tirto.id - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan akan memecat 100 karyawannya sebagai upaya memberantas mafia pangan. Pria yang akrab disapa Buwas ini mengaku keputusannya ini sudah hampir bulat.
“Apa benar Buwas memecat 100 karyawan. Potensinya iya. Ini orang-orang yang sulit diubah. Berpikirnya sudah luar biasa. Ini bagian dari mafia itu yang ada di internal,” ucap Buwas dalam rapat bersama Komisi IV DPR RI, Kamis (23/6/2020).
Pemecatan ini kata Buwas sudah lebih dulu melalui proses evaluasi. Bahkan ia sudah meminta bantuan Polri untuk memberikan kajian hukum.
Mantan Kabareskrim Polri ini mengatakan bila pemecatan ini tidak dilakukan akan membuat Bulog semakin sulit maju. Ia juga khawatir aktivitas karyawan seperti ini bisa menular atau ditiru oleh pegawai lainnya.
“Ini harus. Harus dilakukan. Bukan berarti saya galak. Ini enggak bisa ditoleransi, membebani perusahaan,” ucap Buwas.
Buwas mengatakan selama pandemi COVID-19 peran mafia semakin menjadi-jadi. Ia mencontohkan beberapa kali upaya Bulog mengajukan kuota impor sampai berniat menggelontorkan stok demi stabilsiasi harga kerap terhalangi tetapi pihak tertentu malah memperoleh kemudahan.
Ia juga bilang setiap Bulog baru merencanakan sesuatu maka informasi itu segera dibocorkan oleh pihak tertentu untuk dihambat realisasinya. Buwas bilang selama ini ia mengetahui keberadaan orang-orang yang memanfaatkan informasi itu demi menjegal Bulog. Hanya saja ia mengaku tak leluasa bertindak karena tidak lagi memiliki kewenangan di Polri seperti dulu.
Ketika ditanya pihak yang ia sebut sebagai mafia oleh Komisi IV DPR RI, Buwas memilih menyimpannya rapat-rapat.
”Kalau saya buka di sini (rapat Komisi IV) nanti mereka hilang. kesulitannya ke penegak hukum. Saya sudah serahkan ke penegak hukum," tutur Buwas.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto