tirto.id - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menanggapi soal WNA Malaysia yang diduga menjadi korban tenggelam Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya, yang menyeberang dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Ribut Eko Suyatno, mengungkap telah mengerahkan unsure dari BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan kepolisian. Hal itu dilakukan guna menelusuri Nopol mobil travel yang disinyalir ditumpangi oleh WNA asal Malaysia tersebut.
"Setelah ditelusuri, kami menemukan data dari Nopol kendaraan tersebut memang menjadi salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Namun dari delapan nama dalam manifest travel itu, tidak terdapat nama WNA yang dimaksud,” tutur Eko lewat keterangan resmi, Jumat (4/7/2025).
Per Jumat (4/7/2025) pukul 16.00 WIB, atau memasuki hari kedua pencarian, tim SAR gabungan belum menemukan korban baru dalam kasus tersebut. Operasi dilakukan dengan melibatkan penyisiran laut, udara, hingga darat.
“Pencarian dimulai sejak pukul 07.00 WIB, namun belum menemukan tanda-tanda keberadaan korban,” kata Eko.
Menyoal data korban, Basarnas mengoreksi jumlah korban selamat. Dari awalnya tercatat 29 orang selamat, setelah rekonfirmasi dengan PT ASDP dan kepolisian, jumlahnya menjadi 30 orang.
Sebanyak 21 orang korban selamat telah diserahkan kepada pihak keluarga di Ketapang, dan 9 orang korban telah diserahkan kepada pihak keluarga di Gilimanuk.
“Dengan demikian, data korban yang masih belum ditemukan sesuai data manifest kapal yakni 29 orang,” tutur Eko.
Dalam operasi tersebut, ada lebih dari 20 instansi dan unsur relawan yang terlibat, termasuk Kantor Pusat BASARNAS, Kantor SAR Surabaya, Kantor SAR Denpasar, LANAL Banyuwangi, LANAL Gilimanuk, dan BMKG.
Sementara alat utama yang digunakan, diantaranya helikopter BASARNAS Dauphin HR 3606, helikopter Ditpolairud POLDA Jatim, helikopater Bali Air, KRI Tongkol 517, KRI Teluk Ende 813, KN SAR 249 Permadi, dan KN 229 SAR Arjuna.
Penulis: Fina Nailur Rohmah
Editor: Abdul Aziz
Masuk tirto.id


































