Menuju konten utama

BEI Panggil Garuda 30 April Besok, Bahas Laporan Keuangan 2018

BEI memanggil manajemen Garuda Indonesia dan Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan untuk membahas laporan keuangan tahun 2018 milik emiten itu.

BEI Panggil Garuda 30 April Besok, Bahas Laporan Keuangan 2018
(Ilustrasi) Dua pesawat jenis boeing milik Garuda Indonesia melintas di landasan pacu Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/3/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menggelar pertemuan dengan manajemen PT Garuda Indonesia Tbk [GIAA] untuk membahas laporan keuangan tahun 2018 milik emiten tersebut.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan pertemuan tersebut akan digelar pada Selasa besok.

"Jadi besok ketemu jam 08.30 WIB. Kalau kita minta kan pasti dari direksi mereka akan hadir tapi sampai saat ini mereka belum menyampaikan siapa saja yang dari mereka yang hadir," jelas dia usai menghadiri acara di kantor Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta Selatan (Senin 29/4/2019).

BEI juga memanggil auditor yang memeriksa laporan keuangan Garuda tahun 2018, yakni Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan.

"Iya konfirm [sudah dikonfirmasi], yang datang juga dari auditornya," kata Nyoman.

Dalam pertemuan tersebut, menurut Nyoman, BEI akan mendalami transaksi terkait kontrak kerja sama Garuda dengan PT Mahata Aero Teknologi dalam penyediaan layanan konektivitas dan hiburan dalam pesawat.

Transaksi itu menuai kontroversi karena keputusan Garuda memasukkannya sebagai pendapatan dalam laporan keuangan tahun 2018 sempat ditolak dua komisaris: Chairal Tanjung dan Dony Oskaria. Dua komisaris itu beralasan pendapatan itu berstatus piutang sehingga, jika mengikuti standar akuntansi, tidak bisa dimasukkan dalam kategori pendapatan perseroan.

Status kontrak dan transaksi itu, kata Nyoman, akan menjadi fokus perhatian BEI dalam pertemuan bersama Garuda dan Kantor Akuntan Publik Tanubrata Sutanto Fahmi Bambang & Rekan.

"Konsepnya, saya akan lihat nature transaksinya itu seperti apa. Nature transaksi itu kontraknya seperti apa. Kemudian karena kan kalau di catatan keuangan kan kita tidak sampai detail lihat perjanjiannya. yang harus kita lihat itu nature-nya [kontrak kerja sama]," ujar Nyoman.

"Bagaimana [isi] kontrak tersebut? dan kami harap mereka akan bawa kontrak perjanjiannya. Supaya kami bisa tahu ini background-nya apa, nature-nya apa. Kemudian akan kami hubungkan bagaimana pencatatannya," Nyoman menambahkan.

Baca juga artikel terkait GARUDA INDONESIA atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Addi M Idhom