tirto.id - Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar mengakui pembangunan di kawasan pesisir masih mengalami kendala di berbagai sektor.
Hal tersebut dia katakan saat berpidato di acara gelaran Partnerships in Environmental Management for The Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Governments (PNLG) Meeting Summit 2022 di Hotel Atria Hotel Gading Serpong, Kab. Tangerang, Banten.
Acara ini memfasilitasi pertemuan delegasi 53 pemerintah daerah dari 11 negara.
"Permasalahan pembangunan di berbagai sektor, khususnya yang berkaitan dengan tata kelola pesisir, saat ini masih menjadi tantangan serius yang harus kita hadapi bersama," kata Zaki, Rabu (26/10/2022).
Selain itu, permasalahan lainnya yaitu abrasi yang terjadi di pesisir. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Tangerang, saat ini abrasi yang terjadi di pesisir Tangerang, Banten sudah mencapai 579 hektar.
Fenomena alam tersebut semakin banyak berdampak kepada nelayan, sehingga mereka sulit mencari ikan. Selain itu, juga merusak ekosistem di pesisir Utara Tangerang.
Zaki menuturkan, pembangunan tata kelola pesisir Tangerang sangat penting untuk membantu masyarakat pesisir. "Diharapkan indeks pembangunan manusia juga meningkat, dan pada akhirnya daya saing sumber daya manusia akan semakin baik," ucapnya.
Ketua DPD Jakarta Partai Golkar itu mengklaim, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) telah meningkatkan kawasan pesisir juga telah melakukan sejumlah program. Salah satunya adalah melalui program Gerakan Pengembangan Masyarakat Pesisir (Gerbang Mapan).
Pemkab Banten menanam tumbuhan mangrove mulai dari tahun 2014 hingga saat ini. Ia mengklaim saat ini tumbuhan tersebut mampu menghasilkan air yang baik untuk tambak udang hingga kepiting.
“Pemerintah melibatkan peran serta seluruh masyarakat pesisir agar tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Tangerang yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir dapat terwujud,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia berharap dengan terselenggaranya forum PEMSEA PNLG ini dapat menjadi pertukaran ilmu yang konstruktif.
“Semoga kita dapat berkolaborasi dalam melaksanakan program pembangunan pesisir, kita menyadari bahwa semua tantangan pembangunan akan mudah diselesaikan jika kita bekerja bersama dan berkolaborasi,” pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri