Menuju konten utama

Cerita Lengkap Kebakaran Lab IPB yang Tewaskan Mahasiswa S2

Cerita lengkap kebakaran laboratorium IPB yang menewaskan mahasiswa S2, Laila Atika Sari.

Cerita Lengkap Kebakaran Lab IPB yang Tewaskan Mahasiswa S2
Rektor IPB University Prof Arif Satria di Bogor, Jawa Barat. ANTARA/M Fikri Setiawan

tirto.id - Laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB) kebakaran dan menyebabkan seorang mahasiswa S2, Laila Atika Sari, meninggal dunia pada 19 Agustus 2023 pukul 10.00 WIB.

Seperti diberitakan Antara News, peristiwa itu bermula saat Laila melakukan analisis lemak bahan pakan dengan metode soxlet di laboratorium pada 18 Agustus 2023.

Sekitar pukul 16.00 WIB, ruang laboratorium terbakar dan Laila terjebak di dalamnya. Ketika dievakuasi ditemukan perempuan 24 tahun itu mengalami luka bakar.

Laila lantas dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Medika Dramaga untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Nahas, Laila tidak mendapatkan perawatan secara maksimal. Pasalnya, Rumah Sakit Medika Dramaga tidak mempunyai fasilitas yang memadai.

Sehingga, dokter yang menangani menyarankan Laila dirujuk ke rumah sakit lain dengan fasilitas yang lebih memadai.

Rekomendasi dari dokter tersebut membuat tim dari IPB University dan keluarga bergegas membawa Laila ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta untuk mendapat perawatan intensif.

Meski sudah dirawat dan ditangani secara intensif dari tim dokter RSCM, Laila Arika dinyatakan meninggal dunia pada 19 Agustus 2023 pukul 10.00 WIB.

Atas peristiwa naas tersebut, Institut Pertanian Bogor (IPB) University mengungkapkan duka cita atas kebakaran laboratorium yang menyebabkan satu mahasiswanya, Laila Atika Sari meninggal dunia.

IPB Membentuk TIM Khusus

Mengutip laporan Antara News, Rektor IPB University, Arif Satria, akan membentuk tim khusus untuk menginvestigasi peristiwa kebakaran laboratorium yang menyebabkan Laila Atika Sari meninggal dunia.

“Tim tersebut melakukan koordinasi untuk menetapkan langkah-langkah penanganan dari kebakaran di laboratorium kampus IPB,” tutur Arif Satria.

Arif menjelaskan, tiga tim telah dibentuk untuk menangani permasalahan ini, sekaligus melakukan antisipasi untuk memastikan keselamatan kerja di laboratorium, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan kehidupan kampus.

Menurut Arif, tiga tim tersebut memiliki fungsi berbeda, pertama tim investigasi yang akan bekerja sama dengan kepolisian. Tim ini akan menggali kronologi detail kejadian, termasuk memeriksa prosedur baku (SOP) dan hal-hal lain yang perlu diketahui.

Selanjutnya, tim kedua sebagai tim evaluasi laboratorium yang melakukan pemeriksaan alat-alat dan fasilitas di seluruh laboratorium di IPB. Khususnya alat-alat laboratorium yang berisiko tinggi saat digunakan.

Terakhir adalah tim keselamatan kerja di kampus. Tim ini bertujuan untuk memastikan keselamatan kerja, baik dalam kegiatan akademik, pengabdian pada masyarakat, maupun dalam hal kehidupan kampus.

Di sisi lain, Sekretaris IPB University Agus Purwito mengatakan, pihaknya berupaya memaksimalkan kembali seluruh laboratorium IPB dalam keadaan aman untuk kegiatan akademik.

“Laboratorium akan dapat digunakan kembali, termasuk keselamatan kerja di seluruh aspek kegiatan dalam kehidupan kampus,” pungkasnya.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Sulthoni

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Sulthoni
Penulis: Sulthoni
Editor: Alexander Haryanto