tirto.id - Perut berlemak adalah sesuatu yang normal. Namun ketika lemak di perut terlalu banyak, maka hal ini sudah termasuk tidak wajar karena bisa mempengaruhi kesehatan.
Perlu diketahui bahwa lemak di perut berbeda dengan jenis lemak lainnya. Ada jenis lemak yang berada tepat di bawah kulit. Ada pula lemak yang letaknya lebih jauh di dalam, tepatnya di sekitar organ-organ tubuh seperti hati, jantung, atau paru-paru.
Lemak yang ada di dalam inilah yang biasa disebut dengan lemak perut atau dalam istilah medis dikenal dengan lemak visceral. Mengutip dari Medical News Today, lemak visceral termasuk jenis lemak yang berpotensi membahayakan organ tubuh.
Lemak ini melepaskan sejenis hormon yang bisa memicu terjadinya diabetes tipe 2, mempengaruhi jantung, atau menimbulkan gangguan kesehatan lainnya. Sehingga, lemak visceral kerap disebut sebagai lemak aktif karena sering memproduksi berbagai jenis hormon.
Lemak visceral tidak begitu terlihat sehingga sulit dideteksi tanpa bantuan ahli medis. Namun pertambahan pada lingkar pinggang yang signifikan bisa mengindikasikan terjadinya peningkatan lemak visceral.
Lemak visceral sangat dipengaruhi oleh makanan yang masuk ke dalam tubuh. Jadi bila ingin mengurangi lemak perut agar tetap sehat, satu-satunya cara yang efektif adalah dengan melakukan diet.
Penyebab terbentuknya lemak perut
Pada dasarnya semua orang memiliki lemak di dalam perutnya, namun akan dianggap berbahaya apabila jumlahnya sudah sangat berlebihan.
Salah satu faktor yang bisa meningkatkan lemak perut adalah pola makan yang tidak sehat. Makanan tinggi kalori, junk food, dan makanan manis adalah beberapa contoh asupan yang bisa memicu pembentukan lemak visceral.
Akan tetapi, lemak perut juga bisa terbentuk secara alami karena faktor pertambahan usia, terutama pada perempuan.
Cara menghilangkan lemak di perut
Lemak visceral atau lemak perut bisa membahayakan kesehatan sehingga perlu segera diatasi. Menurut laman Web MD, ada 4 hal yang bisa jadi kunci untuk menghilangkan lemak perut, yaitu:
1. Olahraga
Olahraga berat bisa menghilangkan semua lemak tubuh, termasuk lemak visceral. Lakukan olahraga selama 30 menit dan minimal 5 hari dalam seminggu.
Jika Anda belum terbiasa berolahraga, lakukan olahraga yang tidak terlalu berat, misalnya jalan cepat. Jika jalan cepat membuat Anda berkeringat, nafas terengah, dan detak jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, maka itu sudah cukup.
Jika sudah terbiasa jalan cepat, tingkatkan olahraga Anda, misalnya dengan jogging (lari kecil). Anda juga bisa mencoba bersepeda, mengikuti kelas Zumba, atau bermain sepak bola.
2. Diet (pola makan)
Saat melakukan diet dan berat badan berkurang, lemak visceral adalah yang pertama kali hilang.
Tips diet:
- Makan banyak serat
Contoh serat larut yang bisa dikonsumsi setiap hari adalah 2 buah apel atau secangkir kacang polong.
- Pilih makanan rendah kalori
Makanan rendah kalori adalah makanan yang tidak mengalami banyak pemrosesan, contohnya buah dan sayuran segar.
- Kurangi karbohidrat olahan
Penelitian bahkan membuktikan bahwa karbohidrat olahan berpengaruh pada peningkatan lemak di dalam perut.
- Hindari minuman manis
Asupan gula yang tinggi dapat memicu pembentukan lemak visceral sekaligus menambah berat badan. Gula berlebih juga akan menyebabkan resistensi insulin yang berujung pada diabetes.
- Pilih makanan dengan lemak sehat
Akan tetapi, lemak tetap dibutuhkan oleh tubuh, bahkan secara tak langsung bisa membantu menghilangkan lemak visceral di dalam perut.
Sehingga, pilihlah makanan yang mengandung lemak sehat seperti buah alpukat, chia seed, telur, ikan, dan kacang-kacangan.
3. Tidur cukup
Jangan sepelekan tidur atau waktu istirahat Anda. Tidur yang cukup bisa membantu mengurangi dan mencegah pembentukan lemak di perut.
Sebuah studi menunjukkan bahwa seseorang yang tidur 6-7 jam setiap malam terbukti memiliki lemak visceral yang lebih sedikit dibanding mereka yang tidur selama 5 jam (atau kurang) dan mereka yang tidur lebih dari 8 jam. Jadi intinya adalah tidur cukup, tidak kurang dan juga tidak berlebihan.
4. Kelola stres
Stres rupanya dapat mempengaruhi kondisi tubuh, bahkan bisa memicu timbulnya penyakit. Ada banyak cara untuk mengelola stres, mulai dari bersenang-senang dengan teman atau keluarga, melakukan meditasi, atau olahraga.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari