tirto.id - Wakil Gubernur Daerah Khusus Jakarta (DKJ), Rano Karno, menyebut saat ini Pemprov Jakarta sudah siap untuk menambah jam operasional sejumlah taman menjadi 24 jam.
Untuk tahap awal, Rano menyebut akan ada enam taman yang dibuka selama 24 jam, sedangkan empat taman lainnya dibuka hingga pukul 10 malam.
Beberapa taman yang disebut Rano akan mengalami penambahan jam operasional di antaranya, Taman Langsat, Tebet Eco Park, Taman Lapangan Banteng, Taman Menteng, dan Taman Literasi Martha Tiahahu.
“Nah kami sedang menyiapkan 10 taman. Yang enam taman akan kami buka selama 24 jam. Yang empat taman kami akan buka sampai jam 10 malam,” kata Rano, saat bertemu awak media di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/4/2025).
Rano memastikan bahwa kamera pengawas atau CCTV telah dipasang di sejumlah titik di taman untuk memastikan keamanan pengunjung. Tidak hanya CCTV, Rano menyebut lampu-lampu di taman juga sudah ditambah.
“Artinya kami siapkan sekarang ini semua taman yang memang kami akan aktifasi sudah terpasang CCTV. Semua sudah terpasang CCTV, bahkan beberapa lampu pun sudah ditambah,” ucap Rano.
Selain itu, Rano menyebut nantinya di tiap taman akan terdapat manajer yang bertanggung jawab untuk mengelola taman.
“Artinya harus ada yang bertanggung jawab, jadi mungkin akan ada manajer-manajer di sana. Karena mengelola taman dengan kapasitas yang begitu banyak juga tidak mudah,” tutur Rano.
Rano bahkan mengaku sudah menulis struktur pengelola taman secara lengkap, yang terdiri oleh berbagai peran seperti manajer, sekretaris, hingga petugas kebersihan.
“Saya bahkan sudah nulis struktur pengelola. Ada manajer, ada sekretaris, ada bendahara, ada keamanan, ada kebersihan, ada teknisi,” ungkap Rano.
Rano menyebut, penambahan jam operasional di sejumlah taman ini akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga Jakarta. Selain itu, para pedagang UMKM juga akan merasakan dampak positif.
Namun, tidak hanya bermanfaat bagi para pedagang UMKM, Rano bilang penambahan jam operasional taman juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai komunitas yang akan melakukan aktivitas.
“Jangan lupa, taman ini bukan hanya untuk UMKM saja. Di sini juga ada komunitas-komunitas. Misalnya apa? Jangan persulit orang untuk fotografi. Karena ada komunitas fotografi di Jakarta yang populasinya cukup besar juga. Kemudian, ada juga komunitas seniman jalanan. Artinya dipersilakan mereka. Tentu kami kurasi. Kenapa kami kurasi? Supaya dia bisa tampil di tempat yang baik,” tutup Rano.
Penulis: Naufal Majid
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama
