Menuju konten utama

BI: Konsumsi Masyarakat Masih Lemah, Lapangan Kerja Terbatas

Dengan penguatan sinergi kebijakan BI-pemerintah, pertumbuhan ekonomi semester II-2025 diprakirakan membaik di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen.

BI: Konsumsi Masyarakat Masih Lemah, Lapangan Kerja Terbatas
Gubenur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampikan laporan hasil rapat Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) I Tahun 2024 di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/tom.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan bahwa konsumsi rumah tangga pada kuartal III-2025 masih menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh menurunnya ekspektasi konsumen, khususnya dari kelompok menengah ke bawah, serta terbatasnya ketersediaan lapangan kerja.

"Pada kuartal III-2025, sejumlah indikator menunjukkan konsumsi rumah tangga masih belum kuat dipengaruhi oleh menurunnya ekspektasi konsumen khususnya pada kelompok menengah ke bawah serta terbatasnya ketersediaan lapangan kerja," kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam konferensi pers, Rabu (17/9/2025).

Perry memaparkan sejumlah indikator yang mencerminkan pertumbuhan ekonomi di semester II-2025. Menurutnya, investasi saat ini perlu terus diperkuat melalui percepatan realisasi berbagai program prioritas pemerintah, termasuk pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di berbagai daerah.

Sementara itu, sektor ekspor diprakirakan menunjukkan performa yang lebih baik, ditopang oleh kenaikan ekspor produk pertanian dan manufaktur, khususnya komoditas minyak kelapa sawit (CPO) ke India seiring penurunan bea impor.

Untuk menjaga pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, Perry menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat sinergi dengan kebijakan stimulus fiskal dan sektor riil pemerintah.

Dari sisi fiskal, belanja pemerintah diprakirakan meningkat pada semester II-2025 sejalan dengan implementasi proyek prioritas terkait program ketahanan pangan, energi, pertahanan dan keamanan, serta Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah 2025.

"Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penurunan suku bunga, pelonggaran likuiditas, peningkatan insentif makroprudensial, serta percepatan digitalisasi ekonomi dan keuangan," tambahnya.

Dengan penguatan sinergi kebijakan BI dan pemerintah, pertumbuhan ekonomi semester II-2025 diprakirakan membaik di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen.

“Pertumbuhan ekonomi semester II-2025 diprakirakan membaik sehingga secara keseluruhan tahun 2025 akan berada di atas titik tengah kisaran 4,6–5,4 persen,” ucapnya.

Baca juga artikel terkait BANK INDONESIA atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana