tirto.id - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Petrus Reinhard Golose mengatakan permintaan narkotika melonjak selama pandemi akibat dari berlakunya kegiatan bekerja dan beraktivitas dari rumah (WFH)
"Mungkin akibat work from home, maka banyak juga drugs abuse from home," kata Petrus dalam rapat dengan Komisi III DPR RI, Kamis (18/3/2021).
Tingginya permintaan merupakan simpulan dari meningkatnya penyitaan oleh BNN selama pandemi. Dalam tiga bulan pertama tahun ini jumlah barang bukti untuk sabu-sabu sudah 70,19 persen atau 808,68 kilogram dari total barang bukti tahun lalu sebesar 1.152,2 kilogram.
"Jadi baru tiga bulan kita melaksanakan operasi ini, barang bukti yang bisa kami sita itu sudah 70,19 persen," kata Petrus.
Untuk barang bukti ganjia, BNN menyita 143,64 persen selama triwulan 2021 dengan 3.462,75 kilogram dibandingkan barang bukti tahun lalu dengan 2.410 kilogram.
"Walaupun dalam kondisi pandemi, peredaran gelap narkoba meningkat ditandai dengan meningkatnya barang bukti yang kami sita dalam rangka penegakan hukum," ungkapnya.
Untuk mengatasi peredaran narkoba yang melonjak itu, Petrus meminta dukungan sarana dan prasarana yang memadai khususnya pengembangan teknologi informasi sesuai perkembangan zaman.
Ia menilai perlu upaya pemutakhiran teknologi alat intelijen dalam rangka penegakan hukum, pengembangan laboratorium narkotika, pengembangan pusat data, data recovery center (DRC), pengembangan riset sosial dan material.
Editor: Zakki Amali