Menuju konten utama

Biografi Shunsaku Tamiya yang Meninggal di Usia 90 Tahun

Biografi Shunsaku Tamiya, pendiri Tamiya dan pelopor RC dunia, yang wafat di usia 90 tahun. Simak perjalanan kariernya di sini.

Biografi Shunsaku Tamiya yang Meninggal di Usia 90 Tahun
Shunsaku Tamiya. foto/Tamiya

tirto.id - Shunsaku Tamiya, Chairman perusahaan Tamiya Co., Ltd. meninggal dunia pada 18 Juli 2025. Shunsaku Tamiya berpulang pada usia 90 tahun. Simak biografinya berikut.

Kabar duka tersebut disampaikan di situs resmi Tamiya. Mereka tidak hanya membagikan kabar berpulangnya Shunsaku Tamiya, namun juga mengumumkan jika sebelum berpulang, mendiang telah mengamanatkan untuk menggelar pemakaman secara tertutup.

“Dengan penuh duka yang mendalam, kami mengumumkan meninggalnya Ketua Tamiya, Inc., Shunsaku Tamiya, pada tanggal 18 Juli 2025 di usia sembilan puluh tahun. Sesuai dengan keinginan beliau, upacara pemakaman pribadi telah diselenggarakan.“ tulis pengumuman tersebut.

Selain mengumumkan jika pemakaman dilangsungkan secara tertutup, Tamiya, Inc. juga menegaskan jika saat ini keluarga menginginkan privasi dan mereka tidak menerima hadiah belasungkawa dalam bentuk apapun.

“Informasi tentang acara peringatan lainnya akan dirilis dalam beberapa hari mendatang. Tamiya, Inc. meminta Anda untuk menghormati privasi keluarga saat ini. Harap dicatat bahwa kami tidak menerima hadiah belasungkawa.” tegasnya.

Biografi Shunsaku Tamiya

Shunsaku Tamiya lahir pada 19 Desember 1934. Lulus dari SMA Prefektur Shizuoka pada 1953, Shunsaku Tamiya meneruskan pendidikannya dengan mengambil jurusan hukum di Universitas Waseda.

Ia lantas bergabung dengan Tamiya Shoji & Co. pada April 1958. Setelah bergabung dengan perusahaan, Shunsaku Tamiya berhasil membantu perusahaan meraih kejayaan.

Dua tahun setelah resmi bergabung, Shunsaku diangkat sebagai Kepala Divisi Perencanaan Produk. Kemudian ia menduduki posisi sebagai Direktur Eksekutif Tamiya Plastic Model Co. setahun setelahnya.

Pada 31 Mei 1977 Shunsaku diangkat sebagai Presiden Tamiya Plastic Model Co. berlanjut pada 17 Oktober 1978 ia diangkat sebagai Presiden Tamiya Plastic Co., Ltd. Baru pada 24 Maret 1984 Shunsaku dipercaya sebagai Presiden Tamiya, Inc yang berlanjut pada tahun 1988 juga sebagai Presiden Tamiya Shoji & Co.

Ia juga pernah menduduki jabatan sebagai Ketua Asosiasi Koperasi Model & Pendidikan Shizuoka pada 1994. Sebelum diangkat sebagai Chairman, Shunsaku juga pernah menjadi Ketua Beasiswa Yayasan Tamiya.

Pada 2017 lalu, Shunsaku kembali dipercaya untuk menjadi Ketua dan Presiden Tamiya, Inc.. Namun pada 2024, posisi Presiden Tamiya, Inc. diemban oleh Nobuhiro Tamiya dan Shunsaku tetap menjadi Ketua Tamiya, Inc. hingga akhir hayatnya.

Apa yang ia buat sebagai mobil rakitan bukanlah sembarangan. Shunsaku Tamiya membuat model plastik (seperti tank atau mobil) dengan sangat detail karena ia mempelajari langsung kendaraan aslinya di museum luar negeri. Ia ingin model rakitan buatannya terlihat nyata dan akurat.

Ia berperan besar dalam mengembangkan dan menyebarkan mainan mobil remote (radio control) serta Mini 4WD (seperti Tamiya Dash) ke banyak negara. Mainan ini jadi viral berkat inovasi dan kualitas produknya.

Shunsaku Tamiya sudah melihat peluang pasar internasional sejak awal. Ia ikut pameran dagang di luar negeri dan bahkan membangun pabrik di luar Jepang, agar produk Tamiya lebih mudah didistribusikan dan dikenal secara global.

Sebagai ketua asosiasi industri model di Shizuoka, ia membantu kota itu dikenal sebagai pusat model rakitan di Jepang dan dunia. Lewat acara seperti Shizuoka Hobby Show, ia mengangkat nama kota dan industri hobi di sana.

Dikutip dari laman Tamiyablog, Shunsaku Tamiya pernah diberi pertanyaan apakah ada yang berubah ketika anak-anak membuat sesuatu dengan tangannya sendiri. Dan, ia pun menceritakan pengalaman pertamanya merakit model sendiri.

“Silakan lihat sekali. Anda tidak akan mengerti betapa senangnya saya melihat model yang saya buat berjalan. Saya masih kelas 5 SD ketika perang berakhir. Saya membuat motornya sendiri (dari bahan-bahan lain) dan menggunakan baterai kering. Saya sangat puas ketika saya memasangnya dan mulai mengayunkannya. Bahkan di usia ini, saya tidak bisa melupakannya.” kenangnya.

Baca juga artikel terkait PROFIL atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Kontributor: Prihatini Wahyuningtyas
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra