tirto.id - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres bersama Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, pada Rabu, 8 Maret 2023, sama-sama berharap terdapat kesepakatan damai yang baru dengan pihak Rusia terkait dengan ekspor biji-bijian via Laut Hitam.
Kesepakatan damai mengenai ekspor biji-bijian dari wilayah Laut Hitam terjadi beberapa kali di tengah situasi konflik Rusia-Ukraina. Kesepakatan kedua pihak dengan pengawasan PBB serta Turki itu dilakukan demi memudahkan ekspor biji-bijian dari sejumlah pelabuhan dari Laut Hitam.
PBB bersama Ukraina berharap perpanjangan kesepakatan damai terbaru dengan Rusia segera dicapai pada 18 Maret 2023 mendatang, demi memperlancar arus pengiriman barang dari wilayah Laut Hitam.
"Saya ingin menggarisbawahi pentingnya peluncuran Inisiatif biji-bijian Laut Hitam pada tanggal 18 Maret dan menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk memakai infrastruktur ekspor melalui Laut Hitam secara maksimal sesuai dengan tujuan dari inisiatif tersebut," beber Guterres seperti dikutip Reuters.
Ukraina dan Rusia merupakan pemasok utama biji-bijian dan pupuk secara global. Sebelum terjadi perang, Ukraina merupakan pengekspor jagung (terbesar keempat di dunia) dan gandum (terbesar kelima di dunia).
Di bawah kesepakatan yang selama ini sudah terjalin, Ukraina mampu mengekspor lebih dari 23 juta ton jagung dan gandum. Pasar utama ialah Cina, Spanyol, Turki, Italia dan Belanda.
Update Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-379
Sebagaimana diwartakan Al-Jazeera, Wagner Group yang selama ini disebut sebagai kelompok tentara bayaran Rusia telah mengambil alih wilayah timur kota Bakhmut. Demikian klaim yang disampaikan pimpinan Wagner Group, Yevgeny Prigozhin.
Di lain sisi, militer Ukraina menyebutkan, setidaknya terdapat 30 kali serangan udara Rusia yang gagal dalam pertempuran sehari terakhir, di Orikhovo-Vasylivka, 20 km (12 mil) barat laut Bakhmut.
Adapun menurut laporan Reuters, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengungkapkan, perebutan kota Bakhmut ini akan menjadi jalan bagi pasukan Moskow untuk melancarkan operasi secara ofensif yang lebih jauh lagi ke dalam wilayah Ukraina.
Di tengah gempuran tentara Rusia yang ingin mengambil alih kendali penuh atas kota Bakhmut, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pun lagi-lagi menegaskan pihaknya bakal terus mempertahankan kota tersebut.
"Kami tahu jika setelah Bakhmut, mereka bisa melangkah lebih jauh. Mereka bisa ke Kramatorsk, mereka bisa ke Sloviansk, itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina, ke arah Donetsk. Itulah kenapa pasukan kami berdiri di sana," ucap Volodymyr Zelensky, dikutip CNN.
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto