminal High Altitude Area Defense atau THAAD di wilayah Wonsan, Korea Selatan. Aksi tersebut, merupakan respons atas memanasnya hubungan Korea Utara dengan Amerika Serikat beserta sekutunya di wilayah tersebut, terutama Korea Selatan.

Robert Manning, juru bicara militer Amerika Serikat di Seoul, ibukota Korea Selatan, sebagaimana dikutip dari The New York Times mengungkapkan bahwa sistem THAAD telah beroperasi dan memiliki kemampuan mencegat rudal Korea Utara.

Baca juga artikel terkait NUKLIR KOREA UTARA atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Politik
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri