Menuju konten utama

Berita Perang Ukraina: Rusia Luncurkan Rudal, 6 Warga Tewas

Rangkuman berita perang Rusia dan Ukraina hari ini, Jumat, 10 Maret 2023. 

Berita Perang Ukraina: Rusia Luncurkan Rudal, 6 Warga Tewas
Petugas pemadam kebakaran bekerja setelah serangan pesawat tak berawak di gedung-gedung di Kyiv, Ukraina, Senin, 17 Oktober 2022. (Foto AP/Roman Hrytsyna)

tirto.id - Rusia meluncurkan puluhan rudal hipersonik termasuk jenis Kinzhals dalam rangkaian serangan pada Kamis, 9 Maret 2023, sehingga mengakibatkan 6 warga tewas.

Wilayah Ukraina yang menjadi sasaran di antaranya ialah Kyiv, Kharkiv, Lviv, dan Odesa. PLTN terbesar di Eropa, Zaporizhzhia turut mengalami pemadaman hingga berhentinya pasokan listrik.

Menurut laporan pihak Ukraina sebagaimana dikutip BBC, Rusia telah meluncurkan total 81 rudal dalam sehari terakhir dan menjadi yang terbesar dalam beberapa pekan ini.

Sejumlah bangunan dan infrastruktur mengalami kerusakan di Kyiv, Odesa dan Kharkiv, serta terjadinya pemadaman listrik di beberapa daerah.

IAEA (International Atomic Energy Agency) atau Badan Energi Atom Internasional turut mengkhawatirkan kondisi terakhir di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhya.

Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-380

Mengutip laporan Reuters, sebanyak 81 rudal yang diluncurkan Rusia itu merupakan rudal jelajah dan balistik yang berasal dari 9 jenis berbeda.

Pada Kamis, 9 Maret 2023, keseluruhan rudal tersebut dilepaskan dari laut, udara, dan darat bersamaan dengan 8 drone Shahed alias pesawat tanpa awak buatan Iran.

47 rudal berhasil menembus pertahanan Ukraina, diyakini mampu mencapai target tepat sasaran dan menjadi capaian terbaik selama serangan rudal beberapa bulan ini. Militer Ukraina mengklaim mereka menembak jatuh 34 rudal dan 4 drone Shahed.

"Itu adalah serangan besar-besaran, dari berbagai arah, ditembakkan dari udara dan laut dan dengan pesawat tak berawak," kata Yuriy Ihnat, juru bicara militer Ukraina.

Salah satu di antara rudal tersebut berjenis Kinzhals. Rudal hipersonik ini mampu melesat hingga 5 kali kecepatan suara, dianggap lihai bermanuver di udara, hingga sulit untuk ditembak jatuh.

Rudal hipersonik Kinzhals dapat diluncurkan dari pesawat tempur MiG-31 dengan jarak jelajah 2.000 km dan mempunyai panjang 8 meter.

Menurut keterangan Al-Jazeera, 6 warga tewas dan ratusan ribu lainnya terpaksa hidup tanpa aliran listrik akibat serangan rudal Rusia yang menghantam sejumlah bangunan dan infrastruktur vital di Ukraina.

"Penjajah hanya bisa meneror warga sipil. Hanya itu yang bisa mereka lakukan. Tetapi itu tidak akan membantu. Mereka tidak akan menghindari tanggung jawab atas semua yang telah dilakukan," sebut Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.

Menyikapi pemadaman listrik di sebagian besar wilayah Ukraina, termasuk berhentinya pasokan listrik dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia, IAEA atau Badan Energi Atom Internasional memberikan peringatan bahaya terkait situasi di sekitarnya.

Rafael Grossi, Kepala IAEA, menyerukan kepada semua pihak untuk melindungi keselamatan dan keamanan di Zaporizhzhia, menyusul padamnya PLTN terbesar di Eropa tersebut.

"Jika kita membiarkan hal ini terus berlanjut dari waktu ke waktu, maka suatu hari nanti keberuntungan kita akan habis," tegas Rafael Grossi, seperti ditulis CNN.

"Ini adalah pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa. Apa yang kita lakukan? Saya menyerukan kepada semua pihak, kita harus berkomitmen untuk melindungi keselamatan dan keamanan pabrik. Dan kita harus berkomitmen sekarang. Yang kita butuhkan adalah aksi," lanjutnya.

Baca juga artikel terkait AKTUAL DAN TREN atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto