Menuju konten utama

Cak Imin Sebut WNI Berpeluang Tinggi Kerja Jadi Tukang Las di LN

Pemerintah akan mendorong para lulusan SMK untuk pergi ke luar negeri dan memenuhi kebutuhan kerja.

Cak Imin Sebut WNI Berpeluang Tinggi Kerja Jadi Tukang Las di LN
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin usai menghadiri acara Satya JKN Award 2025 di Hotel Grand Mercure, Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2025). tirto.id/Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, mengatakan saat ini ada peluang kerja besar bagi warga negara Indonesia (WNI) untuk menjadi tukang las (welder), pengasuh, perawat, hingga pengemudi (driver) di luar negeri.

Cak Imin menyebut pemerintah akan mendorong para lulusan Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk pergi ke luar negeri dan memenuhi kebutuhan kerja pada posisi-posisi tersebut. Pemerintah disebutnya akan meluncurkan program SMK Go Global guna mempersiapkan para lulusan SMK untuk bekerja di luar negeri.

“SMK Go Global ini juga memetakan dan menyiapkan pasar kerja untuk lulusan-lulusan SMK yang antara lain selain welder ada hospitality, ada caregiver, perawat, ada juga driver. Ini pasar yang sangat menguntungkan dan menjadi solusi,” kata Cak Imin dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Jumat (24/10/2025).

Cak Imin menekankan saat ini peluang untuk bekerja sebagai welder bawah laut di luar negeri sangat tinggi. Sejauh ini, menurutnya sudah ada sekitar 20 SMK di Indonesia yang memiliki jurusan khusus untuk bidang tersebut.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengakui, pemerintah masih harus meningkatkan sertifikasi bagi para lulusan SMK agar peluang diterima bekerja sebagai seorang welder semakin tinggi.

“Yang paling menonjol adalah masih besarnya peluang pasar kerja di bidang welder, yaitu las bawah laut. Di mana sebetulnya ada 20-an SMK yang sudah memiliki jurusan welder. Tetapi perlu kita upgrade sertifikasi, upgrade kapasitas, agar bisa diterima di pasar kerja global,” ucapnya.

Ia menjelaskan, nantinya sejak sekolah di tingkat SMK, para siswa yang berniat untuk bekerja di luar negeri akan dilatih untuk memiliki kemampuan berbahasa asing. Tidak hanya bahasa Inggris, pelajaran bahasa lainnya seperti Jepang hingga Korea juga akan diterapkan di dalam kurikulum.

“Jadi desain talenta yang dipersiapkan untuk para [siswa] SMK sejak menjadi calon siswa sampai menjadi siswa sudah benar-benar memiliki perencanaan yang matang bagi yang bermotivasi bekerja di luar negeri,” jelas Cak Imin.

Sementara itu, Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, mengumumkan kementeriannya telah berkoordinasi dengan sejumlah lembaga vokasi hingga perguruan tinggi untuk mempersiapkan pengiriman tenaga kerja WNI ke luar negeri.

Kementerian P2MI, disebut Mukhtarudin, juga telah menyediakan pelatihan, sertifikasi, hingga bantuan penempatan bagi para lulusan SMK yang hendak bekerja di luar negeri.

“Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, kami memang mempersiapkan suatu sistem vokasi yang terintegrasi, yaitu pelatihannya sendiri, sertifikasinya, dan penempatannya. Jadi ini link and match ya,” ungkap Mukhtarudin.

Baca juga artikel terkait CAK IMIN atau tulisan lainnya dari Naufal Majid

tirto.id - Flash News
Reporter: Naufal Majid
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama