Menuju konten utama

Cara Mengatasi Anak yang Tantrum: Tetap Tenang hingga Ajak Bicara

Tantrum pada anak dapat disebabkan karena lelah, marah dengan sekitarnya, atau keinginannya tidak terpenuhi.

Cara Mengatasi Anak yang Tantrum: Tetap Tenang hingga Ajak Bicara
Ilustrasi tantrum pada anak. FOTO/Istock

tirto.id - Tantrum atau temper tantrum adalah ledakan emosi yang terjadi pada anak-anak maupun orang yang mengalami kesulitan mengontrol emosi.

Tantrum biasanya ditandai dengan perilaku atau sikap yang mudah marah, keras kepala, mengamuk, berteriak bahkan menjerit.

Pada anak-anak perilaku ini biasa terjadi saat usia mereka di bawah empat tahun. Ini merupakan hal yang normal bagi perkembangan psikologis anak.

Sikap ini merupakan bentuk anak mengekspresikan kemarahannya karena usianya yang belum sempurna untuk menyusun kata.

Sayangnya sikap seperti ini muncul secara tiba-tiba dan bisa terjadi di mana saja termasuk saat berada di tempat umum.

Akibatnya orangtua seringkali merasa malu dan justru memarahi anak tanpa tahu alasan anaknya menangis.

Mengapa anak bisa mengalami tantrum?

Sikap tantrum pada anak terjadi bukan tanpa alasan. Orangtua sebaiknya mencari tahu penyebabnya terlebih dahulu sebelum bertindak.

Tantrum pada anak dapat disebabkan karena lelah, marah dengan sekitarnya, atau keinginannya tidak terpenuhi. Oleh sebab itu penting bagi orangtua untuk mengomunikasikan dengan anak.

Namun, orangtua juga harus jeli untuk melihat apakah perilaku tantrum tersebut merupakan hal hormal bagi perkembangan psikologis anak atau justru sudah di luar kewajaran.

Menurut bebeclub terkadang anak menunjukkan sikap tantrum dengan merengek untuk mendapat sesuatu yang diinginkannya.

Ini disebut tantrum manipulatif, oleh karena itu pastikan untuk selalu mengawasi dan memerhatikan perilaku yang ditunjukkan oleh anak apakah itu alami atau manipulatif.

Bagaimana cara mengatasi saat anak mengalami tantrum?

Saat anak mengalami tantrum jangan bertindak gegabah. Dilansir oleh sahabat nestleberikut beberapa tips mengatasi anak tantrum:

1. Tetap tenang

Saat anak mengalami tantrum pastikan untuk tetap tenang. Panik atau memarahinya justru membuat anak semakin merasa tercengang.

Sikap tenang merupakan salah satu alternatif untuk menghentikan anak saat mengalami tantrum.

Saat orangtua tetap tenang lalu mengomunikasikan dengan anak secara pelan-pelan maka akan mengetahui penyebabnya sehingga mudah untuk mengatasi.

2. Ajak anak untuk berkomunikasi

Terkadang orangtua seringkali bertindak gegabah tanpa mau tahu penyebab anak saat tantrum.

Hal ini perlu dihindari karena kita tidak akan menyelesaikan masalah tanpa mengetahui penyebabnya.

Sikap yang ditunjukkan merupakan apa yang sedang dirasakan, entah keinginannya tidak tercapai atau sedang lelah.

3. Hindari memanjakannya

Saat anak mulai rewel hindari untuk memberi imbalan atau semacamnya agar anak mau berhenti.

Tindakan ini justru akan memancing anak untuk melakukannya lagi. Sebelum keinginannya tercapai anak akan terus merengek.

4. Tunjukkan kasih sayang pada anak

Memarahi atau justru memberikan kekerasan fisik tidak akan mengatasi masalah. Sebaiknya orangtua lebih baik menunjukkan kasih sayang.

Hal ini dapat membuat anak merasa tenang dan emosinya akan mereda. Memberikan pelukan merupakan salah satu cara untuk mengatasinya.

Jika langsung menyentuhnya anak akan bertambah marah maka Anda bisa memeluknya dari belakang. Pastikan untuk memberikan sentuhan yang lembut.

Menurut healthline tantrum memang hal normal bagi perkembangan anak. Namun, Anda dapat mengonsultasikan pada dokter jika tidak dapat mengatasinya dan jika tantrum sudah berlebihan, seperti sikapnya yang bertambah buruk setelah usia lebih dari empat tahun, perilakunya sampai melukai orang lain, bahkan merusak barang disekitarnya.

Baca juga artikel terkait TANTRUM ANAK atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari