Menuju konten utama
Pemilu Serentak 2024

Cerita Eva Kusuma Sundari Gagal ke Senayan dari Dapil Jatim VIII

Eva berharap masyarakat yang ingin maju dalam politik untuk tidak putus asa dalam edukasi politik kepada calon pemilih.

Cerita Eva Kusuma Sundari Gagal ke Senayan dari Dapil Jatim VIII
Eva Kusuma Sundari. (Tirto.id/Andhika Krisnuwardhana)

tirto.id - Calon anggota legislatif dari Partai Nasdem, Eva Kusuma Sundari, gagal masuk ke parlemen dalam Pileg 2024. Sebagai kader baru di Nasdem, Eva berada di posisi buncit yaitu nomor urut 10. Ia maju di Dapil Jawa Timur VIII yang meliputi wilayah Jombang, Madiun, Mojokerto, dan Nganjuk.

Kepada Tirto saat menjadi narasumber Podcast For Your Pemilu, ia mengakui kemungkinan dirinya gagal lolos ke Senayan. Berdasarkan data pemilu2024.kpu.go.id pada Kamis (29/2/2024) pukul 14.00 WIB dengan progres penghitungan 11.963 dari 13.663 dengan persentase 87,56 persen, Eva hanya mendapat suara 2.064.

Eva mengaku sudah pasrah bila Pemilu 2024 tidak menjadi kesempatan dia untuk kembali ke Senayan. Ia mengaku sudah berusaha untuk bisa bergabung menuju parlemen, seperti melakukan aksi menemui warga dari rumah ke rumah hingga merekrut sejumlah tokoh masyarakat lokal untuk ikut menjadi caleg DPRD kota/kabupaten dan mempromosikan namanya.

Eva yang juga pernah menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP tersebut menyampaikan bahwa dalam proses pertarungannya, dia gagal karena tidak ikut menyebar amplop seperti banyak dilakukan oleh caleg lain.

“Jadi oleng, wah gagal investasi politik kita, pendidikan politik kita," kata Eva dalam Podcast For Your Pemilu di kanal Youtube TirtoID, Rabu (28/2/2024).

Eva menjelaskan fenomena amplop tersebut saat ini semakin marak karena ada ikut campur atau cawe-cawe dari Presiden Joko Widodo. Selain itu, kondisi masyarakat di lapangan yang membutuhkan bantuan membuat bantuan sosial semakin digemari oleh konstituen di dapil dia.

“Ya memang butuh duit loh mbak [dia menirukan timnya]. Walaupun aku sudah banyak membantu investasi politik di dukuhku, tapi saya masih belum masuk," kata dia.

Dia berharap kepada masyarakat yang ingin maju ke dalam politik untuk tidak putus asa dalam edukasi politik kepada masyarakat.

“Jadi kalau mau beres yang baik jangan putus asa, terus lakukan pendidikan, karena partai politik tidak melakukan pendidikan. Karena amplop itu masuk saat hari tenang," kata dia.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024 atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Abdul Aziz