tirto.id - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memastikan pemerintah berkomitmen menekan angka kemiskinan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Komitmen itu disebut akan dilakukan bersama pemerintah daerah setempat.
Menurut Cak Imin, dari laporan yang diterima, nilai kemiskinan se-NTT terus menurun. Penurunan nilai kemiskinan itu disebut harus terus dijaga.
"Kami ingin pekerjaan lanjutannya, nol persen di tahun 2026 ini bisa berwujud untuk kemiskinan ekstrem," ucapnya saat meninjau Sekolah Rakyat Menengah Pertama di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (1/10/2025).
Ia menyatakan terdapat sekitar tiga juta masyarakat yang hingga kini berstatus miskin ekstrem. Imin menyatakan Kemenko PM akan berupaya menurunkan angka kemiskinan di NTT.
Menurut Imin, pemerintah daerah harus menggerakkan potensi masyarakat NTT agar kemiskinan ekstrem di provinsi tersebut menurun. Ia mengakui tugas tersebut tak mudah untuk dilakukan.
"Karena itu mulai dari mata rantai kemiskinan, melalui pendidikan harus diatasi. Kemudian persiapan pembukaan lapangan pekerjaan, kemudian memberi peluang untuk tumbuh kembangnya usaha produktif masyarakat," tutur dia.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2025, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 8,47 persen. Angka itu lebih rendah dari tingkat kemiskinan pada September 2024, yakni 8,57 persen.
Dari rilis yang sama, jumlah penduduk miskin juga berkurang menjadi 23,85 juta orang per Maret 2025. Rata-rata garis kemiskinan nasional tercatat mengeluarkan uang sebesar Rp609.160 per kapita per bulan.
Dengan demikian, rumah tangga miskin dengan rata-rata 4,72 anggota rumah tangga yang pengeluarannya berada di bawah Rp2.875.235 per bulan.
Terdapat 18 provinsi dengan tingkat kemiskinan di bawah angka kemiskinan nasional, sementara 20 provinsi memiliki tingkat kemiskinan di atas angka nasional. Tingkat kemiskinan tertinggi tercatat di Papua Pegunungan, sebesar 30,03 persen, sedangkan tingkat kemiskinan terendah terdapat di Bali, yaitu sebesar 3,72 persen.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
Masuk tirto.id

































