Menuju konten utama
Kecantikan

Benarkah Rutin Pakai Sunscreen Bisa Cegah Kanker Kulit?

Kulit yang terkena paparan sinar matahari tanpa perlindungan akan mengalami peningkatan risiko karsinoma sel skuamosa (SSC) atau kanker kulit.

Benarkah Rutin Pakai Sunscreen Bisa Cegah Kanker Kulit?
Ilustrasi berjemur. foto/shutterstock

tirto.id - Memakai sunscreen atau tabir surya sangat dianjurkan oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) Cabang Jakarta, sebagai salah satu cara mencegah kanker kulit akibat paparan sinar UV A dan UV B.

Dilansir dari laman Antara, selain mencegah penyakit kanker kulit, penggunaan sunscreen juga mampu melindungi kulit dari sunburn atau terbakar sinar matahari dan penuaan dini, terutama di daerah tropis seperti Indonesia.

Apa itu Sunscreen?

Sunscreen atau tabir surya adalah produk perawatan kulit yang berfungsi untuk melindungi kulit dari paparan sinar ultraviolet dari matahari.

Umumnya pada berbagai produk sunscreen tertulis kandungan SPF (Sun Protection Factor) yang dimiliki. SPF adalah kemampuan tabir surya untuk melindungi kulit dari bagian tertentu pada sinar ultraviolet (UV) yang disebut UV B. UV B adalah biang dari penyebab kanker kulit, sama seperti UV A, tulis Hopkins Medicine.

Sinar matahari tidak saja mengandung UV B dan UV A, ada pula UV C namun UV C tidak melewati atmosfer bumi karena dipantulkan kembali ke luar bumi.

Sinar UV A tidak saja memicu penyakit kanker kulit, namun juga menyebabkan penuaan dini, hal yang paling tidak diinginkan terjadi oleh kaum hawa. Makin tinggi kandungan SPF suatu sunscreen, maka kemampuannya melindungi dari sinar UV B dan UV A akan makin baik.

SPF sunscreen yang disarankan

Pada penggunaan sehari-hari, maka SPF yang disarankan adalah minimal 30. Namun jika kegiatan di luar ruangan lebih sering Anda lakukan, pilih SPF 60 atau lebih sebagai perlindungan terhadap kulit.

Bagian tubuh yang disarankan untuk penggunaan sunscreen adalah wajah, leher, lengan, serta kaki yang terkena paparan sinar matahari langsung.

Sunscreen cegah kanker kulit?

Merujuk Skin Cancer Foundation, kulit yang terkena paparan sinar matahari tanpa perlindungan akan mengalami peningkatan risiko karsinoma sel skuamosa (SSC) atau kanker kulit. Sedangkan jika seseorang rutin menggunakan tabir surya, maka risiko kanker kulit akan turun hingga 40 sampai 50 persen.

Senada, Ketua PERDOSKI Cabang Jakarta dr. Danang Triwahyudi Sp. KK(K) menyebut bahwa penggunaan sunscreen tidak saja mencegah penuaan dini namun juga mencegah kanker kulit akibat paparan sinar UV A dan UV B.

Sifat dari UV A dan UV B yang membahayakan kulit salah satunya adalah fotokarsinogenesis atau memicu keganasan dari sel kanker pada kulit yang tidak dilindungi.

Masyarakat Indonesia sendiri disebut memiliki kadar pigmen melanin yang bermanfaat untuk menangkal sinar UV A dan UV B secara alami. Namun dengan memakai sunscreen maka perlindungan terhadap kanker kulit akan lebih kuat.

Terutama karena kadar UV A dan UV B makin mari makin memburuk. Jika mengacu pada Ultra Violet Index (UVI) dari BMKG, saat ini kadar UVI Indonesia siang hari di beberapa daerah telah mencapai 10-11 UVI yang masuk kategori ekstrem, Antara melansir.

Sementara menurut PERDOSKI, kadar UVI yang tergolong aman idealnya antara 0-5 UVI. Jika tidak dibantu dengan perlindungan dari tabir surya maka risiko mengalami kanker kulit akan lebih besar.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari