tirto.id - Tabir surya atau sunscreen adalah produk perawatan kulit yang memiliki manfaat untuk melindungi kulit dari paparan sinar matahari. Penggunaan sunscreen sangat direkomendasikan bagi wanita, pria,maupun anak-anak yang beraktivitas di bawah matahari.
Faktanya, sinar matahari memancarkan radiasi ultraviolet (UV) yang buruk untuk kulit. Menurut Skin Cancer Foundation, paparan sinar matahari tanpa perlindungan dapat meningkatkan risiko karsinoma sel skuamosa (SSC) atau kanker kulit.
Oleh karena itu, rutin menggunakan sunscreen setiap hari sebelum beraktivitas di luar dapat menurunkan risiko kanker kulit 40 hingga 50 persen.
Manfaat Sunscreen untuk Kulit
Sunscreen dinilai dapat melindungi kulit karena mengandung sun protection factor (SPF). Johns Hopkins Medicine menyatakan bahwa SPF bekerja dengan cara melindungi kulit dari bagian tertentu dari sinar UV yang disebut UVA dan UVB.
UVA dan UVB adalah sinar UV yang menyebabkan kulit terbakar hingga kanker kulit. Efek paparan UVA dan UVB dapat dicegah dengan tabir surya berspektrum luas.
Selain itu, ada beberapa manfaat lain yang dapat diperoleh dari penggunaan sunscreen secara rutin, sebagai berikut:
1. Mengurangi tanda-tanda penuaan
Sinar matahari tidak hanya dapat menimbulkan risiko kanker, tetapi juga tanda-tanda penuaan. Menurut Parrish Health Care hal ini karena sinar matahari bersifat merusak kolagen dan jaringan ikat yang ada di kulit.
Jika kulit terus terpapar sinar tanpa perlindungan, maka kulit dapat kehilangan elastisitas dan memicu munculnya kerutan. Sementara itu, penggunaan sunscreen dapat mencegah hal tersebut karena dapat menghalau sinar matahari masuk ke kulit.
2. Mencegah kulit mengalami bintik matahari
Bintik matahari juga merupakan salah satu tanda-tanda penuaan yang disebabkan oleh paparan sinar UV. Bintik matahari disebabkan oleh hiperpigmentasi kulit yang biasanya tampil dengan warna cokelat.
Bintik-bintik ini bisa muncul di wajah, bahu, lengan, atau tangan yang sering terpapar sinar matahari tanpa perlindungan.
3. Mengurangi risiko kanker kulit
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, kanker kulit adalah masalah besar yang bisa disebabkan oleh paparan UV. Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) risiko kanker kulit bisa dikurangi dengan penggunaan sunscreen spektrum luas yang mengandung SPF 15.
Semakin tinggi angka SPF, maka semakin baik pula perlindungan UV. Kendati demikian, sunscreen tidak dapat bertahan terlalu lama dan berisiko luntur terkena keringat atau air. Oleh karena itu, pastikan untuk mengoleskan ulang sunscreen setiap 2 jam sekali.
4. Mencegah pembuluh darah kulit pecah
Sinar UV dapat merusak dinding pembuluh darah kulit. Kondisi ini disebut sebagai telangiectasias. Menurut Hospital for Special Surgery (HSS) AS kondisi telangiectasias ditandai dengan munculnya garis-garis merah halus di permukaan kulit yang menjadi pucat jika ditekan.
Perbedaan Sunscreen dan Sunblock
Sunscreen maupun sunblock sama-sama merupakan produk perlindungan kulit terhadap sinar matahari. Namun, keduanya bekerja dengan cara yang berbeda. Sunscreen disebut juga sebagai tabir surya kimia, sementara sunblock disebut sebagai tabir surya fisik.
Melansir Very Well Health, sunscreen bekerja dengan menyaring sinar UV matahari, namun tidak secara total menghalau sinar matahari. Produk sunscreen masih membiarkan sinar matahari masuk sehingga cocok digunakan bagi mereka yang ingin melakukan tanning alami.
Di sisi lain, sunblock bekerja dengan cara memblokir sinar matahari agar sama sekali tidak bisa mengenai kulit. Kandungan sunblock biasanya lebih pekat dan meninggalkan sisa warna putih di permukaan kulit (white cast) yang lebih tebal. Beberapa orang kurang suka dengan efek tersebut, karena dinilai mengganggu penampilan.