Menuju konten utama

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Bali, 4 Orang Meninggal Dunia

Kapal tersebut diduga tenggelam akibat mengalami kebocoran di ruang mesin pada pukul 00.16 WITA.

KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Bali, 4 Orang Meninggal Dunia
Proses pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang kandas di Selat Bali dini hari, Kamis (03/07/2025). Foto/Humas Basarnas Bali

tirto.id - Kapal motor penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya dengan rute Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, tenggelam di Selat Bali pada Rabu (02/7/2025), pukul 22.56 WIB atau sekitar 25 menit setelah lepas jangkar. Berdasarkan manifest, kapal tersebut membawa 65 penumpang yang terdiri atas 53 orang penumpang dan 12 orang kru kapal. Terdapat 22 kendaraan di dalam kapal tersebut, termasuk 14 truk tronton.

Kapal tersebut diduga tenggelam akibat mengalami kebocoran di ruang mesin pada pukul 00.16 WITA. Berdasarkan hasil penyelidikan awal oleh pihak kepolisian, petugas mendengar informasi dari kanal 17 bahwa KMP Tunu Pratama Jaya meminta tolong dikarenakan terjadi kebocoran mesin kapal. Sekitar pukul 00.19 WITA, kapal mengalami black out (mati listrik total).

Pada pukul 00.22 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya 388 yang berada dalam posisi mengejar dan membantu KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam menginformasikan bahwa kapal tersebut sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan dengan koordinat -08°09.371', 114°25, 1569.

Data awal menyebutkan bahwa KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang, terdiri dari 53 penumpang dan 12 kru kapal, serta 22 unit kendaraan. Namun dari perkembangan terbaru pada pukul 10.12 WITA, terdapat 26 orang yang selamat dan empat orang yang meninggal dunia.

Empat orang yang dilaporkan meninggal dunia adalah Anang Suryono (59) asal Jawa Timur; Eko Sastriyo (51) asal Sukowodi, Banyuwangi; Elok Rumantini (34) asal Sritanjung, Banyuwangi; dan Cahyani (45) asal Dusun Krajan Kulon. Keempatnya merupakan pengguna jasa dari KMP Tunu Pratama Jaya.

“Langkah-langkah yang telah diambil adalah melaksanakan pencarian gabungan dengan mengerahkan 2 kapal. Sementara informasi didapatkan life jacket ditemukan di Pantai Boom Banyuwangi, dimungkinkan arus mengarah kembali ke Ketapang. Untuk saat ini menunggu informasi dan untuk perkembangan akan diinformasikan kembali,” ungkap Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol. Ariasandy, dalam keterangan yang diterima Tirto, Kamis (03/07/2025).

Saat ini, pencarian masih berlangsung untuk mencari puluhan korban KMP Tunu Pratama Jaya yang hilang. Proses pencarian dilakukan oleh Basarnas dengan menggunakan kapal Rigid Inflatable Boat (RIB). Pihak Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) juga turut menerjunkan kapal untuk pencarian.

KMP Tunu Pratama Jaya

Proses pencarian korban KMP Tunu Pratama Jaya yang kandas di Selat Bali dini hari, Kamis (03/07/2025). Foto/Humas Basarnas Bali

Semula, sebanyak empat penumpang telah ditemukan selamat oleh tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) di Perairan Cekik Bali pada pukul 05.15 WITA setelah berhasil menyelamatkan diri menggunakan sekoci KMP Tunu Pratama Jaya. Korban yang selamat tersebut adalah Saroji (47) asal Blimbingsari, Banyuwangi; Mansur (40) asal Blimbingsari, Banyuwangi; Romi Alga Hidayat asal Blimbingsari, Banyuwangi; dan Sandi (44) asal Genteng, Banyuwangi.

“Empat penumpang selamat tersebut berada di kantor BPTD (Balai Pengelola Transportasi Darat) Gilimanuk untuk dimintai keterangan,” jelas Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang Sigit P. H., yang menjadi SAR Mission Coordinator dalam keterangan resminya, Kamis (03/07/2025).

Secara terpisah, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) turut menyampaikan empati yang mendalam atas musibah ini. Saat ini, ASDP fokus mendukung proses evakuasi dan penyelamatan yang dilakukan oleh otoritas berwenang, serta memastikan tidak ada gangguan layanan pada lintasan penyeberangan lainnya.

ASDP juga mengimbau masyarakat, khususnya pengguna jasa penyeberangan di lintas Ketapang-Gilimanuk, untuk tetap tenang, waspada terhadap kondisi cuaca, dan mengikuti arahan resmi dari otoritas pelabuhan.

"Situasi operasional di pelabuhan tetap dikendalikan secara ketat dengan mengedepankan aspek keselamatan pelayaran," ujar Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, dalam keterangannya.

Baca juga artikel terkait KAPAL KARAM atau tulisan lainnya dari Sandra Gisela

tirto.id - Flash News
Kontributor: Sandra Gisela
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Dwi Aditya Putra