tirto.id - Beberapa waktu lalu, tersebar kasus penipuan alat swab antigen bekas yang digunakan petugas kesehatan untuk memeriksa infeksi Covid-19. Alat swab antigen bekas ini amat berbahaya karena dapat menularkan virus Covid-19.
Bisa jadi, peserta tes yang awalnya sehat menjadi sakit, serta tertular Covid-19 karena menggunakan alat swab antigen bekas. Berikut ini cara membedakan alat swab antigen baru atau bekas untuk menghindari malpraktik kesehatan di masa pandemi.
Alat swab antigen atau rapid antigen merupakan tes alternatif dari metode polymerase chain reaction (PCR) dalam mendeteksi virus corona Sars-CoV-2. Kendati demikian, swab antigen ini tidak seakurat tes PCR untuk diagnosis Covid-19.
Namun, tes swab antigen dianggap lebih murah, cepat, dan hasilnya pun cukup akurat. Meskipun begitu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) tetap memprioritaskan tes swab PCR sebagai standar utama untuk diagnosis pasien Covid-19.
Secara umum, akurasi tes swab antigen ini mencapai 97 persen. Keunggulan lainnya, hasilnya akan keluar hanya dalam waktu 30 menit.
Sehingga, tes swab antigen ini dijadikan sebagai metode screening, diagnosis, dan penelusuran kontak pasien positif Covid-19 dengan cepat. Biasanya, ia dijadikan syarat untuk melakukan perjalanan kereta api, pesawat, dan sebagainya.
Cara Membedakan Alat Swab Antigen Baru dan Bekas
Sebelum memastikan bahwa alat swab antigen itu baru atau bekas, ia harus memenuhi sejumlah indikator kelayakan berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Penggunaan alat swab antigen harus memenuhi beberapa indikator sebagai berikut.
- Memiliki izin edar dari Kemenkes
- Memenuhi rekomendasi WHO
- Mendapat rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA)
- Direkomendasikan Badan Obat-obatan Eropa (EMA)
- Tes antigen lain dengan spesifitas ≥ 97% dan sensitivitas ≥ 80% sesuai kriteria Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes
Untuk memastikan alat swab antigen baru dan belum pernah dipakai sebelumnya, perhatikan stik antigen tersebut dengan ciri-ciri sebagai berikut.
- Warna stik putih bersih dalam keadaan tersegel
- Kondisi stik antigen mulus
- Kapas lidi alat swab tidak bergerigi
- Stik alat tes antigen tak beraroma
Dampak Menggunakan Alat Swab Antigen Bekas
Setidaknya, terdapat dua dampak penggunaan alat swab antigen bekas untuk memeriksa infeksi Covid-19.
Pertama, alat swab antigen bekas berpotensi menularkan Covid-19 dari orang lain. Kendati alat tes swab sudah dicuci dengan alkohol, virus Covid-19 tetap bisa menempel pada stik tes tersebut.
Kedua, alat swab antigen bekas sering kali tidak akurat mengecek infeksi Covid-19. Orang yang sebenarnya terkena Covid-19 bisa jadi memperoleh hasil negatif.
Akibatnya, ia diperbolehkan bepergian ke mana-mana dan berpotensi menulari banyak orang. Di masa pandemi Covid-19, alat swab antigen ini membawa dampak negatif besar sehingga pandemi menjadi semakin tidak terkendali.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Nur Hidayah Perwitasari