Menuju konten utama

Cegah Pelecehan Seksual, Transjakarta Diminta Pakai Sensor Wajah

Dengan sensor wajah, jika terbukti penumpang pernah terbukti melakukan pelecehan seksual, mereka tidak bisa mengakses pelayanan TransJakarta.

Cegah Pelecehan Seksual, Transjakarta Diminta Pakai Sensor Wajah
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan keterangan kepada wartawan seusai mengikuti pelantikan di Gedung Setneg, Jakarta, Kamis (20/7). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A

tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono meminta PT. Transportasi Jakarta (TransJakarta) segera memakai sistem pengenalan wajah (face recognition) untuk mencegah pelecehan seksual di transportasi publik.

Pelaku yang terbukti melakukan pelecehan seksual, nantinya tidak akan bisa mengakses pelayanan TransJakarta.

"Kemarin, waktu saya ke TransJakarta, kalau dia [Pelaku] terdata, coba nanti kita pakai kamera pengawas [CCTV] yang pakai sistem pengenalan wajah," kata Heru di Jakarta, Jumat (3/3/2023).

CCTV tersebut juga rencananya akan dipasang di tempat penjual tiket Transjakarta. "Ya itu ide bagus, nanti kita laksanakan [Pasang CCTV di tempat pembeli tiket]," ucapnya

Heru menjelaskan nantinya jika wajah pelaku terdeteksi kamera pengawas, maka akan langsung dilakukan pemblokiran. Sehingga tidak bisa mengakses pelayanan TransJakarta untuk selamanya.

Dalam waktu dekat, Heru akan memanggil Transjakarta dan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI untuk membahas hal tersebut.

"Ya harus masyarakat sadar ya, jangan melakukan itu kalau masih ada. Nanti saya panggil lagi deh Transjakarta," tuturnya.

Seorang warga Kelapa Gading berinisial HFS (22) yang mengalami pelecehan seksual di bus Transjakarta rute Monas-Pulogadung saat hendak pulang menuju kediamannya di malam hari, 20 Februari 2023 lalu.

Dia membagikan ceritanya di sebuah utas di akun Twitter @everfiawiess. Mulanya di bus yang cukup padat itu, HFS merasakan ada pria menggesekkan kelaminnya ke bokong. Sesekali, orang di belakangnya itu mengarahkan kakinya ke betis dia.

HFS pun meminta bantuan kepada seorang perempuan di sampingnya dengan memanfaatkan aplikasi catatannya di gawai. Selang beberapa menit, seorang Ibu langsung menarik HFS untuk berada di tempat wanita banyak berdiri.

Mengalami aksi tersebut, HFS memilih untuk mencoba melawan. HFS sempat menahan pelaku saat turun di Halte Rawa Selatan dengan dibantu dua orang pria agar tidak kabur.

Akan tetapi, pelaku berhasil meloloskan diri dan lari saat petugas pramusapa dan petugas cleaning service turut membantu menahan pelaku. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, pelaku memberontak dan nekat loncat melalui ralling halte hingga membuatnya terjatuh.

Baca juga artikel terkait KEKERASAN SEKSUAL DI TRANSJAKARTA atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri