Menuju konten utama

BPBD Lembata Evakuasi 6.237 Warga Sekitar Gunung Ili Lewotolok

Tim SAR bakal melanjutkan evakuasi lantaran masih ada ribuan warga yang bertahan di kawasan rawan bencana.

BPBD Lembata Evakuasi 6.237 Warga Sekitar Gunung Ili Lewotolok
Sejumlah pengungsi korban erupsi gunung berapi Ili Lewotolok sedang beraktivitas salah satu tenda pengungsian di halaman Kantor Perpustakaan Daerah Kota Lewoleba, Kabupaten Lembata, NTT, Senin (1/12/2020). ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/hp.

tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara (NTT) mencatat hingga pukul 22.00 WITA, Selasa (1/12/2020) malam, jumlah pengungsi yang sudah dievakuasi dari kawasan rawan bencana (KRB) erupsi gunung api Ili Lewotolok mencapai 6.237 jiwa.

Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola Langoday mengatakan bahwa jumlah tersebut merupakan jumlah yang terdaftar.

"Kalau dihitung secara keseluruhan masih banyak yang masih tertahan di kawasan rawan bencana itu, dan diperkirakan masih sekitar 15 ribuan orang," kata Thomas kepada wartawan di Lewoleba, Kabupaten Lembata, Selasa malam, dikutip dari Antara.

Thomas menjelaskan ribuan pengungsi itu berasal dari dua kecamatan yakni Ile Ape dengan jumlah sembilan desa dan Ile Ape Timur berjumlah 17 desa.

Warga yang masih bertahan di lokasi KRB, kata dia, beralasan menjaga barang-barang purba kala, barang-barang adat yang berharga, dan bahkan ada yang menjaga hewan ternaknya.

Menurut Thomas, hewan ternak merupakan satu-satunya sumber untuk menunjang kehidupan mereka sehingga sulit untuk mengevakuasi sebagian warga.

Ribuan pengunsi ditempatkan di 11 titik tempat pengungsian, yakni di Kantor Lama Bupati, Aula Ankara, Aula BKD, Pasar Lamahora, Aula Kelurahan Lewoleba Tengah, Aula Kelurahan Lewoleba Barat, Aula Kelurahan Lewoleba Timur, Aula Kelurahan Selandoro, Aula Kantor Camat, Aula GMIT Maranatha Pada dan SMP Negeri I Nubatukan.

Thomas mengatakan sebagian pengungsi dijemput untuk tinggal di rumah keluarganya. Namun sayangnya ada beberapa rumah justru menampung keluarganya hingga 50 orang.

Menurut dia, hal itu justru menyulitkan pemda dalam mendistribusikan bantuan seperti beras ke para pengungsi lantaran beberapa di antaranya belum terdata.

Terkait evakuasi warga dari KRB Gunung Ili Lewotolok, Kepala Operasi SAR W.Y. Sumena mengatakan bahwa sejak Senin (30/11/2020) pukul 22.00 WITA hingga Selasa (1/12/2020) tim gabungan SAR, TNI, Polri, BPBD sudah mengevakuasi 711 warga di KRB itu.

Sayangnya, kata dia, masih banyak yang menolak untuk dievakuasi sehingga tim gabungan sampai melakukan pemaksaan untuk mengevakuasi.

"Ada bapak-bapak yang tidak mau dievakuasi, tetapi kemudian diancam sama aparat TNI, kalau bapak mau mati silakan, tetapi anaknya sini kami selamatkan, sehingga akhirnya bapak itu takut dan akhirnya mau ikut," katanya.

"Masih ada ribuan warga yang belum dievakuasi dari kawasan rawan bencana itu, sehingga kemungkinan Selasa malam ini atau Rabu (2/12/2020) kami akan kembali melakukan evakuasi," kata Sumena.

Baca juga artikel terkait STATUS GUNUNG ILE LEWOTOLOK

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan