tirto.id - Virus corona telah memengaruhi kehidupan sehari-hari dan ekonomi global di masyarakat.
Selain itu, virus Corona COVID-19 juga memberi kita banyak alasan untuk kurang tidur, karena pandemi dan stres, banyak orang yang berjuang melawan kehilangan waktu tidurnya.
Bisa tidur yang nyenyak tentu menjadi salah satu perhatian penting di masa sekarang. Apabila ada yang merasa semakin sulit untuk tidur di masa Pandemi, bisa jadi itu karena Coronasomnia.
Apa Itu Coronasomnia
Coronasomnia merupakan stres dan kecemasan selama pandemi yang menyebabkan insomnia.
Menurut National Institutes of Health, insomnia adalah gangguan tidur yang umum. Dengan insomnia, Anda mungkin akan kesulitan tidur atau tetap tertidur tetapi dengan kualitas tidur yang kurang baik.
Insomnia mengganggu aktivitas harian dan mungkin membuat seseorang merasa tidak nyaman atau mengantuk di siang hari.
Insomnia jangka pendek dapat disebabkan oleh stres atau perubahan jadwal atau lingkungan sekitar. Hal ini bisa berlangsung selama beberapa hari atau beberapa minggu.
Insomnia kronis (jangka panjang) terjadi tiga malam atau lebih dalam seminggu, berlangsung lebih dari tiga bulan, dan tidak dapat sepenuhnya dijelaskan oleh masalah kesehatan atau obat lain.
Richard Barth, spesialis tidur di San Francisco menyatakan, upaya tidur adalah salah satu hal yang membuat sulit tidur, sehingga bisa mengubah insomnia akut menjadi insomnia kronis.
"Tiga faktor paling umum yang menyebabkan insomnia kronis adalah menghabiskan banyak waktu untuk mencoba tidur, menghabiskan banyak waktu waktu memikirkan tentang tidur, dan menghabiskan banyak waktu karena takut tidak bisa tidur," katanya seperti dikutip dari Psychology Today.
Laman UC Davis Health mewartakan, Coronasomnia merupakan rangkaian lingkaran setan. Karena semakin banyak seseorang tidak bisa tidur, maka akan ia akan khawatir dan semakin tidak bisa tidur.
Faktanya, insomnia terkait COVID-19 adalah diagram Venn dari lingkaran setan yang terhubung.
Penyebab Coronasomnia
Semua orang tentu lelah dengan COVID-19. Ketika Anda menumpuk kelelahan karena kurang tidur, setiap gangguan baru, besar atau kecil, menciptakan frustrasi dan kecemasan, serta akan lebih banyak lagi gangguan tidur.
Tidur yang buruk dapat menyebabkan penambahan berat badan, yang menyebabkan masalah seperti refluks yang membuat Anda tetap terjaga.
Kurang tidur juga dapat memiliki berbagai dampak kesehatan mulai dari depresi, tekanan darah tinggi hingga risiko serangan jantung atau stroke yang lebih tinggi.
Hal itu semua tentu dapat membuat kita lebih rentan terhadap COVID-19, menciptakan lebih banyak kekhawatiran dan lebih banyak insomnia.
Cara Mencegah Coronasomnia
Pada dasarnya, Anda tidak perlu khawatir apabila mengalami hal ini karena tidak membutuhkan perawatan medis.
Namun, karena efeknya cukup terasa dan dapat berakibat pada kesehatan fisik, ada baiknya melakukan beberapa hal untuk mengatasinya, berikut uraiannya seperti disampaikan akun twitter resmi Kemenkominfo:
- Pastikan mendapatkan paparan sinar matahari pagi setelah bangun tidur.
- Berolahraga di pagi hari atau 3 jam sebelum tidur.
- Jernihkan pikiran. Tuangkan apa saja yang Anda pikirkan dalam tulisan selama 10 menit dan lakukan 1 jam sebelum tidur di luar kamar.
- Hindari menonton berita berita sebelum tidur. khususnya terkait pandemi.
- Gunakan suara untuk merelaksasikan pikiran.
- Lakukan meditasi dengan bantuan aplikasi.
- Jangan mengonsumsi alkohol maupun kafein.
Editor: Agung DH