tirto.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memperpanjang uji coba program Ok Otrip hingga 15 Agustus mendatang, karena baru dua operator yang bergabung.
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiga Uno. Menurutnya, minimnya operator yang bergabung lantaran belum menyetujui tarif per kilometer yang diterapkan pihaknya.
"Jadi memang ada rencana diperpanjang, karena ada keyakinan dari BPBJ yang sekarang lagi menghitung angka OK Otrip rupiah per kilometernya dan berdasarkan masukan dari operator," kata Sandiaga, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (16/7/2018).
Meski begitu, Sandiaga yakin setelah masa perpanjangan akan ada operator yang bergabung ke program ini. Pasalnya, kata dia, pengguna Ok Otrip dalam masa uji coba sudah mencapai 20 ribu per hari.
"Sekarang masih uji coba, diperpanjang dan 18.000 naik menjadi 20.000. Ini angka yang cukup signifikan, jadi buat kita pencapaian awal ini harus diteruskan," kata Sandiaga.
Sandiaga menargetkan, setelah masa uji coba nanti akan ada tiga operator angkutan yang bergabung dalam program Ok Otrip. Target ini, menurutnya, dicanangkan demi mencapai setidaknya setengah dari 11 operator yang direncanakan.
Program Ok Otrip merupakan salah satu dari program-program unggulan Anies-Sandiaga saat kampanye Pilgub DKI 2017. Melalui program ini mereka berencana menciptakan tranportasi publik yang terintegrasi di Jakarta.
Saat masa kampanye, mereka mencanangkan tarif Rp5000 untuk sekali naik angkutan umum terintegrasi dengan berbagai moda. Akan tetapi tarif tersebut belum disetujui operator.
Uji coba pun sebelumnya telah dilakukan dua kali, yakni pada 15 Januari-15 April dan 15 April-15 Juli. Namun dalam dua kali masa uji coba itu, target operator belum terpenuhi.
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Yandri Daniel Damaledo