tirto.id - Seorang relawan Anies Baswedan yang mengklaim dirinya dari Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan dan Putra Putri TNI-Polri (FKPPI), Zacky Anarul Huda, melakukan aksi penurunan bendera Partai Nasdem di Markas Pemenangan Timnas di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (21/3/2024).
Zacky menurunkan bendera Partai Nasdem yang sebelumnya berada sejajar dengan tiga partai lain dalam Koalisi Perubahan, yaitu PKB, PKS, dan Partai Ummat.
Zacky menilai sudah ada gelagat dari Partai Nasdem untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Hal itu tercermin dari sikap Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh yang mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada Pilpres 2024.
"Karena beliau sudah berkoalisi, berkumpul dengan mereka. Mereka bergabung, menurut berita bahwa Nasdem ini istilahnya sudah menerima hasil keputusan dan mereka mengucapkan selamat," kata Zacky.
Dirinya membantah penurunan bendera Nasdem dilakukan karena instruksi oleh pihak tertentu. Zacky menegaskan bahwa semua itu dilaksanakan atas inisiatifnya pribadi.
"Tanpa dikomando saya sendiri. Karena saya setiap aksi, setiap ada foto, baliho Jokowi, selalu saya hancurkan," kata Zacky.
Zacky menerangkan bahwa aksinya bukanlah yang pertama kali. Dia mengaku sejak 2014 dan 2019 telah menjadi pendukung Prabowo Subianto dan sempat membela sosok tersebut saat penolakan hasil Pemilu di Bawaslu.
"Sekarang dengan akal sehat, saya dulu 2014, 2019, saya membela Prabowo Subianto 08," kata dia.
Dia menuding bahwa Indonesia saat ini dipimpin oleh rezim komunis selama dua periode. Hal itu dimaksudkan terhadap Presiden Joko Widodo yang dianggap memiliki haluan pemikiran pemerintahan terhadap komunisme.
"Indonesia dipimpin oleh rezim komunis selama dua periode. Saya betul-betul sangat prihatin. Dari saya dulu, selalu bela Islam sejak 2014, 2016, dan saya kena gas air mata di aksi 411," kata Zacky.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto